part 10

1.2K 133 9
                                    

Happy Reading Para Pembaca Gelap......

.

.

.

.

.

.

Hampir 1 bulan setelah kejadian itu, Karina memikirkan soal tawaran doskilnya. Tidak ada salahnya jika ia menerima tawaran itu, toh dia juga di untungkan dalam perjanjian ini.

Bukannya apa, Karina sudah sangat frustasi dengan kuliah sambil bimbingan. Belum lagi doskil gila itu terus saja menyuruhnya revisi.

Rasanya apa yang dikerjakan Karina tak ada yang benar dimata tu dosen. Sedangkan ketiga sahabatnya sudah mendaftarkan diri untuk seminar proposal.

Lebih lagi kedua orang tuanya terus mendesak Karina untuk menikah dengan pilihan mereka.

(Mungkin kalo gue jadi karina udah ngambil tali gantung diri di pohon cabe -author)

Pagi ini Karina sudah janjian dengan 3 sahabatnya untuk menemani mereka daftar seminar proposal.

"Eeh kar, udah lama nunggu?" Tanya Ashel baru datang

"Ngga, baru aja duduk, Matcha sama kak Indah mana?" Tanya Karina

"Kak Indah lagi dijalan, kalo Matcha masih di fc" Jawab Ashel

"Lo mau masuk duluan apa nunggu mereka?" Tanya Karina

"Ntar aja bareng mereka. Lo beneran ga papa kalo kita seminar duluan? Kita ga papa banget kok kalo harus nunggu lo kar" Ucap Ashel

"Heh, ga ada yaa. Kalian duluan aja. Gue ga papa, gue senang banget liat kalian seminar" Ucap Karina

Tak lama, Marsha dan Indah datang bersamaan menghampiri Karina dan Ashel yang duduk didepan prodi.

"Sorry banget telat, habis nya macet" Ucap Indah

"Iya gue tadi juga harus ke fc lagi, karena ada syarat yang kurang" Sahut Marsha

"Ngga papa santai aja" Ucap Ashel

"Iya udah sana kalian masuk, gue tunggu disini" Ucap Karina

"Rin, lo beneran ga papa kalo kita daftar duluan?" Tanya Indah tak enak dengan Karina

"Iya kar, kita nunggu lo aja yaa" Sambung Marsha

"Eehh ga ada ya, kan kalian udah selesai. Iya udah tinggal daftar seminar. Jangan nunggu gue" Ucap Karina

"Tapi kan kita janjinya bareng kar" Ucap Ashel

"Kita janjian wisuda bareng, bukan daftar seminar bareng. Udah sana masuk" Ucap Karina

Akhirnya mereka bertiga masuk ke ruang prodi. Sedangkan Karina menunggu diluar.

"Karina" Panggil seseorang tiba-tiba

Karina mencari dari mana arah suara itu. Betapa terkejut yang memanggil Karina ternyata...

"Pak Gito" Ucap Karina kaget

"Ikut ke ruangan saya" Pinta Gito

"Tapi pak... " Tolak Karina

"Tidak ada penolakan" Lalu berjalan kearah ruangannya meninggalkan Karina

Karina merasa jantungnya sangat tidak aman saat ini, perlahan ia bangkit dari tempat duduknya menuju ruang doskil.

"Duduk" Pinta Gito

Terpaksa Lalu TerbiasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang