Anaya terbangun dari tidurnya setelah dikirim secara tiba-tiba oleh Holo, Anaya bangun dari posisi tidurnya karena merasakan punggungnya yang sakit seperti tertidur diatas kayu
Anaya memandangi sekelilingnya, tanpa Anaya sadari ada banyak pasang mata yang menatap dirinya yang terbangun dari kematiannya
"IBLIS!!! IBLIS MERASUKI TUBUH GADIS ITU!! CEPAT LARI SEMUANYA!!!" Teriak seseorang membuat yang lain panik
Anaya sedikit terkejut dengan teriakan seorang pria yang berpakaian layaknya seorang pendeta? Mungkin? semua orang berlari ketakutan meninggalkan Anaya sendirian
"Dasar orang-orang aneh" ucap Anaya sambil menatap para penduduk yang masih berlari terbirit-birit bahkan sampai ada yang terjatuh
"Menyebalkan!!" Ucap Anaya saat mengingat Holo mengirimnya secara tiba-tiba, sangat menyebalkan jika diingat-ingat
"Aduh duh! Sakit banget punggungku" Ucap Anaya sambil bangun dari tumpukan kayu yang sepertinya akan digunakan untuk membakar raga barunya ini
"Susah banget turunnya, kakinya pendek banget sih!" Kesal Anaya sambil berusaha turun dari atas tumpukan kayu dan belum menyadari sesuatu yang aneh pada tubuh barunya
Saat berhasil turun Anaya menyadari sesuatu yang aneh pada tubuh barunya itu, Anaya mendatangi tangannya yang kecil dan juga kakinya yang pendek, serta terdapat ekor rubah dibelakang anaya yang berjumlah 6
Anaya tersenyum tipis saat tau kondisi tubuhnya, Anaya memicingkan matanya menatap kearah langit, Holo yang sedang memperhatikan Anaya dari ruang hampa tubuhnya terasa merinding melihat tatapan tajam milik Anaya
"HOLO KAU BENAR-BENAR MENYEBALKAN!!! BASTARD!!!!" Teriak Anaya kencang, holo yang mendengarnya teriakan Anaya merasakan ancaman yang akan segera datang menemuinya suatu saat nanti
Anaya berjalan meninggalkan halaman tempat raganya mau dibakar, Anaya berjalan memasuki hutan hingga tiba ditengah hutan
"Aduh ini dimana?" Ucap Anaya sambil melihat sekelilingnya yang hanya ada pepohonan dan semak-semak liar
Srek srek
Telinga Anaya menangkap suara yang berasal dari salah satu semak-semak di belakang Anaya, Anaya berbalik menatap semak-semak didepannya dengan langkah pelan Anaya berjalan mendekati semak-semak
SREKKK
BRUKK
Seekor Rubah putih melompat keluar dari semak-semak menutupi wajah Anaya hingga Anaya terjatuh duduk di atas tanah
"AAA!!! ANJIR APA INI BANGSAT!" Teriak Anaya panik berusaha melepaskan si rubah putih dari wajahnya
secara refleks karna terkejut, Anaya melempar si Rubah putih dengan tenaga yang...sedikit kuat membuat keempat kaki sang rubah terluka dan patah bahkan terdapat luka diwajah si rubah putih
Anaya yang terkejut dengan cepat bergegas mendekati si rubah, Dengan perasaan bersalah karena sudah melukai si rubah, Anaya berinisiatif untuk merawatnya hingga sembuh
"Maaf ya rubah, aku ga sengaja refleks tadi" ucap Anaya lirih diakhir dengan perasaan bersalah pada si rubah, perlahan Anaya mengangkat tubuh si rubah dan menggendongnya
"Di hutan ini ada pohon lurus ga ya?" Gumam Anaya celingak-celinguk mencari pohon yang dia cari, karena pengalamannya di dunia sebelumnya pohon lurus yang tumbuh lurus keatas sangat bagus digunakan untuk obat patah tulang bagian daun muda dan rantingnya
"Oh itu ada!!" Teriak Anaya seneng saat melihat pohon yang dicari tidak terlalu jauh didepannya
"Sabar ya rubah lucu bentar lagi sembuh kok" Anaya menggendong si rubah layaknya seorang bayi
KAMU SEDANG MEMBACA
FRUIT GIRL [REVISI]
Fantasy"Gak!!" Ucap si gadis "Dan stop panggil Nona, Namaku bukan Nona" ucap gadis itu dengan nada kesal karena acara makannya diganggu "Panggil Anaya, Anaya Evie Tamalanrea" ucap gadis itu atau kita panggil saja Anaya "Baiklah No- Anaya" Happy reading and...