dihalaman belakang rumah Anaya menatap dengan senang pohon-pohon yang mulai tumbuh dan berbuah dalam waktu terbilang sangat singkat karena tak sampai sehari penuh
"Untungnya, aku memberikan sedikit sihir saat menyiram tanaman tadi, beberapa pohon telah tumbuh dan berbuah,tidak perlu menunggu berbulan-bulan ataupun setahun dua tahun menunggu pohon-pohon tumbuh dan berbuah" ucap Anaya senang sambil membawa keranjang berukuran sedang ditangannya yang ia ambil dari pondok kecil dekat dengan pohon mangga yang masih bertahan 3 bulan ini
Anaya memetik buah mulai dari Jambu dan terakhir stroberi, keranjang buah yang Anaya bawa kini sudah penuh dengan berbagai macam buah-buahan yang ditanamnya
Anaya berjalan memasuki rumah sambil membawa keranjang buah yang penuh dengan buah-buahan menuju dapur, dan meletakkannya di atas meja makan
Anaya berjalan mendekati dapur untuk memasak makan malam, tak lupa Anaya menyiapkan kayu kering untuk memasak, karena didunia ini semuanya dilakukan secara tradisional jika urusan memasak
Kayu telah disusun, api pun sudah menyala dibawah tungku, Anaya meletakkan panci buatannya di atas tungku untuk memasak nasi, setelah itu Anaya mulai memasak hidangan lainnya
"Waktunya untuk menyiapkan lauk makan malam" Anaya mengambil daging ayam yang berada didalam tong
Dibawahnya terdapat ikan yang Anaya beli tadi di pasar dan bagian paling bawah yang dibawahnya terdapat es abadi (fungsinya seperti kulkas mungkin? :) -author)
Anaya memotong daging ayam utuh yang sudah di cuci, menjadi beberapa bagian, kemudian memecahkan dua butir telur, menyiapkan tepung terigu tak lupa tepung terigu diberikan beberapa Bumbu
Anaya memasukkan lada bubuk, bubuk cabe, garam, bubuk jahe dan juga bawang putih yang sudah halus kemudian mengaduk-aduk tepung terigu dengan bahan lainnya, Anaya juga menyiapkan wadah untuk membuat air es
Anaya memasukkan air kedalam wadah itu kemudian menggunakan sihir esnya untuk mendinginkan air dan sedikit membekukan air juga
Pertama-tama Anaya mengambil potongan daging ayam mencelupkannya ke telur kemudian ketepung beralih lagi ke air es kemudian tepung lagi dan ke air es lagi, Anaya terus mengulangi hal yang sama hingga potongan daging ayam habis terbalut tepung
Anaya meletakkan wajan buatannya, yang dibuat dari bijih besi langka yang bernama Hochmorder diatas tungku kedua kemudian memasukkan banyak minyak kedalam wajan, Setelah minyak panas Anaya memasukkan potongan ayam berbalut tepung kedalam minyak panas
terdengar suara desisan minyak panas ketika ayam dimasukkan, Anaya tersenyum senang ketika mencium aroma ayam yang harum
Anaya menatap kearah panci yang berisi nasi karena nasi yang ia masak telah matang, Anaya mengangkat panci kemudian meletakkan wajan yang lebih kecil ke tungku yang sebelumnya memasak nasi
Anaya berpindah ke wajah yang berisi ayam dan membalik ayam itu agar matang merata, setelahnya Anaya mengambil sedikit minyak menggunakan Sutil ke wajan yang lebih kecil dan menggoreng sisa telur bekas ayam tadi tentunya sudah ditambahkan bumbu
setelah telur matang Anaya memindahkan telur ke piring, Anaya kembali mengambil minyak sedikit dan mengoseng bawang merah, setelah aroma bawang tercium Anaya memasukkan satu mangkok air
"sepertinya jamur ini akan aku masak nanti lebih baik aku memasak sayur bening" ucap Anaya mengambil wortel, kentang, bayam dan labu kemudian memotong-motongnya menjadi potongan yang kecil, selesai memotongnya Anaya mencuci bayam dan lainnya
setelah air mendidih Anaya memasukkan wortel dan labu kemudian menutupnya dengan penutup wajan, Seelah beberapa menit Anaya membuka tutup panci dan tersenyum kemudian memasukkan kentang dan menutupnya kembali
setelah labu dan lainnya terasa lembek Anaya memasukkan bayam dan juga garam secukupnya, Anaya menutup wajan dengan penutup wajan membiarkan sisa panas membuat bayam masak dengan sendirinya karena bayam sudah setengah layu
