1

2.2K 155 8
                                    

"Pisah kamar," ujar Shaka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pisah kamar," ujar Shaka.

"Oke." Hazel menjawab ucapan Shaka dengan sangat santai.

Tidak ada yang menyangka, Hazel akan meng-iyakan ucapan Shaka.

Saat Shaka ingin pergi ke kamarnya, tiba - tiba saja Hazel menahan Shaka.

"Tunggu, kita belum buat peraturan." Ujar Hazel.

"Lo sebutin peraturan yang lo buat. Dan gue sebutin peraturan yang gue buat." Shaka membalas perkataan Hazel.

"Lo dulu," ujar Hazel.

"Gue punya pacar, dan gue gak akan mutusin hubungan gue sama dia. Jadi, lu gak berhak ngelarang gue ngehindarin pacar gue." Ujar Shaka.

"Oke, gue inget aturan lo. Dan lo, harus pura - pura mesra sama gue. Ketika ketemu sama orang tua gue, pokoknya setiap gue kasih kode, lu harus langsung peka." Hazel melanjutkan ucapan Shaka.

"Gue paham," ujar Shaka.

*****

"Sarapan lo udah gue siapin," ujar Hazel kepada Shaka.

"Gue gak laper." Shaka membalas perkataan Hazel tanpa melihat kearahnya.

"Oke, tapi jangan harap setelah lo pulang gue bakalan bukain pintu rumah ini." Hazel mengancam orang yang telah menjadi suaminya, walaupun mereka tidak mengakui adanya pernikahan diantara keduanya.

"Gue punya kunci cadangan." Shaka merasa puas, dia merasa jika Hazel memang mudah dipermainkan.

"Lo beneran yakin? Kalo kunci cadangan lo udah sesuai sama kunci pintu rumah ini?" Shaka tidak mengerti apa yang Hazel maksud.

"Coba lo perhatiin baik - baik. Beneran bisa gak, ngebuka pintu pake kunci cadangan lo?" Shaka baru menyadari, kunci cadangan yang diberikan oleh kedua orang tuanya kepada dirinya, tidak bisa digunakan untuk pintu yang ada di rumah mereka.

"Gue tinggal pulang ke apart pacar gue, easy." Shaka menjawab dengan santai.

"Oh ya? Just do it if you can."

"Of course, I can." Shaka berjalan kearah pintu keluar.

"I just need to call your parents. Then complain if you have hurt me." Hazel mengucapkan kalimat itu dengan cukup keras, yang membuat Shaka dapat mendengarnya.

Shaka pun bergegas kembali berjalan kearah Hazel. Ia tidak ingin kekasihnya menjadi korban, hanya karena hal sepele.

"Nah gitu dong, masa gue udah cape - cape masak gak lo makan," ujar Hazel.

PERJODOHAN || JANGKKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang