part 16

1.1K 139 21
                                    

Happy Reading Para Pembaca Gelap.........

.

.

.

.

.

Sedangkan Gito tengah bersitegang menghadapi sang ibu. Kedua orang yang sangat keras kepala ini masih saja ribut akan hal yang sebentar lagi akan terjadi.

"Gito ga mau ma. Mama bisa ga sih ngertiin Gito kali ini aja" Ucap Gito

"Mama udah bilang, mama tidak menerima penolakan" Tegas Shani

"Mama apa-apaan sih maksa aku. Mama aja yang nikah sana. Aku ga mau" Ucapan Gito yang sedikit meninggi

"Berani kamu sama mama" Shani yang sudah tersulut emosi

"Ci udah ci" Sisca memegangi Shani yang hendak menampar Gito

"Gito ikutan aja kemauan mama kamu" Pinta Ge papa Gito

"AKU BILANG NGGA, YAA NGGA" Gito juga ikut tersulut emosi

PLAAK

Satu tampar mendarat di pipi Gito. Tamparan yang tak lain dari sang ibu yang sudah sangat emosi.

"Saya tidak pernah mengajarkan kamu untuk berbicara yang tidak sopan dengan orang tua" Ucap Shani pelan

Tante dan para sepupu Gito hanya diam tak berkutik. Baru kali ini mereka melihat orang yang paling sabar diantara keluarga besar, bisa semarah itu.

Tamparan itu berhasil membuat Gito berlari ke arah kamar nya. Meninggalkan mereka semua.

"Cii, cici apa-apaan sih, kok nampar Gito" Ucap Gracia

Shani hanya terduduk lemas, ia juga tak menyangkan tangan yang membesarkan anaknya juga berhasil lolos menampar anaknya.

"Cii, sabar cii. Menghadapi Gito harus dengan tenang" Ucap Feni

"Aku ke kamar Gito dulu" Ucap Sisca

Sisca sang tante beranjak ke kamar Gito. Untung saja kamar itu tak dikunci Gito dan sedikit terbuka.

"Gito, sayang" Ucap Sisca pelan membuka pintu kamar Gito

Sisca menghampiri Gito yang duduk menangis di sofa dalam kamarnya.

"Sayang" Sisca segera memeluk Gito. Tangis mereka berdua pun pecah.

Sisca tak sampai hati melihat keponakannya itu menangis. Yang ia tau Gito anak yang kuat dan jarang sekali melihatkan kesedihannya.

"Sayang udah yaa" Sisca terus memeluk erat sambil mengusap punggung Gito

"Mama jahat tan" Tangis Gito kembali pecah

"Sabar ya nak. Tante tau betul perasaan kamu" Mereka menangis berdua

"Tante, aku ga mau nikah" Gito melepaskan pelukannya

"Tapi tante ga bisa bantu apa-apa nak" Sisca sedikit kecewa dengan dirinya sendiri

"Ikutin aja ya semua mau nya mama kamu. Mama kamu pasti tau yang terbaik untuk kamu" Nasihat Sisca

"Tapi tan... Hiks hiks" Gito kembali menangis di pelukan Sisca

Tok tok tok

Gracia masuk ke kamar Gito

"Kenapa kak?" Tanya Sisca

"Kita udah mau jalan, ayo turun" Ajak Gracia

"Ayo Gito"

Terpaksa Lalu TerbiasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang