18

1.3K 86 12
                                    

Hazel dan Elesha menghabiskan waktu istirahat mereka untuk makan siang bersama di sebuah resto.

"Jel, lo belum kasih tau gue! Yang tadi siapa?? Lo kenal?" Elesha sangat penasaran tentang siapa pria yang menjemput Jennifer. Ia merasa, Hazel mengenali pria tersebut.

"Dasar bajingan. Gue kira dia cowo baik, dan selama ini gue udah nutup mata tentang semua kejahatan dia ke orang lain, bahkan ke diri gue sendiri. Dia ninggalin gue demi pelacur kayak Alea. Dan sekarang, dia deketin bu Jen?" Gumam Hazel, yang masih dapat di dengar oleh Elesha.

"Jadi, lo beneran kenal dia? Ceritain semuanya ke gue, jel!"

"Iya, gue kenal dia. Namanya Hesa, gue sempet deket sama dia. Bahkan, kita udah saling nyimpen perasaan satu sama lain. Tapi karena kebodohan dia, dia malah pacaran sama cewe murahan. Tapi anehnya, saat itu gue masih berharap sama dia. Harusnya dari gue sadar, kalo dia juga gak ada bedanya sama cewe murahan itu. Bahkan setelah putus dari cewe murahan itu, dia tega macarin cewe yang gak bersalah, demi menjadi pengganti gue yang saat itu udah gak deket sama dia." Jelas Hazel panjang lebar.

"Anjing? Walaupun kita gak tau pasti dia pacar bu Jen apa bukan, tapi denger cerita lo bikin gue yakin kalo dia emang cowo gak bener."

"Bahkan disaat dia udah punya cewe, dia masih bisa nyari kesempatan buat deketin gue." Lanjut Hazel.

"Wah tai!" Elesha ikut kesal ketika mendengar cerita Hazel.

"Terus, gimana dong? Gimana kalo setelah ini dia deketin lo lagi?" Tanya Elesha.

"Gue mau minta bantuan suami gue."

"Oh iya! Gue lupa lo udah punya suami!" Jujur saja, Hazel tidak terlihat sepertiorang yang sudah menikah.

"Maklumin aja, gue emang secantik itu, sampe lo aja lupa gue udah bersuami."

"Cih! Btw, lo sama suami lo udah ngapain aja, jel?" Pertanya Elesha, membuat Hazel berpikir beberapa saat. Elesha berharap, sesuatu yang keluar dari mulut Hazel ini sesuai dengan harapannya.

"Mabar ml." Jawaban Hazel membuat Elesha kecewa.

"Lo nikah cuma buat mabar ml? Gila!"

"Mendingan nikah terus mabar ml, atau belum nikah sampe sekarang?"

"Nyindir gue? Gue cuma belum ketemu yang pas aja."

"Kayaknya, bukan belum ketemu yang pas deh. Lebih ke gak ada cowo yang mau sama cewe titisan monyet kayak lo!"

"Kalo gue titisan monyet, berarti lo juga. Buktinya, cewe titisan monyet kek lo aja bisa nikah. Masa gue nggak?"

Pembicaraan mereka berjalan cukup lama, hingga waktu istirahat habis.

Mereka dapat melihat mobil Hesa yang datang kembali, untuk mengantarkan Jennifer kembali ke kantor.

"Kalo sampe bu Jen beneran jadian ama tuh cowo, gue ancurin rumah cowonya!" Gumam Elesha, yang masih dapat didengar oleh Hazel.

Terlihat Hesa yang turun dari mobilnya, untum membukakan pintu mobil Jennifer.

"Loh? Lo liat lebam di wajah cowonya gak, jel?" Tanya Elesha, ketika ia menyadari adanya lebam di wajah Hesa.

Hazel menganggukkan kepalanya sebagai tanda memiliki penglihatan yang sama dengan Elesha.

"Samperin bu Jen? Gue khawatir, takutnya bu Jen luka - luka."

Hazel dan Elesha pun datang menghampiri Jennifer yang baru saja memasuki gedung.

"Bu Jen! Ibu gapapa? Gak ada yang luka kan?" Tanya Hazwl dan Elesha.

PERJODOHAN || JANGKKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang