Di dalam sebuah ruangan bercat putih, seorang wanita berpakaian serba putih panjang menutupi sepasang mata kakiknya tengah berdiri menghadap jendela. Sepasang mata bening tajamnya memandang ke arah kejauhan, ke arah luar jendela yang menampilkan pemandangan gunung Merapi di depannya. Perempuan ini berusia di sekitar pertengahan empat puluhan, berwajah cantik anggun dengan riasan wajah sangat apik. Tapi pada saat itu, kecantikannya seperti tersapu oleh kegundahan yang menghiasai raut wajahnya. Perempuan ini sudah berdiri disana hampir sepanjang hari tanpa bergerak sedikitpun.
Sepasang telinganya yang tajam tiba-tiba bisa mendengar beberapa langkah-langkah ringan di luar ruangan menuju ke arahnya, tapi perempuan ini seperti tidak perduli dan tidak bergerak dari tempatnya. Hanya wajahnya yang tadi terlihat getir berubah mengeras dan dingin. Sampai kemudian suara ketukan di pintu terdengar.
"Masuk!"Suaranya yang halus terdengar merdu tapi bernada tegas dan ada sedikit hawa dingin sesuai dengan perubahan wajahnya yang juga tiba-tiba membeku, memperlihatkan suatu aura ketegasan.
Dua sosok wanita muda mengenakan pakaian ringkas warna kuning masuk ke dalam ruangan. Dua orang wanita ini mungkin masih berusia belasan tahun, tidak akan lebih dari dua puluhan. Berpenampilan cantik menarik tapi raut wajah mereka terkesan dingin. Begitu masuk keduanya langsung bungkukkan badan penuh hormat ke arah wanita berpakaian putih.
"Kabar apa yang kalian bawa?"Terdengar wanita setengah baya ajukan pertanyaan tanpa berbalik ke arah dua orang yang baru datang, tetap berdiri memandang pemandangan di luar jendela.
"Lapor kepada Ibu Guru!"Berkata gadis cantik sebelah kanan," Kami membawa berita tentang Dukun Sakti Seribu Mantra. Tapi tidak ada laporan yang secara pasti keberadaan orang ini. Hanya menyebutkan bahwa Dukun Sakti Seribu Mantra memasuki hutan Cibuntu di wilayah barat tapi kemudian lenyap begitu saja. Saat ini kawan-kawan masih berada di wilayah tersebut untuk terus mencari Dukun Seribu Mantra."
"Hutan Cibuntu!?"Wanita paruh baya terdengar bergumam pada diri sendiri. Walau sepasang mata tetap tertuju ke depannya tapi pikirannya langsung teringat banyak hal.
"Menurut keterangan, di hutan tersebut tinggal seorang tokoh perempuan disebut Dewi Merak Putih. Walau tidak ada bukti tentang hal ini tapi ada kemungkinan Dukun Seribu Mantra bersembunyi di tempat Dewi Merak Putih,"
"Kemungkinan itu memang ada. Tapi jangan pernah menekan tokoh ini tanpa suatu bukti kuat."Suara wanita setengah baya walau halus terdengar bernada teguran," Aku kenal dengan perempuan itu. Wataknya memang aneh tapi kesaktiannya sangat tinggi. Beritahukan saudari-saudarimu supaya jangan mencari silang sengketa dengannya."
"Baik! Kami mematuhi perintah Ibu Guru."Dua wanita muda ini mengiyakan secara berbarengan.
"Apa lagi?"
"Selain itu ada berita lain tentang banyaknya orang-orang rimba persilatan yang bermunculan di banyak tempat. Malah tidak sedikit jago-jago ternama yang sebenanrya sudah lama menyembunyikan diri di pengasingan mereka telah dipaksa keluar kandang demi mengejar Dukun Sakti Seribu Mantra."
"Mustika Batu Biru!"Suara wanita paruh baya ini terdengar bergumam. "Benda ini benar-benar mulai membuat kegemparan sesuai ramalan. Pertumpahan dara antar orang-orang rimba persilatan akan terjadi. Orang-orang bodoh itu berharap bisa mendapatkan kekuatan padahal hanya kematian yang akan mereka dapatkan. Sungguh sangat disayangkan."
"Sampaikan pada semua murid yang berada di luar terus memantau situasi dan tegaskan supaya jangan memunculkan diri secara terbuka!"Kepada dua wanita itu dia memberikan perintah.
"Apa ada lagi yang ingin kalian laporkan?"
"Iya, Ibu Guru! Ini tentang gerakan para jago di rimba persilatan. Sepertinya ajang pertarungan persahabatan yang sudah lama tidak digelar akan segera dilangsungkan tidak kurang dari setengah tahun lagi. Saat ini hampir semua jago rimba persilatan Nusantara sedang mempersiapkan diri untuk acara ini."
![](https://img.wattpad.com/cover/282012767-288-k103955.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Geger Mustika Batu Biru
Ficção GeralLanjutan Cerita Geger Parahiyangan. Rimba persilatan kembali menghadapi bahaya ancaman kekacauan dan kehancuran. Seorang dukun sakti, yaitu Dukun Sakti Seribu Mantra yang menguasai Mustika Batu Biru milik Dewa Tongkat Iblis telah menggegerkan rimba...