part 14

1.1K 127 12
                                    

Happy Reading Para Pembaca Gelap.....

.

.

.

.

.

.

.

Tak terasa H-2 Gito akan menikah, karena mamanya tak pernah main-main dengan ucapannya.

Shani yang dibantu ketiga adiknya mempersiapkan semua keperluan buat pernikahan keponakan pertama mereka.

Hari ini berjalan lancar, karena acara pernikahan Gito akan dilaksanakan ditempat yang tertutup dan tidak mengundang banyak tamu.

Hanya keluarga besar dari masing-masing pihak Gito dan calon istrinya. Ini juga atas permintaan Gito untuk tidak menyebarkan kabar ini kepada siapapun.

Shani yang ditemani ketiga adiknya lagi diklinik kecantikan untuk merelaksasi diri.

"Eh mpen, untuk MUA nya aman kan?" Tanya Shani

"Iihh cici mah, aman. Beres pokoknya, cici tenang aja" Jawab Feni

"Catering sis?" Tanya Shani

"Amaan ci, udah tenang aja ga usah di pikirin. Serahkan ke aku" Ucap Sisca

"Apaa?? Mau nanya KUA? Nanya gedung? WO?" Tanya Gracia sebelum Shani bertanya

"Hehe iya" Jawab Shani

"Cici besok tinggal duduk aja di pelaminan, urusan pernikahan Gito aman ditangan kita" Jelas Gracia

"Kok kalian bisa ngehandle semuanya? Padahalkan acaranya H-2 hari" Tanya Shani bingung

"Lo punya uang, lo punya kuasa hahaha" Ucap si bungsu Sisca

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Sedangkan dirumah yang mewah, Karina tengah berkutak dengan beberapa barang. Ia berniat akan pergi dari rumahnya. Ia sudah tak tahan dengan kehendak orangtuanya yang diluar angkasa.

Tanpa keluarganya sadari, Karina sudah meninggalkan rumah megah yang menjadi tempatnya berpulang.

Tak tau arah dan tujuan, Karina hanya menyelusuri jalanan, tak hentinya air mata terus mengalir di pipi.

Akhirnya ia berhenti disebuah hotel yang cukup mewah. Ia akan tinggal sementara di hotel itu.

Setelah reservasi, sekarang Karina berada di kamar yang cukup luas. Lagi dan lagi ia meluapkan semua emosinya pada saat itu.

Ingin sekali rasanya ia bunuh diri, tapi apa daya Karina tak punya nyali sebesar itu. Jangankan untuk bunuh diri, ia keluar dari rumah saja tak tau akan bertahan berapa lama karena memang Karina di perlakukan semanja itu oleh keluarganya. Ia sangat bergantung pada keluarganya.

.

.

.

.

.

.

.

.

Terpaksa Lalu TerbiasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang