Sorry for typo
Happy reading
🌹🌹🌹🌹
"Alin-ah?"
"...."
"Aliin~"
"...."
"Guanlin~"
"...."
"YAK LAI GUANLIN?!"
"Ck, apa?"
Renjun mendengus melihat Guanlin yang sibuk dengan laptop dan kertas yang berserakan juga map yang terbuka di atas meja ruang kerja Guanlin.
Renjun berpindah menjadi di samping Guanlin yang duduk di sofa panjang, memeluk lengan suaminya yang berhasil mengalihkan atensi Guanlin dari laptop. Laki-laki itu menghela nafas, lalu menatap Renjun yang masih memeluk lengan nya dengan mata yang berbinar.
Guanlin mengangkat sebelah alisnya, bermaksud menanyakan kenapa Renjun tiba-tiba manja seperti ini. Sebenarnya, bukan hanya hari ini saja gadis rubah itu manja padanya. Tapi sudah seminggu ini Renjun bertingkah aneh ―menurut Guanlin― karena Renjun biasanya paling anti untuk berdekatan dengan dirinya, apalagi bertingkah manja seperti ini.
Bahkan beberapa hari lalu, Renjun selalu menempel dan melarang Guanlin pergi ke perusahaan yang akan menghadiri rapat untuk membahas kerja sama dengan klien dari Hongkong dan Guanlin terpaksa mengiyakan keinginan Renjun. Karena kalau tidak, gadis rubah itu akan menangis atau bahkan marah marah padanya tanpa sebab hanya karena Guanlin tak menuruti kemauan nya. Jadi, dengan sangat amat terpaksa ia menemani Renjun seharian dan menyerahkan urusan kantor pada asisten sekaligus orang kepercayaan nya.
Dan sekarang, gadis ini sudah berganti posisi menjadi memeluk dirinya dari samping dengan kepala yang bersandar dengan nyaman di dada nya. Guanlin kembali menghela nafas, ingin menegur karena kegiatan nya agak terhalang tapi ia tak mau berakhir Renjun ngambek dan memusuhi nya tanpa sebab. Jadi dengan sabar ia membiarkan Renjun melakukan apapun padanya dan ia kembali fokus pada pekerjaan nya.
Jari lentik Renjun bermain di dada bidang Guanlin yang terbalut piyama hitam berbahan satin senada dengan yang ia pakai dan menggambar pola abstrak disana. Bahkan sekarang tangan nakal nya sudah membuka dua kancing piyama Guanlin.
"Sebenarnya apa yang kau inginkan?"
Guanlin menyerah, ia melupakan pekerjaan yang belum selesai dan berganti fokus pada Renjun yang ―oh ya tuhan! Guanlin ingin mengumpat saja rasanya saat melihat kelakuan istri lucu nya ini. Ia bahkan baru sadar bahwa kancing piyama nya sudah terbuka.
"Hng? Tidak ada."
Renjun meneruskan kegiatan nya menggambarkan pola abstrak pada dada Guanlin tanpa memperdulikan tatapan tajam yang di layangkan padanya.
"Sebenarnya kau ini kenapa? Kenapa kau akhir akhir ini selalu bertingkah aneh bahkan kau tak ingin di tinggal? Biasanya kau akan menghindar ketika aku ingin memeluk mu dan kau juga anti berdekatan dengan ku, lalu kenapa sekarang kau selalu menempeliku?" Habis sudah kesabaran Guanlin.
Bukan nya Guanlin tidak suka atau tidak senang. Tapi jika Renjun terus menempeli nya 24/7 tanpa ingin lepas darinya, justru itu sedikit mengganggu karena Guanlin susah untuk bergerak.
Renjun tak peduli Guanlin bicara apa, ia masih sibuk dengan kegiatan nya memainkan jari jarinya di dada Guanlin. Tangannya menarik tangan Guanlin yang menganggur dan diletakkan pada perut rata nya.
"Usap perut ku."
Dengan jengah, Guanlin menuruti kemauan Renjun dan mulai mengusap perut rata itu dengan sebelah tangannya. Dan satu tangannya merengkuh pundak sempit Renjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blessing OR Curse? || NCT (GS)
FantasyTitle : Blessing or Curse Genre : Teen Fiction, semi-Fantasy, GenderSwitch, Romance, 17+ Main Cast : Dreamies ft. Guanlin and others 🚨WARNING🚨 📌INI HANYA CERITA FIKSI, NOT REAL!!! 📌Harsh Word, GenderSwitch,17+ 📌Mengandung kata kasar dan umpat...