Setiap hari harus pemandangan seperti ini yang Aksa saksikan di kafetaria, ketika Agam terlihat begitu manja kepada Bintang.
Pemuda tinggi itu duduk di samping yang lebih tua sambil memeluk lengannya erat. Bintang hanya diam membiarkan Agam melakukan apa pun.
Aksa yang memandangi hal itu dari kejauhan sama sekali tidak dapat tersenyum.
Aneh baginya melihat Agam begitu dekat dengan orang lain selain dirinya.
Dan karena hal ini terjadi setiap hari, Aksa pun lama kelamaan jengkel. Jadi Aksa sekarang mulai mendiami Agam.
Agam masih suka menempel padanya tetapi Aksa diami saja, hanya membalas ocehan Agam seperlunya.
Sejujurnya Aksa pun tidak mengerti mengapa ia merasa tidak senang akan kedekatan Agam dan Bintang itu.
Padahal Bintang pun dekat dengannya, lagipula ia sendiri tahu bahwa Bintang sudah berpacaran dengan Hanan.
Namun tetap saja ada rasa jengkel di hatinya bila Agam dekat dengan manusia lain di muka bumi ini.
Aksa cemburu.
Bukannya apa, bukannya ia posesif. Kalau Agam dekat seperti teman pada umumnya pun tidak akan masalah bagi Aksa, tetapi di sini Agam sampai memeluk Bintang erat dan tutur katanya pada Bintang mirip dengan tutur katanya pada Aksa.
Aksa jadi cemburu karena ia merasa semua perlakuan itu seharusnya hanya dikhususkan untuknya, ia tidak senang bila Agam memperlakukan orang lain dengan perlakuan yang sama.
"Ciee.. sendirian aja."
Aksa menoleh dan mendapati Hanan mendudukkan diri di sampingnya sambil membawa nampan makanan.
"Kak Hanan.." sapa Aksa sedikit terkejut. Baru saja ia memikirkan pacarnya Hanan tadi.
"Fokus makan, jangan fokus liatin dua orang di sana," tegur Hanan yang membuat Aksa gelagapan, pasti Hanan melihatnya dari tadi melamun memandangi Agam dan Bintang.
Aksa hanya tertawa kikuk karena malu.
Hanan tersenyum tipis, "cemburu ya kamu?"
"Gak kok.." jawab Aksa yang sudah pasti bohong.
Hanan tahu Aksa berbohong. "Jujur aja, dek. Kakak aja cemburu kok sama mereka."
Aksa menatap Hanan sedikit terkejut, matanya mengerjap beberapa saat. Lalu terdengar helaan napas panjang dari mulutnya.
"Iya, aku sebel liat Kak Agam mainnya sama Kak Bintang terus," ujar Aksa akhirnya jujur.
"Kemarin aku udah ajak ke minimarket bareng buat beli snack, tapi tiba-tiba dibatalin sama dia karena mau main basket sama Kak Bintang," lanjut Aksa dengan bibir mencebik.
"Sama, dek. Padahal si Bintang biasanya kalo mau makan pasti ajak kakak, lah ini malah udah ditarik Agam duluan," gerutu Hanan.
"Kak Agam nyebelin ya?" tanya Aksa.
"Nyebelin sih dikit, tapi kakak kenal Agam duluan baru kenal Bintang. Kakak udah tau dia suka clingy sama orang. Ya tetep aja sih sebel kenapa targetnya harus Bintang," jawab Hanan sambil mengaduk nasinya dengan tenaga lebih. Sekalian meluapkan emosi.
"Kakak malah lebih sebel sama Bintang yang lebih milih Agam daripada kakak. Sebel banget, kesel. Kakak kayak udah gak disayang lagi sama dia," lanjut Hanan.
Aksa tertawa kecil. "Aku juga sebelnya ke Kak Agam doang, aku gak bisa sebel ke Kak Bintang soalnya Kak Bintang baik."
"Gak apa-apa, dek. Kalo mau sebel sama Bintang, sebel aja. Kamu mau tonjok dia juga gak apa-apa," ujar Hanan memeragakan gestur meninju orang.
"Ih, masa Kak Bintang ditonjok? Jangan dong," kata Aksa ngeri. Ia menyenggol lengan Hanan pelan agar jadi lebih tenang.
Hanan hanya terkekeh pelan lalu menyuapkan sesendok nasi ke dalam mulutnya. Aksa pun ikut melanjutkan makannya.
"Mau balas dendam bareng kakak gak?" tawar Hanan dengan mulutnya yang penuh nasi itu.
Aksa terdiam menatap Hanan sejenak, lalu mengangguk kecil sebagai jawaban. Ia ingin Agam juga merasakan apa yang sedang ia rasakan sekarang.
Hanan pun tersenyum miring sambil memainkan sebelah alisnya pada Aksa.
Oh, sepertinya ini akan jadi menyenangkan.
Diketik: 2 Maret 2024 (9AM)
Dipublikasi: 3 Maret 2024 (11PM)
KAMU SEDANG MEMBACA
dealova (gyujin)
FanficGyuvin & Yujin as Agam & Aksa kumpulan narasi singkat yang secara iseng saya ketik karena saya suka dinamika hubungan gyujin. bila ceritanya terasa aneh dan tidak jelas, mohon dimaafkan. disclaimer⚠️ - bxb area (homophobic dni) - harsh words - will...