Anaya beralih kembali ke ayam, Anaya mengangkat Ayam krispi yang telah matang dan meletakkannya di atas piring
Anaya menyiapkan sayur bening yang ia buat tadi kedalam mangkok dan nasi ke dalam mangkok yang lebih kecil. Aroma masakan Anaya menyebar keseluruh ruangan rumah
Membuat pria yang tadinya tidur terbangun mencium aroma masakan Anaya, pria itu berjalan menuju dapur tempat Anaya memasak
Pria itu duduk di meja makan yang tidak terlalu jauh dari tempat Anaya memasak, sedangkan Anaya sibuk menyiapkan masakannya
'cantik' batin pria itu saat memperhatikan Anaya yang sedang sibuk menyiapkan makanan
Anaya tidak menyadari tatapan pria itu karena terlalu fokus menyiapkan makanan saat semuanya siap Anaya membawa makanan yang dia masak menuju meja makan
"eh? sejak kapan kamu disini?" Tanya Anaya pada pria yang sedang duduk dengan tenang sambil terus memperhatikan Anaya
pria itu hanya mengehendikan bahunya acuh masih terus menatap wajah cantik Anaya yang hanya membuat Anaya kebingungan dan heran
namun Anaya memilih tidak peduli dan kembali menyajikan makanan yang telah ia buat tanpa memperdulikan tatapan dari pria yang terus menatapnya
"Karena kau sudah disini mari kita mulai makan malamnya" ucap Anaya saat sudah selesai menyajikan makanan di atas meja
Anaya juga mengambilkan nasi untuk pria yang makan bersamanya karena itu sudah menjadi kebiasaannya saat makan bersama Liu
berbeda dengan Anaya yang menganggap hal itu wajar, pria yang diperlakukan seperti itu wajahnya memerah seperti tomat
"Ada apa dengan wajahmu? apakah kau masih sakit?" tanya Anaya saat melihat wajah pria didepannya memerah malu
"A-ah tidak apa-apa, tidak apa-apa" Jawab pria itu masih dengan wajah memerah yang hanya dibalas anggukan acuh Anaya
"apakah kau biasa melakukan hal tadi kepada orang asing?" tanya pria itu
"maksudnya?" bingung Anaya
"mengambilkan makanan untuk orang lain" Jawab pria itu cepat
"yah...bisa dibilang iya, karena biasanya aku menyiapkan makanan untuk Liu" jawab Anaya sembari menyendok sayur bening buatannya kedalam mangkok kecil dan meletakkannya dihadapan si pria
wajah pria itu seketika berubah menjadi sedikit kecewa, namun dengan cepat disembunyikan pria itu tapi itu sama sekali tak luput dari mata elang Anaya
'Ada apa dengannya? mengapa wajahnya terlihat seperti kecewa??' batin Anaya terheran-heran
"yah...tapi kau adalah pria kedua yang ku layani seperti ini setelah Liu" jawab Anaya membuat wajah si pria kembali memerah semakin membuat Anaya terheran-heran
"o-oh" balas pria itu singkat namun ada nada gugup
Anaya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal saat mendengar jawaban singkat dari pria disebelahnya
"sudah lah ayo makan malam, lagipula Liu hanyalah peliharaan ku" Ucap Anaya membuat wajah pria itu sedikit cerah
Anaya mulai memakan makanannya sesekali Anaya melirik pria didepannya, yang tidak menyentuh makanannya sama sekali
"Ada apa?apakah kau tidak menyukainya?" tanya Anaya
pria itu menggelengkan kepalanya
-informasi ya reader's-
Hochmorder, adalah biji besi langka yang hanya bisa ditemukan di tempat-tempat tertentu yang terdapat banyak mineral Hochmorder hampir mirip bentuknya dengan besi namun berbeda kualitasnya, Hochmorder memiliki kualitas yang lebih baik, karena kualitasnya yang bagus Hochmorder biasanya dibuat menjadi senjata seperti pedang, kapak, tombak dan perisai karena Hochmorder dapat bertahan lama dari pada besi biasa dan juga Hochmorder tidak dapat berkarat
segitu aja dulu informasinya yang ada dibab ini, jika ada yang kelewatan kalian bisa komen biar aku tambahkan informasinya disini
KAMU SEDANG MEMBACA
FRUIT GIRL [REVISI]
Fantastik"Gak!!" Ucap si gadis "Dan stop panggil Nona, Namaku bukan Nona" ucap gadis itu dengan nada kesal karena acara makannya diganggu "Panggil Anaya, Anaya Evie Tamalanrea" ucap gadis itu atau kita panggil saja Anaya "Baiklah No- Anaya" Happy reading and...