part 24

1.2K 170 33
                                    

Happy Reading Para Pembaca Gelap . . . . . .

.

.

.

.

.

.

.

Hari sudah menunjukkan pukul 16.00 wib. Rumah Karina tampak sepi karena mertua dan art nya sedang berbelanja untuk keperluan barbeque an malam nanti.

Shani baru saja menginjakkan kaki nya kedalam rumah bersama bik Inah.

"Kok sepi ya bik?" Ucap Shani saat memasuki rumah anaknya

"Saya ga tau nyonya. Mungkin nyonya Karina sedang di kamarnya" Ujar bik Inah

"Iya udah, tolong bawa belanjaannya ke dapur ya bik. Sama mau cek Karina sama Chiara dulu"

Shani menaiki anak tangga menuju kamar diatas. Namun saat ia membuka kamar anaknya, tak ada ia dapati menantu dan cucunya.

"Mungkin dikamar Chiara" Gumam Shani lalu menuju ke kamar Chiara

Benar saja. Shani melihat Chiara tertidur pulas di atas tempat tidurnya.

"Karina. Kamu kenapa nak?" Tanya Shani panik

Karina terduduk lemas di bawah, tepat ditepi kasur Chiara seperti menahan sakit yang teramat hingga ia menangis tak bersuara. Shani membantu Karina untuk duduk di atas kasur.

"Ayo mama bantu nak" Shani memapah Karina

Karina menggeleng "Sakit ma hiks hiks" Ucap Karina sambil memegang perutnya

"Apanya yang sakit? Jangan bikin mama panik sayang" Ucap Shani

Bukannya menjawab, Karina malah menangis tapi kali ini dengan sesegukan.

"Bentar mama telpon Gito" Ucap Shani

Dengan cepat ia mengambil hp dan menelpon anaknya agar Gito bisa segera pulang.

"Duh ga di angkat lagi" Gumam Shani

Shani meletakan hpnya di nakas. Ia beralih ke menantunya yang masih terduduk di lantai sambi memegang perutnya.

"Sayang kenapa? Apa yang sakit nak? Kita ke RS ya" Ucap Shani penuh kecemasan

Perlahan Shani membantu Karina untuk menaiki kasur. Dengan sisa tenaga yang ada sambil menahan rasa sakit yang teramat. Akhirnya Karina berhasil naik ke ranjang tempat tidur. Shani meminta Karina untuk berbaring sedangkan ia akan membuatkan minum untuk Karina.

Hingga maghrib tiba sakit yang dirasa Karina tak kunjung reda. Sakit yang ia rasa bukannya berkurang, malah semakin bertambah sakit.

Shani yang dari tadi tak tau Karina sakit apa semakin cemas. Karina sama sekali tidak ingin menyampaikan sakit yang ia rasakan kepada mertuanya.

Untungnya Karina tertidur akibat menangis dari tadi sore.

Tamu mulai berdatangan. Shani lupa membatalkan acara barbeque an karena ia sudah tak fokus, dengan keadaan Karina.

"Maaf nyonya, dibawah sudah pada datang" Ucap bik Inah

"Aduh, saya lupa bik. Siapa aja yang udah datang?" Tanya Shani

"Ada saudaranya nyonya sama mungkin temennya nyonya Karina" Jawab bik Inah

"Bilang saya di atas bik. Saya ga bisa ninggalin Karina" Ucap Shani

Terpaksa Lalu TerbiasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang