terhitung seminggu sudah pria yang ditolong Anaya saat melakukan jalan-jalan santai ke hutan, dan nama si pria adalah Erik Meijer Lamela
Erik tinggal bersama Anaya seminggu ini karena Erik yang belum ingin pulang, sifat Erik yang sering berubah-ubah dan kadang menjadi anak kecil membuat Anaya sedikit tertekan
"Erik!! kemari sarapan!" teriak Anaya dari dapur memanggil Erik yang berada di ruang tamu
"aku akan datang!" balas Erik yang sedang berada diruang tamu sambil memakan beri tentunya hasil petikan Anaya dikebun, sepertinya Erik tak berniat beranjak dari tempatnya memilih untuk memakan beri dipelukannya
Anaya menunggu Erik untuk memulai sarapan pagi ini sebelum memulai pekerjaan, beberapa menit berlalu Erik belum juga datang membuat Anaya menjadi kesal
Anaya yang sudah lelah menunggu memilih memakan sarapannya terlebih dahulu tidak memperdulikan Erik yang akan kelaparan nantinya
selesai sarapan Anaya mencuci piring,mangkuk, dan sumpit yang ia gunakan untuk makan tadi
bertepatan dengan Anaya yang selesai mencuci piring Erik sudah berada didapur, sedang duduk di kursi menatap meja makan yang kosong
"sarapannya mana?" tanya Erik kepada Anaya, dengan tampang polos dan tak bersalah
"habis" jawab Anaya singkat kesal melihat wajah Erik yang merasa seperti tak memiliki salah apapun
mendengar jawaban Anaya, raut wajah Erik berubah sedih, Anaya yang melihat itu merasa kasihan...ingin marah tapi tidak bisa lama-lama
"tunggulah sebentar aku akan memasak sesuatu untukmu" ucap Anaya mengeringkan tangannya dengan kain
Anaya kembali ke dapur memasak makanan untuk Erik, Anaya memilih untuk membuat telur tomat dan ikan goreng
selesai memasak Anaya menyajikan makanan ke atas meja tak lupa mangkuk berisi nasi dan sumpit
"apa ini?" tunjuk Erik menggunakan sumpit pada piring yang berisi telur tomat
"itu telur tomat, jangan dimakan jika kau tidak suka" jawab Anaya kemudian meninggalkan Erik yang sedang makan menuju halaman belakang rumahnya
Erik mengambil sedikit telur tomat buatan Anaya dan memakannya, Erik mengambil lagi dan memakannya dengan nasi
'enak dan tidak terlalu buruk' batin Erik menghabiskan sarapannya, setelah selesai tak lupa Erick mencuci piring, mangkok dan sumpit yang ia pakai
Erick kembali ke ruang tamu duduk bersantai sembari memakan rasberi kesukaannya
KRIETTT
pintu belakang rumah terbuka, Erik menoleh terlihat Anaya memasuki rumah dengan sekeranjang buah stroberi ditangannya
Anaya berjalan menuju dapur untuk menyiapkan stroberi pesanan milik bibi Zoelva
sesampainya didapur mata Anaya menangkap mangkok dan piring yang sepertinya baru saja dicuci, Anaya tersenyum saat tau jika temot (telur tomat) buatannya habis
tiba-tiba Anaya teringat saat Erik memuntahkan makanan dimulutnya ke hanfu putih Anaya
Anaya menggenggam kuat stroberi ditangannya hingga hancur karena mengingat kejadian yang membuatnya kesal
seperti ada yang menyadarkan Anaya, Anaya membuang stroberi yang hancur ditangannya itu kemudian mencuci tangan sebelum Anaya mulai menyiapkan pesanan bibi Zoelva, Anaya menyiapkan 3 kotak buah stroberi untuk di antar
Anaya membawa ketiga kotak menuju ruang tamu dimana Erik berada, Anaya meletakkan kotak stroberi keatas meja
"Erik tolong antarkan stroberi ini ke rumah bibi Zoelva"pinta Anaya, Erik menatap kotak stroberi di atas meja
"oke" Erik mengambil ketiga kotak buah stroberi, berjalan menuju pintu depan rumah diikuti Anaya dibelakang
"Erik antarkan kotak buah stroberinya ke rumah bibi Zoelva ya!! jangan salah antar lagi!!" Teriak Anaya kencang dari halaman rumah saat melihat Erik sudah cukup jauh
"IYAA!" teriak Erik tak kalah kencang membuat para warga desa menggelengkan kepala mereka mendengar teriakan kedua adik kakak itu
[btw orang-orang didesa taunya kalo Anaya itu adiknya Erik]
Kini Erik sudah sampai di pintu rumah bibi Zoelva, Erik mengetuk pintu menunggu sang pemilik rumah membukakannya pintu
Saat pintu dibuka kotak stroberi yang Erik bawa terjatuh saat melihat siapa yang berada di dalam rumah bibi Zoelva yang sedang duduk santai di kursi ruang tamu
orang itu menatap Erik terkejut,dengan cepat orang itu berdiri dan berjalan kearah Erik dengan langkah cepat
'sial' batin Erik
Erik segera berlari dari rumah bibi Zoelva kembali ke rumah Anaya diikuti seorang pria yang berpakaian mewah mengejar Erik dibelakangnya
BRAKK!
Erik mendorong pintu rumah dengan kasar membuat Anaya terkejut karena suara keras dorongan pintu yang menabrak dinding
Anaya yang sedang berada didapur bergegas menuju ruang tamu melihat siapa yang memasuki rumahnya, ternyata itu Erik PP
"ada apa Erik?" Tanya Anaya melihat raut cemas di wajah Erik
Erik menggelengkan kepala memilih untuk memeluk Anaya dengan nafas memburu sehabis berlarian dari kejaran seseorang
Anaya membawa Erik menuju kursi diruang tamu tanpa melepaskan pelukan Erik karena Erik memeluknya erat
Anaya bersama dengan Erik duduk dikursi, Anaya membiarkan kepala Erik bersandar di bahunya
Anaya mengusap-usap kepala Erik lembut, perlahan mata Erik mulai tertutup Anaya masih setia mengusap kepala Erik hingga tak lama kemudian Erik tertidur—
Tok
Tok
Pintu rumah Anaya di ketuk , Anaya perlahan bangun dari duduknya agar Erik tidak terbangun karena pergerakannya
Anaya membuka pintu melihat ada seorang pria mungkin seumuran dengan Erik dengan pakaian seperti pangeran?
"Ada apa tuan kemari?" Tanya Anaya sedikit sopan
pria itu menatap Anaya dari ujung kepala sampai ujung kaki karena sedikit terpana dengan kecantikan Anaya, pria itu menggelengkan kepalanya berusaha menyadarkan pikirannya.nki
"Dimana kakak ku?!" Alih alih menjawab pertanyaan Anaya, pria itu malah bertanya
"Kakak?" Gumam Anaya didengar oleh pria didepan pintu rumahnya
SRENGG
pria didepannya mengeluarkan pedang dari sarungnya mengarahkannya ke leher Anaya
"Erik Meijer Lamela, itu nama kakakku" ucap pria itu menyebutkan nama lengkap Erik
Anaya menatap datar pedang dilehernya dan pria didepannya "Bisa jauhkan pedang anda tuan?"
"Cepat beritahu dimana kakakku!!" Terus pria itu didepan Anaya membuat sedikit air liur pria itu mengenai wajah Anaya
"EWWW!!!! JIGONG LO TERBANG KE MUKA GW BANGSAT!!" Teriak Anaya marah kemudian mendorong kuat pria didepannya hingga terbang mengenai rumah tetangganya
Erik yang tadinya tertidur terbangun saat mendengar teriakan marah Anaya, pria itu bergegas berlari keluar mendekati Anaya
"NAYA!! NAYA!!" Teriak Erik keras membuat pria yang didorong Anaya tadi menatap kearah Erik
Anaya yang tadinya marah kini kemarahannya sedikit reda saat Erik memanggilnya
"Ada apa Erik?" Tanya Anaya pada Erik
"Jangan marah lagi" ucap Erik memeluk Anaya erat dan meletakkannya kepalanya di leher Anaya
Sedang pria yang tadinya ingin menghampiri kakaknya itu terhenti saat kakaknya mengirimkan telepati padanya, pria itu memilih pulang kembali ke kerajaan Lamela
——
Up lagi hihi
Jujurly ga susah ngetiknya cuman yang susah itu bikin alurnya tetep lurus ga melenceng terlalu jauh😓Ini ada banyak stok bab yang udah di ketik tapi ga aku up takut ga sesuai nantinya jadinya masih aku tahan
KAMU SEDANG MEMBACA
FRUIT GIRL [REVISI]
Fantasy"Gak!!" Ucap si gadis "Dan stop panggil Nona, Namaku bukan Nona" ucap gadis itu dengan nada kesal karena acara makannya diganggu "Panggil Anaya, Anaya Evie Tamalanrea" ucap gadis itu atau kita panggil saja Anaya "Baiklah No- Anaya" Happy reading and...