Blessings Or Cursed pt. 30🌹

527 64 25
                                    


Sorry for typo

Happy reading

🌹🌹🌹🌹

Renjun menepuk pelan punggung Guanlin yang sibuk mengeluarkan isi perutnya di depan kloset.

Pagi tadi, Guanlin langsung berlari ke kamar mandi begitu ia merasakan perutnya mual yang amat hebat. Mengabaikan pening di kepala akibat baru bangun tapi langsung di bawa berlari.

Melihat suaminya yang berlari ke dalam kamar mandi, Renjun dengan sigap menghampiri dan menemukan laki-laki itu tengah muntah. Dan sudah lima belas menit berlalu, tapi Guanlin tak ada tanda-tanda akan berhenti. Renjun sangat khawatir, ia tak tahu apa yang terjadi pada suaminya ini. Beberapa hari terakhir, Guanlin nampak baik-baik saja. Ia juga menjalani hari seperti biasanya, tak ada yang aneh. Dan menemukan suaminya muntah-muntah di kamar mandi, Renjun malah kebingungan.

"Sudah?"

Guanlin mengangguk, dia duduk diatas kloset setelah membersihkan area sekitar mulut dengan tatapan kosong. Punggungnya bersandar lemas, dengan wajah yang pucat.

Renjun meringis melihat keadaan Guanlin yang sangat memprihatikan. "Ayo, kembali ke kamar."

Guanlin menggeleng, tangannya terulur; kode agar Renjun mendekat. Setelah berdiri di depan suaminya, Renjun mendapat pelukan erat di pinggangnya. Tangan gadis itu mengusap kepala Guanlin yang tenggelam di perutnya.

"Kenapa?" tanya Renjun lembut.

"Pusing~"

Renjun mengerjap, dia menatap Guanlin yang masih menyembunyikan wajahnya. Ia tak salah dengar, kan? Guanlin merengek?

"Yasudah, ayo kembali ke kamar lalu istirahat."

Renjun membantu Guanlin kembali ke kamar, ia juga membantu laki-laki itu agar berbaring dengan nyaman.

"Kemana?"

Renjun berbalik, menatap tangannya yang di genggam lemah oleh tangan besar Guanlin. "Mengambil air untuk mengompres mu, sekalian meminta pelayan untuk membuatkan bubur," jelas Renjun berusaha sabar.

Guanlin menggeleng ribut, tangannya menarik Renjun agar duduk di sampingnya. "Tidak, jangan pergi."

Renjun memutar bola mata malas, dia memandang laki-laki yang berstatus suaminya ini datar. "Aku hanya ingin mengambil air untuk mengompres mu, dan membuat kan mu bubur. Aku tidak akan pergi, Guanlin," jelas Renjun malas.

Dengan terpaksa, Guanlin membiarkan Renjun keluar dari kamar. Beberapa menit berlangsung, Renjun datang bersama pelayan yang membawa baskom berisi air hangat untuk mengompres dirinya.

"Letakan saja di sana," ujar Renjun pada sang pelayan yang langsung mematuhi perintah sang majikan muda dan menyimpan nya di nakas.

Renjun membatu Guanlin bersandar pada headboard kasur untuk sarapan. "Buka mulut mu,"

Dengan malas, Guanlin membuka mulut nya dan melahap satu sendok bubur yang tersodor di depan mata, setelah sebelumnya berhasil meneguk air minum.

Renjun tersenyum geli, baru pertama kali ia melihat Guanlin yang sakit sampai seperti ini. Biasanya, laki-laki itu selalu mengabaikan rasa sakit di tubuhnya dan tetep menjalani hari seperti biasa. Mentok mentok hanya mengeluh pusing dan berbaring di kamar hingga merasa jauh lebih baik.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Blessing OR Curse? || NCT (GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang