part 8

1.2K 144 9
                                    

Happy Reading Para Pembaca Gelap........

.

.

.

.

.

.

Lanjutan...

"Saya tau permasalah kamu. Dan saya ada penawaran" Ucap Gito

Sejenak Karina terdiam, ia tak tau harus berfikir positif atau negatif.

"Saya akan bantu kamu, tapi kamu juga harus bantu saya" Lanjut Gito

"Bapak minta bantu apa?" Tanya Karina

"Jadi gini........ (Gito menjelaskan semua)"

"Bagaimana?" Tanya Gito

"Ini beneran?" Tanya Karina

"Hm, saya tidak pernah main-main dengan ucapan saya" Jawab Gito

"Saya pikir-pikir dulu ya pak" Ucap Karina

"Dan saya minta, ini hanya menjadi rahasia kita berdua. Kalau sampai ada yang tau, kamu tanggung sendiri resikonya" Ucap Gito datar namun membuat Karina takut

Keheningan diantara mereka berdua pun terusik tatkala Trisha terbangun dari tidurnya.

"Eugh" Trisha mengucek kedua matanya

"Eh, jangan dikucek, ntar perih" Larang Karina

"Bunaa" Rengek Trisha yang baru bangun tidur

Karina segera menggendong Trisha agar tidak menangis. Takutnya nanti membangunkan Chiara yang sedari tadi tertidur

"Ututu sini sama buna ya" Ucap Karina

Gito hanya memperhatikan Karina yang ada disebrang tempat duduknya.

"Buna nen" Pinta Trisha

"Buna bikinin dulu ya, duduk yang manis disini. Jangan nangis okey" Ucap Karina yang hanya di angguki oleh sang keponakan

Karina berjalan ke arah dispenser yang ada di ruangan. Membuatkan susu yang sudah di siapkan dari rumah.

"Ini minum dulu" Ucap Karina memberi botol susu milik Trisha dan meminta Trisha untuk tiduran

"Dia anak kamu?" Tanya Gito

"Keponakan" Jawab Karina

"Orang tua nya kemana?" Tanya nya lagi

"Ke jepang ada kerjaan" Jawab Karina

Cuma butuh 2 menit untuk Trisha menghabiskan susu 500ml. Mungkin ia sangat haus dan kelaparan.

Trisha memberikan botol dot kosong itu ke karina.

"Buna, lapel" Ucapnya

"Nanti kita mampir buat makan sebelum pulang ya" Ucap Karina

Karina membereskan barang miliknya.

"Pak, saya izin pulang ya"

Baru saja berdiri, mereka dikejutkan dengan Chiara yang menangis. Karina mengurungkan niatnya untuk pulang, dan berjalan ke arah tempat tidur Chiara.

"Biar saya aja yang gendong pak" Pinta Karina menurunkan Trisha dari gendongnya

"Buna noo" Tolak Trisha

"Buna gendong dedeknya dulu ya, liat tu dedeknya nangis" Ujar Karina

"Ga papa, biar saya aja yang gendong" Ucap Gito

Terpaksa Lalu TerbiasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang