part 19

1.2K 146 10
                                    

Happy Reading Para Pembaca Gelap . . . . . . . .

.

.

.

.

.

.

Hari ini adalah hari pertama dimana Gito dan Karina menjadi pasangan suami istri. Hari yang tak pernah mereka berdua bayangkan tentunya.

Di meja makan sudah duduk seorang suami yang menyantap sarapannya seorang diri tanpa ditemani seorang istri yang baru saja kemarin ia nikahi.

"Maaf tuan, mau dibuatkan minuman apa?" Tanya bik Inah

"Ngga usah bik, air putih aja udah cukup" Jawab Gito

"Baik tuan" Bik Inah segera menjauh dari Gito untuk melakukan pekerjaan lainnya

"Bik, Karina mana ya?" Tanya Gito

"Oohh itu tuan, nyonya mungkin masih tidur dikamar non Chiara. Soalnya semalam non Chiara rewel banget. Nyonya Karina sampai kewalahan" Jawab bik Inah

Flashback semalam

Setelah tak ada orang lagi di rumah Gito. Gito dan Karina berbicara empat mata.

"Saya tau kamu terpaksa dengan semua ini, saya pun begitu. Jadi saya tidak menuntut apapun dari kamu" Ucap Gito

Perasaan Karina sedikit lega, walaupun masih terlihat kesedihan dari matanya.

"Saya juga tidak menuntut kamu jadi istri sebagaimana mestinya. Tapi untuk nafkah kamu, saya akan berikan, 10 juta cukup sebulan untuk uang jajan kamu?" Tanya Gito

"Ngga usah pak, uang saya masih ada" Tolak Karina sopan

"Ini tanggung jawab saya Karina. Saya akan memberi uang jajan kamu 10 juta sebulan, terserah mau kamu pakai atau ngga nantinya" Ucap Gito

"Dan kamar kamu, disebelah kamar Chiara. Saya sudah minta bik Inah untuk membereskan nya. Kalo tidak ada lagi yang perlu dibicarakan atau ditanyakan, kamu boleh ke kamar kamu" Lanjut Gito

"Iya pak, saya ke kamar dulu" Karina segera berjalan menaiki anak tangga menuju kamarnya

Jam sudah menunjukkan pukul 02.00 dini hari. Semua penghuni rumah tertidur lelap. Termasuk Karina yang belum sampai 15 menit tertidur.

Hoeekk.... Hooeekkk.... (Anggap aja tangisan bayi yaa)

Suara tangis, mengusik tidur Karina malam ini. Rasanya ia tak ingin bangun dari tidurnya, namun tangisan itu tak kunjung berhenti.

Akhirnya Karina keluar dari kamar walaupun sedikit ketakutan menyelimuti. Tepat didepan pintu samping kamarnya suara tangis itu berasal.

Karina segera masuk ke kamar Chiara, dan menggendong tubuh mungil bayi yang sekarang sudah menjadi anaknya.

"Tutututu kenapa nangis, kebangun yaa" Ucap Karina menirukan suara anak kecil

Bukannya diam, bayi itu malah makin menangis. Karina sudah mencoba memberi dot yang ada didekat Chiara namun dengan cepat Chiara mengeluarkan dot tersebut dari mulutnya.

Mendengar tangis Chiara yang tak kunjung berhenti membuat bik Inah juga ikut terbangun dan segera menuju kamar Chiara.

"Non Chiara kenapa nyonya?" Tanya bik inah

"Ngga tau bik, dari tadi nangis. Udah aku kasih dot, tapi dia ga mau" Jawab Karina

"Aduh kenapa ya? Popoknya basah kali nyonya"

Terpaksa Lalu TerbiasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang