Sebuah benda berdering begitu nyaringnya. Benda itu berhasil membangunkan wanita cantik yang semalam sempat kesulitan tidur di atas sofa. Sebut saja ia Dinda. Wanita yang sebentar lagi genap berusia dua puluh enam tahun itu terbangun dalam keadaan linglung.
Tangan Dinda bergerak mencari-cari keberadaan ponselnya. Tanpa perlu mengetahui siapa yang meneleponnya, Dinda segera mengangkatnya.
"Pagi...," sapanya dengan suara lesu.
"Pagi, Nda. Lo sibuk?"
Dinda merubah posisi menjadi duduk. "Nggak."
"Gue baru aja di spam sama Pani. Dia nyuruh-nyuruh gue lapor polisi karena takutnya lo diculik Wewe Gombel."
"Hah?" Dengan pikiran bingung, Dinda berdiri dan berjalan ke arah gorden. Ia lalu menyibaknya sehingga ruang tamu bernuansa nude itu pun kini diterpa cahaya matahari. "Dia kenapa, sih?"
"Dia berkali-kali nelepon lo, mau nanya perihal reuni SMP katanya," balas Ital.
Menggaruk kepalanya, Dinda menghampiri sofa lagi dan duduk.
"Kapan memangnya reuni SMP?"
"Mana gue tahu emangnya kita satu SMP?"
"Lah, nggak, sih." Lalu Dinda menggaruk pelipisnya, baru ingat bahwa ia dan Ital tidak lah satu sekolah. "Ya udah, nanti gue telepon Pani."
"Agak rese ya temen lo yang satu itu. Gue yakin sebenernya kagak ada yang mau temenan ama dia."
"Memang rese, makanya gue block."
Hari ini Dinda tidak memiliki jadwal apapun yang mengharuskannya hadir di perusahaan. Series yang ia perankan akan mulai beroperasi akhir pekan nanti. Naskah sudah berada di tangannya, jadi ia tinggal menghafal dan berlatih ekspresi.
Sesuai yang diinfokan produser, judul series mereka adalah Detik-detik Perceraian. Dinda dan Alvi akan beradu akting sebagai pasangan suami dan istri. Hari-hari dalam rumah tangga mereka penuh penderitaan. Keduanya adalah korban dari para orang tua yang bersikeras ingin menjodohkan mereka.
Alvi yang pada dasarnya tidak pernah mencintai Dinda, diam-diam masih mengunjungi masa lalunya yang tidak bisa dia tinggalkan. Tidak di series tidak di dunia nyata, Dinda lagi-lagi harus berperan sebagai istri yang tabah suaminya punya perempuan ke-dua.
"Lo serius?"
Dinda terkekeh, sementara kakinya kini melangkah menuju kamar. "Serius."
"Ada masalah sebelumnya?"
"Nggak ada masalah kok. Nanti malam juga gue buka blokirannya." Dinda menghadap cermin dan seketika kaget melihat penampilannya. Rambutnya acak-acakan sedangkan makeup-nya sebagian sudah luntur. Jejak tangis semalam pun begitu ketara karena warnanya telah menghitam akibat tercampur eyeliner. "Sumpah, ini jelek banget kea gembel."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kasih Tak Sampai
Chick-Lit[BELUM DI REVISI] Elzsa adalah pil kombinasi yang efektif untuk mengatasi masalah kulit yang terjadi pada wanita, seperti jerawat dan hirsutisme. Namun, Elzsa juga digunakan untuk menangani PCOS dan mencegah kehamilan. Bersama wajahnya yang kini puc...