"Dush dush.... "
"Ambil ni! "
"Rasa kan Rofdop! Durjana lanun, HAHAHA. " sengaja dibuat ketawanya seperti lanun jahat.
"Hiyak !"
Dipijak kayu yang dilukis gambar Rofdop. Romaszie mengambil tuala kecil sebelum mengelap peluhnya.
Tuanie hanya mengeleng kepalanya, tunjuk berani. Dulu masa diikat atas kapal lanun, menangis sampai basah baju.
Jari - jemari masih bermain di rambut panjang Darin yang ada diatas ribanya , dilihat lagi aksi Romaszie yang masih mematahkan kayu gambar Rofdop itu dengan kakinya.
"Sudah lah tu. " Mengeluh Nafilia menunggu suaminya yang masih dengan amarahnya. Dia jadi begitu akibat malam tadi termimpi Rofdop yang menangkap Nafilia lalu dibawa lari di tengah lautan.
"Orang sayang love, love jangan ikut Beruk tu . " Dipeluk erat tubuh Nafilia.
Tuanie mengeluarkan Iphone nya, dirakam sweet moments dua orang itu. Darin yang tidur di ribanya masih nyenyak. Ini semua salah Romaszie, mengamuk pagi - pagi buta. Takut Nafilia dibuatnya.
"Bila pula kita nak ikut Rofdop, tak nak lah. Kita tak layan lanun, kita layan mafia sorang ni je. " Di cucuk - cucuk pipi Romaszie.
Tuanie merasakan ada sedikit pergerakkan di ribanya, dilihat Darin seakan sedar. Ditepuk Darin sehingga terlelap kembali. Seperti bayi dilayannya.
Kring...kring....
Tetera nama Fathvin di skrin telefon nya.
"Assalamu-"
Belum habis salam diberi, terus Fathvin memotong.
"Tuanie, tolong aku. Tolong! " Suara seakan cemas.
"Kenapa ni? "
"Or-Orkid... " Balas Fathvin gagap.
"Kenapa dengan anak kau? "
"Tolong, Parten dah curi anak aku! " Dengar lelaki itu nangis dari dalam talian.
"Kau sabar, aku dengan Romaszie pergi sekarang. " Setelah talian ditutup, laju saja dia memberi isyarat mata kepada Romaszie. Menyuruh lelaki itu agar anak buah mereka bersedia.
"Nafiria, tsuma o yoroshikuonegaishimasu. Romatsu~ie, soko e isogimashou." Kata Tuanie sebelum mencium sekilas kepala Darin.
Romaszie dan Nafilia juga begitu.
_______________________________________
"Tuan! Kami semua telah menunggu di luar. " Sementara Tuanie dan Romaszie melengkapkan diri mereka dengan senjata ada anak buah telah mengabarkan bahawa mereka telah bersedia.
Hanya anggukkan, anak buah mereka terus berlalu pergi.
"Kenapa lah malam ni juga ada masalah macam - macam? Tak sempat aku nak meniarap balik atas katil. " Ujar Romaszie bersama gelengan.
"Kau lagi mengacau. "
Kata Tuanie sambil melangkah pergi.