💜 Closed Heart 3 💛

387 50 22
                                    

Hay .. aku kembali

tolong menjadi pembaca yang bijak ya
semua tokoh disini hanya karangan penulis semata
tidak ada maksud menjelekkan tokoh real disini

Aku memasangkan beberapa tokoh yang mungkin bias kalian hanya sebagai pemeran dalam cerita , dan anggap saja mereka sedang akting di sebuah drama , memerankan peran masing-masing yang  mereka dapat dari sutradara.

Kisah disini jauuuh dari kenyataan hidup sang tokoh sebenarnya
jadi jangan di masukkan ke dalam hati
aku hanya mencoba menulis cerita dengan memakai tokoh-tokoh idolaku  sebagai pemerannya
dan tidak ada maksud menjelekkan atau membuat buruk citra tokoh real nya

Dan menurutku kalian adalah pembaca yang cerdas dan juga bijak

yuuk beri kebebasan berimajinasi pada penulis
dan terimakaish atas pengertiannya

selamat membaca

💜💜💜💜💜💜💜

🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸

.
.

Sementara itu

Arjuna berjalan mondar mandir dengan gelisahnya , beberapa kali dia mendengus pendek sambil mengusap kasar wajahnya , denting jarum jam sesekali dia toleh , dan berakhir dengan helaan nafas kesal , dia berjalan mendekati jendela yang tirai nya sedikit terbuka , matanya menyorot jauh ke halaman rumah dengan tatapan jengkel  sekaligus cemas.

Sudah hampir jam 11 malam namun Maurissa tak kunjung menampakkan batang hidungnya , setelah pertekangkaran mereka di cafe tadi siang , istrinya itu langsung pergi begitu saja dan sampai sekarang belum juga pulang , Arjuna yakin dia pasti bersama Alviano , mengingat itu darah dikepalanya kembali mendidih.

"Kemana kamu Rissa ???" cicitnya kesal bercampur cemas.

Baru saja Arjuna akan menjauh dari jendela , tiba-tiba didengarnya suara deru mobil memasuki halaman rumah , gegas dia mengintip dari balik tirai , nampak mobil sedan mewah berwarna hitam berhenti persis di depan rumah , Arjuna sangat tahu siapa pemilik mobil tersebut , amarahnya kembali tersulut begitu melihat Maurissa dan juga Alviano turun dari mobil lalu berjalan beriringan menuju rumah.

Arjuna langsung melangkah cepat ke arah pintu dan membukanya dengan kasar , tatapan tajam dia layangkan kearah Maurissa yang sempat kaget ketika suara pintu rumah tiba-tiba terbuka dan menampakkan sosok suaminya berdiri angkuh dan terlihat marah , namun keterkejutan Maurissa hanya sesaat lalu dengan tenang melanjutkan langkahnya ingin masuk ke dalam rumah , sementara Alviano yang tak ingin ribut dengan Arjuna memilih memutar tubuhnya untuk pulang , namun langkahnya terhenti begitu mendengar suara Maurissa yang mengaduh kesakitan , diapun menoleh.

"Aww, lepaskan Juna !"

"Hey jangan kasar!" Alviano seperti tak terima Arjuna berlaku kasar pada Maurissa , mencekal tangan wanita itu dengan penuh amarah , setengah berlari dia menghampiri mereka dengan ekspresi murka.

"HEY LEPAS !!"

Arjuna sungguh kaget karena tiba-tiba saja Alviano menghentak tangannya dengan keras hingga cekalannya pada lengan Maurissa terlepas paksa , ketidak siapannya membuat tubuhnya hampir terjerembab ke samping.

"Kamu tidak apa-apa ?" Alviano memeriksa lengan Maurissa , perasaan khawatir begitu jelas di raut wajahnya.

"sshhh ... aduuh ... sshh .." Ringis Maurissa begitu Alviano memegangi tangannya yang di cekal Arjuna.

DUNIA TAELICE  I , Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang