🔖spechap: 韩

638 33 14
                                    

Disclaimer: samurai themed, they're three years older here, NSFW!!!

Disclaimer: samurai themed, they're three years older here, NSFW!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana baru. Kamar mewah dengan para pelayan yang selalu siap melayani, pakaian bagus, makanan lezat, sake termahal, dan sebuah titel kehormatan.

Semua yang dari dulu Gyuvin mimpikan itu kini telah ia dapatkan.

Setelah berhasil mengalahkan semua lawannya di turnamen samurai yang diadakan oleh istana, Gyuvin mendapatkan titel sebagai pendekar kehormatan dan diberikan tempat tinggal di lingkungan istana.

Semua orang terpukau atas kemampuan pria itu dalam mengayunkan katananya. Tentang bagaimana ringannya tangan Gyuvin mengontrol katana itu.

Gyuvin sendiri pun takjub. Ia tak pernah menemukan katana seringan itu, rasanya seperti katana itu bergerak sendiri dan Gyuvin lah yang mengikuti pergerakannya.

"Terima kasih," ucap Gyuvin pada pelayan yang baru saja mengantarkan handuk dan pakaian ganti untuknya.

"Apa ada yang tuan butuhkan lagi?" tanya pelayan itu.

"Tidak ada. Aku hanya minta tolong untuk tidak mengganggu ku sampai dua hari ke depan," pinta Gyuvin.

"Baik, tuan. Untuk makanannya nanti akan kami antar sampai ke depan kamar saja," jawab pelayan.

Gyuvin mengangguk. "Terima kasih sekali lagi, kau boleh pergi."

Sepeninggalnya pelayan itu, Gyuvin langsung bergerak mengunci pintu kamar.

Matanya lalu terpaku pada katana hijau yang terletak di atas meja di sudut ruangan.

Itu lah katana yang ia gunakan selama turnamen berlangsung. Katana yang telah mengantarkannya pada kemenangan.

Bukan katana biasa. Tidak mudah mendapatkan katana tersebut, banyak yang harus Gyuvin lakukan untuk mendapatkannya.

Pertama-tama ia pergi ke sebuah kuil yang keberadaannya sangat dirahasiakan, bahkan untuk pergi ke sana Gyuvin harus dibawa oleh pemandu dengan mata dan telinga yang ditutup.

Baru saja sampai di kuil itu, ia harus berdiri di depan kuil selama kurang lebih dua jam untuk didoakan dengan sederet ritual oleh para pak tua. Katanya untuk pembersihan karena untuk menerima katana itu harus dalam keadaan bersih.

Entahlah, tetapi Gyuvin tetap mengikuti apa yang dikatakan para pak tua itu.

Dilanjutkan dengan latihan memakai katana. Meskipun Gyuvin sendiri adalah pendekar terlatih yang sudah memegang pedang selama delapan tahun, ia tetap harus mengikuti latihan tersebut.

Bagaimana pun juga, katana yang akan ia dapatkan ini bukanlah katana biasa. Tentu saja perlakuan yang diberikan harus berbeda.

Setelah semua latihan itu, Gyuvin harus diam bertapa di depan sebuah danau selama tiga hari empat malam berturut-turut tanpa makan dan minum.

dealova (gyujin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang