Sementara itu, di balik kerimbunan pepohonan yang berada di tepi hutan di luar benteng Perguruan Sawala, di sebuah pohon paling tinggi tiga orang sosok mengenakan pakaian jubah panjang berpenutup kepala duduk mendekam di tiga buah cabang pohon. Tiga pasang mata yang masing-masing bersinar tajam tengah memperhatikan keadaan di sekitar perguruan Sawala dan hampir tidak ada yang terlewati oleh pandangan tajam ketiga orang ini.
"Paman berdua, apakah mereka sudah menyadari keadaan sekitarnya? Orang-orang yang sedang bersembunyi itu sepertinya sudah sangat waspada."
Berkata dengan nada rendah salah seorang dari tiga orang berjubah itu. Dari suaranya yang jernih dan merdu jelas dia seorang perempuan berusia muda.
"Sepertinya memang demikian, Putri. Hanya saja, mengapa acara pertandingan adu silat di dalam benteng tidak dihentikan sama sekali?!"
Menjawab salah satu dari dua orang yang duduk di samping perempuan itu diakhiri dengan pertanyaan keheranan.
"Mungkin mereka merasa percaya diri saat menghadapi keadaan seperti ini. Bagaimanapun juga hampir semua jago dari berbagai wilayah Nusantara tengah berada disini,"Berpendapat sosok yang dipanggil Putri itu dengan sepasang mata masih mengawasi keadaan di bawah dimana ia bisa melihat belasan sosok tengah bersembunyi di beberapa titik. Tapi walau begitu tetap tidak terlepas dari pengawasannya karena posisinya berada di tempat lebih tinggi. Selain itu sang Putri ini menyadari bahwa masih banyak sosok yang bersembunyi lebih dalam dari yang bisa ia lihat dengan mata telanjang.
"Tidak kurang dari tiga puluh orang yang saat ini menyembunyikan dirinya. Sepertinya mereka bukan orang-orang bodoh,"Berujar sosok berjubah terakhir lainnya dengan senyum tipis.
"Putri, untuk apa kita harus ke tempat ini dan berdiam menunggu? Sedikitpun kita tidak urusan penting disini?"
Orang berjubah paling kanan berpaling ke arah sang Putri kemudian terdengar bertanya penuh rasa ingin tahu.
"Tentu saja karena teman baruku yang bernama Marni itu berada disini pula. Aku menyukainya dan tidak akan membiarkannya terjadi hal-hal buruk pada temanku itu," Menjawab gadis berkerudung itu dengan nada enteng membuat dua orang laki-laki itu terdiam dan saling lirik satu sama lain.
"Tuan Putri, apakah hal ini pantas? Kalian hanya bertemu satu kali tapi kau sangat memperhatikannya."Tanya si kerudung di sebelah kanan dengan rasa tidak percaya. Gadis berkerudung terdiam beberapa lamanya, sama sekali tidak menanggapi. Tapi setelah beberapa saat terdengar suaranya.
"Selama ini aku tidak pernah benar-benar mempunyai teman. Kalau pun ada itu hanya sebatas anggota keluarga kita, itupun yang mendekatiku bertujuan karena ingin menjiat. Tapi gadis itu jelas berbeda. Dia tidak tahu siapa aku! Saat pertama kali bertemu Marni, aku langsung merasa cocok dengan gadis itu. Orangnya polos lembut tapi bs berfikir dewasa. Hatiku langsung mengatakan bahwa gadis ini akan cocok menjadi teman baikku. Apakah paman tidak pernah memahami rasa kesepianku selama ini?"
Dua orang pamannya itu mendadak diam membisu mendengar kata-kata sang Putri barusan.
Di balik penutup kepalanya gadis itu tersenyum simpul, dan menghela nafas panjang.
"Paman, kalian pun tahu selama ini aku tidak pernah meminta banyak hal pada keluarga. Kini dalam usiaku yang sudah hampir 17 tahun bisa dikatakan aku tidak pernah pergi kemana-mana, tidak pernah bertemu dengan orang lain selain anggota keluarga kita. Aku tidak pernah memiliki teman yang sebaya, tidak pernah punya teman ngobrol yang cocok. Baru kali ini aku punya kesempatan keluar dari ikatan ketat aturan keluarga. Dan ini pula pertama kalinya bagiku menemukan seseorang yang kurasak bisa dijadikan sahabat. Tentu saja aku tidak mau membiarkan sahabatku itu celaka, terlebih oleh sesuatu hal yang mungkin dia sendiri tidak mengerti. Jadi kumohon paman berdua mau membantuku."
![](https://img.wattpad.com/cover/282012767-288-k103955.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Geger Mustika Batu Biru
Ficção GeralLanjutan Cerita Geger Parahiyangan. Rimba persilatan kembali menghadapi bahaya ancaman kekacauan dan kehancuran. Seorang dukun sakti, yaitu Dukun Sakti Seribu Mantra yang menguasai Mustika Batu Biru milik Dewa Tongkat Iblis telah menggegerkan rimba...