part 11

1.1K 126 9
                                    

Happy Reading Para Pembaca Gelap.....

.

.

.

.

.

.

.

Sepanjang perjalanan Gito mengantar Karina pulang tak ada percakapan diantara mereka. Karina hanya menatap kaca di samping kiri nya sambil bersandar.

Memikirkan ucapan orang tua Gito. Ntah mengapa ia memikirkan hal itu, yang harus nya tak ia pikirkan. Akibat itu, Karina juga memikirkan kehendak orang tuanya.

"Kerumah saya dulu, setelah itu saya antar kamu pulang" Ucap Gito, yang tak pendapat jawaban dari Karina

Kurang lebih 45 menit mereka diperjalanan. Akhirnya sampai juga di kediamana Gito. Dari luar sudah terdengar tangisan Chiara.

Dengan cepat Gito keluar dari mobil menuju ke sumber suara.

"Assalamu'alaikum" Ucap Gito yang diikuti Karina dibelakangnya

"Waalaikumsalam"

"Chiara kenapa bi?" Tanya Gito

"Bibik ga tau tuan, tadi non Chiara tidur terus kebangun langsung nangis ga berenti" Jawab bik inah

"Sini bi" Gito mengambil alih Chiara yang di gendong bi inah

"Popok nya basah ga bi?" Tanya Karina

"Ngga non, sudah bibik cek semua. Bibik kasih susu juga ga mau" Jawab bik inah

Walaupun sudah berada di pelukan Gito, Chiara juga tak hentinya menangis.

"Ini Chiara kenapa ya? Ga biasanya begini?" Tanya Gito panik

"Sini pak, biar saya yang nenangin Chiara" Pinta Karina

Gito segera memberi Chiara yang berada digendongannya kepada Karina

"Ada apa sih bayi? Kenapa nangis terus? Ga capek apa nangis terus. Mau apanya sih?" Ucap Karina seperti anak kecil

"Kamarnya Chiara dimana pak?" Tanya Karina

"Ada di atas" Jawab Gito

"Boleh saya masuk kamarnya Chiara?"

"Iya silahkan"

Gito mengantar Karina ke kamar Chiara. Sesampainya di depan kamar Chiara.

"Bapak jangan masuk" Pinta Karina lalu ia masuk ke kamar Chiara, tak lupa ia mengunci pintu kamar Chiara

Karina membaringkan Chiara di atas tempat tidurnya yang cukup luas. Tak lupa Karina membaringkan tubuhnya di samping Chiara. Memiringkan sedikit tubuhnya ke arah Chiara.

"Mudah-mudahan apa yang gue lakuin ini bener deh, kasian banget ni bayi nangis mulu" Batin Karina

Karina segera membuka dua atas kancing kemejanya dan memasukkan sesuatu yang mungkin diinginkan Chiara.

Karina berhasil, akhirnya Chiara tidak menangis lagi. Chiara sangat menikmati sesuatu yang ada di mulutnya walaupun tak ada apapun yang ia dapatkan.

Sebenarnya waktu di RS Karina sempat diberikan obat perangsang ASI oleh salah satu suster yang menangani Chiara. Namun tidak ia minum dan malah membuangnya dalam tempat sampah.

Cukup lama Chiara mengemut sesuatu itu tanpa ingin melepasnya. Tubuh Karina sedikit lelah karena mungkin ia tak biasa akan hal ini.

Setelah hampir 1 jam lamanya, Chiara tertidur dan tanpa sengaja ia melepaskan sesuatu yang ada dimulutnya.

Terpaksa Lalu TerbiasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang