Part 6. Penyusup Hebat

188 16 4
                                    

"Kakek! Bolehkah aku masuk?"

Suara seseorang berseru dari luar ruangan bertanya meminta izin.

"Sepertinya cucu kesayanganmu telah datang, Pimpinan."Nyi Andari berujar dengan senyum lebar melirik ke arah Ki Bajra.

"Masuklah. Mahesa!" Balas Ki Bajra dengan nada datar.

Pintu ruangan terbuka. Sosok seorang pemuda muncul memasuki ruangan. Pemuda berwajah tampan ini berusia sekitar dua puluh tahunan, mengenakan pakaian ringkas serba hijau bagus dan rapih. Sepasang mata bersinar tajam, wajah tegas dengan dagu lebar menambah ketegasannya. Inilah Mahesa Jenar, cucu kebanggan Ki Bajra yang juga penerus keluarga Semeru dan kandidat kuat pengganti pimpinan Semeru di masa depan.

Mahesa merupakan putra pertama dari putra kedua Ki Bajra. Sedangkan Ki Bajra memiliki dua orang putra dan seorang putri. Putra pertamanya memiliki dua orang putri, dan putra keduanya memiliki dua orang putra dan seorang putri. Mahesa adalah pemuda yang memiliki bakat paling unggul diantara semua saudaranya. Dalam usianya yang baru menginjak dua puluh enam dia sudah mampu menguasai ilmu tingkat paling tinggi dari ajaran keluarga Semeru. Sedangkan putri bungsunya hanya memiliki seorang putra yang baru berusia sepuluh tahun. Otomatis tampuk kekuasaan tertinggi Semeru akan jatuh pada Mahesa Jenar yang menitikberatkan pada anak laki-laki paling berbakat dalam keluarga.

Memandang pada semua orang yang berada dalam ruangan yang merupakan para anggota terhormat keluarga Semeru pemuda ini buru-buru bungkukkan badan dengan hormat.

"Maap sudah mengganggu pertemuan penting!"

"Duduklah Mahesa! Kau memang sengaja aku panggil kesini."

Mendengar perintah kakeknya Mahesa anggukkan kepala lalu duduk di kursi yang kosong. Ada kebanggaan tersendiri yang ia rasakan karena tidak sembarang orang yang bisa ikut dalam pertemuan penting keluarga yang dihadiri eselon atas keluarganya.

"Bagaimana kemajuan latihanmu?"Membuka obrolan Ki Bajra kepada Mahesa dengan pertanyaan pada cucunya.

"Dengan dukungan kakek dan pelatihan dari para sesepuh lainnya saat ini saya sudah mulai memasuki tingkat enam. Mungkin dalam satu tahun kemudian saya akan berusaha keras supaya bisa mencapai tingkat delapan."Jawab Mahesa dengan suara rendah. Tapi jelas dari nadanya ada rasa kebanggaan pada dirinya. 

Wajar saja karena menurut sejarah keluarganya dalam sepuluh tahun terakhir baru dirinya yang bisa mencapai tahap ini dalam usianya yang belum tiga puluh. Kakeknya saja, Ki Bajra yang menjadi pimpinan Semeru saat ini bisa mencapai tahap enam saat usianya sudah menginjak dua puluh sembilan tahun. Pantas kalau dirinya merasa bangga menjadi penerus Semeru yang paling berbakat. Tentu saja pikirannya ini tidak berani ia sampaikan kepada kakeknya dan petinggi keluarga yang lain.

Mendengar pengakuan dari cucunya, Ki Bajra menarik nafas panjang dan tersenyum lebar karena bangga. Sedangkan para orang tua yang lainnya ikut menatap pemuda itu dengan sorot mata kagum.

"Kau tidak membuat malu keluarga, cucuku. Dengan bakat dan ketekunanmu aku memiliki harapan besar bahwa Keluarga Semeru di masa depan akan semakin berjaya berkat usahamu."

Nyai Andari berkata dengan senyum penuh rasa bangga dan gembira. Nenek ini benar-benar mengagumi kemampuan cucu muridnya itu. 

"Nenek terlalu memujiku. Ini belum sebarapa. Saya masih jauh dari tingkat puncak ilmu keluarga kita, jauh sekali jika dibandingkan dengan kakek dan nenek."

Mahesa, walau berkata merendah begitu tetap tidak mampu menutupi rasa senang dan bangganya mendapat pujian dan tatapan kagum semua orang. Pemuda ini merasa dirinya dilambungkan ke atas awan.

"Jangan merasa puas dulu, Mahesa. Ingat, jalanmu masih panjang untuk mencapai kehebatan di tingkat para sesepuh kita. Terlebih aku mendengar bahwa generasi muda dari tiga keluarga lainnya saat ini telah berkembang pesat dalam hal kekuatan mereka. Kau jangan sampai kalah. Selain itu kau sedikitpun belum punya pengalaman hidup. Masih banyak orang hebat di luar sana. Kau wajib berusaha keras dan tekun belajar!"

Geger Mustika Batu BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang