Sudah lama Aksa tidak tidur satu kasur bersama Hanan, ia jadi rindu dipeluk Hanan dalam tidurnya.
"Kapan ya terakhir kali kita tidur bareng gini?" celetuk Hanan seperti bisa membaca pikiran Aksa.
Mereka berdua sedang berada di kamar Hanan, Satya, dan Farhan. Hanan sedang merapikan kasurnya sejenak sebelum keduanya merebahkan diri di sana.
"Udah beberapa bulan lalu, udah lama banget. Aku kangen dipeluk kakak pas tidur," jawab Aksa.
Hanan tertawa gemas. "Sini sini dipeluk sambil dipuk-puk." Ia merebahkan tubuhnya pada kasur lalu bersiap menyambut Aksa dalam pelukannya.
Aksa pun masuk ke dalam pelukan Hanan. Keduanya lalu tertawa gemas bersama dalam pelukan itu.
Hanan menggelitik pinggang Aksa dengan penuh rasa gemas membuat Aksa tertawa lepas sambil mencoba menahan tangan Hanan.
"Ih, Aksa dah gede. Tingginya udah mau ngalahin kakak," oceh Hanan sembari menepuk-nepuk bokong Aksa.
Tidak terasa waktu berjalan begitu cepat, ia ingat sekali dulu Aksa hanya setinggi bahunya. Sangat kecil dan menggemaskan.
Sekarang juga masih menggemaskan sih.
"Aku mau ngejar tingginya Kak Agam," ujar Aksa.
"Ayo, biar kamu bisa hajar anaknya kalo macem-macem," balas Hanan menyemangati.
"Kak Hanan demen kekerasan nih!" sungut Aksa.
"Emang terkadang semuanya harus pake kekerasan, dek," jawab Hanan.
Sedang seru-serunya bercengkrama, kegiatan mereka lalu diinterupsi oleh kedatangan Bintang yang baru selesai mandi.
Pemuda itu terkejut atas keberadaan Aksa yang sedang dipeluk erat oleh Hanan.
"Eh, Aksa. Kamu dicariin sama Agam tuh, keliling gedung dia nyariin kamu," ujar Bintang.
"Bilang ke Kak Agam aku malam ini bobo sama Kak Hanan," jawab Aksa masih betah dalam pelukan Hanan.
"Eh kok kamu gak bilang mau tidur sama Aksa, Nan?" Bintang menatap ke arah Hanan yang sedang menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher Aksa.
"Buat apa?" tanya Hanan dengan nada dingin.
"Ya.. kan aku mau tidur sama kamu.." ujar Bintang pelan, ia sedikit bergidik mendengar nada dingin Hanan. Apa ada kesalahan yang ia lakukan sehingga Hanan seperti itu?
"Terus gimana? Kamu mau usir Aksa? Kamu tega?" Hanan menatap Bintang menghakimi.
Ditambah dengan tatapan polos dari Aksa, Bintang jadi tidak mampu menjawab apa-apa. Kalau sudah begini caranya, memang dirinya lah yang harus mengalah sekarang.
"Gak, gak gitu. Ya udah kalo kamu malam ini mau tidur sama Aksa," jawab Bintang.
"Gak cuma malam ini sih, malam besok dan besoknya lagi dan besok besok besok," kata Hanan membuat Bintang melongo.
Wah, ada salah nih gue, batin Bintang. Tetapi ia bingung kesalahan apa yang habis ia perbuat sampai Hanan terlihat judes begitu kepadanya.
"Misi, ada Aksa?" Tiba-tiba datang Agam menyembulkan kepalanya dari balik pintu, matanya pun langsung tertuju pada Aksa yang sedang berbaring dipeluk Hanan.
Langsung lah pemuda tinggi itu sumringah karena akhirnya menemukan keberadaan manusia favoritnya setelah menghabiskan setengah jam keliling gedung.
"Aksa tidur sama kakak mulai malam ini."
Baru saja Agam merasa senang tetapi mendengar celetukan Hanan langsung membuat bibirnya menekuk kembali.
"Lah kok gitu?!" protes Agam. Padahal ia sudah membayangkan tidur sambil memeluk tubuh kecil nan wanginya Aksa sehabis menyelesaikan hari yang melelahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
dealova (gyujin)
FanfictionGyuvin & Yujin as Agam & Aksa kumpulan narasi singkat yang secara iseng saya ketik karena saya suka dinamika hubungan gyujin. bila ceritanya terasa aneh dan tidak jelas, mohon dimaafkan. disclaimer⚠️ - bxb area (homophobic dni) - harsh words - will...