10

1.1K 102 6
                                    

"Kasih tau Shaka aja jel!" ujar Ilona.

"Makin parah lah!  Dodol banget sih lon." balas Hazel.

"Mungkin, bisa dicoba kak! Karena, tadi kak Ilona ngasih alesan ke kak Hesa kalau kakak lagi ngedate sama cowo baru. Kita bisa minta tolong kak Shaka buat pura - pura jadi cowo barunya kakak. Walaupun, kenyataannya kak Shaka memang beneran cowo baru kakak." ujar Kelia.

"Hah? Lon? Lo bilang ke Hesa kalau gua jalan sama cowo baru?! Gak setia kawan lu lon!" ujar Hazel.

"Gak setia kawan gimana? Gua kan bantuin lo, biar masalahnya gak makin panjang." balas Ilona.

"Lu tau kan kalo gua masih suka sama Hesa? Ini juga cuma pernikahan yang di dasari dari sebuah perjodohan. Tanpa adanya cinta!" ujar Hazel.

Ilona dan Kelia tentu tau apa yang Hazel rasakan. Mereka selalu menjadi tempat untuk Hazel mencurahkan isi hatinya. Mereka juga sudah berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk Hazel.

"Kak, aku tau gimana perasaan kakak sekarang. Tapi, kakak harus inget juga kalo kakak udah nikah sama kak Shaka. Mau cinta atau gak cinta, kakak udah punya status sebagai istri kakak Shaka. Tapi, aku gak bisa maksa, karena namanya pilihan hati gak bisa dipaksa." jelas Kelia.

"Lon, gua balik. Dek, kakak pulang dulu." ujar Hazel.

Hazel pun mengendarai motornya kearah pulang. Ia memutuskan untuk membeli makanan terlebih dahulu, karena ia tidak berniat untuk memasak makan malam.

Ia pun memarkirkan motornya di depan restoran langganannya, dan bergegas masuk ke dalam.

Yang menjadi bagian terfavorite Hazel dari restoran ini adalah tempatnya yang sangat nyaman dan bersih. Mereka juga membatasi jumlah pengunjung, yang membuat restoran itu semakin terlihat luas.

"Mbak, saya pesen nasi gorengnya 2 di bungkus ya!" ujar Hazel kepada kasir restoran itu.

"Siap kak, ditunggu ya pesanannya!" balas kasir rstoran.

Sambil menunggu, Hazel memainkan ponselnya. Ia pun membuka aplikasi instagram, untuk sekedar melihat - lihat. Tiba - tiba muncul postingan yang diunggah oleh Alea, pacar Shaka. 

"Eh? Kok kayak kenal tempatnya?" Alea mengunggah foto sebuah tempat yang tak asing bagi Hazel.

"Loh? Bukannya ini foto di restoran ini?" gumam Hazel.

Ia pun melihat waktu saat Alea mengunggah postingan tersebut.

'3 menit yang lalu'

Hazel pun langusung memandang sekitarnya, ia sangat yakin jika ia berada di tempat yang sama dengan Alea. Dan benar saja, ia melihat Alea sedang bersama dengan Shaka di salah satu meja restoran.

"Tau gini mah mendingan gua sama Hesa!" gumam Hazel.

*****

Hujan turun dengan deras ketika Hazel baru saja mengambil pesanannya. Ia pun terpaksa harus menunggu hujan reda terlebih dahulu.

"Eh? Itu Shaka kan? Apa gua minta tolong dia aja ya? Kan dia bawa mobil. Tapi gengsi ih! Tapi kalo harus nunggu hujan reda juga pasti lama poll, belajar dari pengalaman." Hazel ingin meminta bantuan untuk pulang bersama Shaka, tapi rasa gengsinya terlalu besar.

"Bodo amat lah, yang penting gua pulang. Males banget lama - lama disini. Mendingan tiduran di rumah." gumam Hazel.

"Shaka!" Hazel memanggil Shaka yang sedang menggandeng Alea.

"Nebeng ya! Pliss.....yayayayyayayayaya!" Agak sedikit memaksa, tetapi hal ini demi kasur tercinta.

Belum sempat Shaka menjawab, Hazel terlebih dahulu masuk ke dalam mobil, di kursi penumpang tentunya. Ia hanya tidak ingin membuat masalah baru timbul, walaupun iya yakin Alea pasti kesal karena dirinya.

Hazel pun membuka ponselnya, dan mengirimkan pesan kepada salah satu temannya. Ia ingin menitip motornya, karena kebetulan restoran langganannya adalah milik temannya sendiri.

Sedari tadi, hanya terdengar suara mesin mobil. Alea tertidur pulas, Hazel sibuk bermain game di ponselnya, dan Shaka fokus menyetir.

Setelah sampai di apartemen Alea, Shaka pun menggendong Alea yang masih tertidur pulas. Hazel tentu tidak mempedulikannya, ia hanya sibuk memainkan ponselnya.

Setelah Shaka kembali, ia pun langsung menjalankan mobilnya. Posisinya tidak berubah, Hazel masih duduk di kursi penumpang dan tidak ada niatan untuk berpindah tempat.

*****

Setelah selesai makan nasi goreng yang Hazel beli, Shaka dan Hazel sedang bersantai di sofa ruang TV. Jika ditanya apa yang sedang mereka lakukan, jawabannya adalah bermail ML.

"Cupu banget sih lo! Nge killnya cuma satu eh matinya tujuh, ckckck." ledek Shaka.

"Lo juga sama aja ya bocah! Nge kill dua matinya delapan!" balas Hazel.

"Lo gak liat? Lawan kita anaknya Jess No Limit!" ujar Shaka.

Hazel pun melihat username tim lawan, salah satunya bernama 'Sofiathethird'.

"Anaknya Jess No Limit namanya Sophia, bukan Sofia!" balas Hazel.

"Yaudah sih beda dikit doang!" ujar Shaka.


"Udahan deh gua! Mau nontonin Abe!" ujar Hazel.

Shaka mengernyitkan dahinya bingung.

"Apalagi sih ini? Kemaren capung, sekarang alfabet." gumam Shaka.

"Cipung! Bukan capung. Itu nama bayi - bayi seleb! Kudet banget sih lo jadi orang." Hazel masih bisa mendengar apa yang Shaka ucapkan.

"Lagian ngapain gua nontonin bayi? Apa manfaatnya?" tanya Shaka.

"Jangan salah, manfaatnya banyak! Bisa meredakan stress gua yang selalu kambuh kalo deket - deket sama lo! Muka mereka juga gumush - gumush! Pengen gua uwel - uwel pipinya, tapi gak mungkin bisa." jelas Hazel.

"Itu namanya bukan manfaat! Daripada lo ngeliatin anak orang, mendingan ngeliatin anak kita nanti."

Deg

"Mampus! Keceplosan juga kata - kata buaya andalan lo dulu yang udah berusaha lo ilangin Shaka!" batin Shaka.

"Mampus! Keceplosan juga kata - kata buaya andalan lo dulu yang udah berusaha lo ilangin Shaka!" batin Shaka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HOLA GUYS!!

ADA YANG UDAH BISA NEBAK KELANJUTANNYA BELUM?!

SORRY BANGET KALO ALURNYA JELEK🙏🏻😭

JANGAN LUPA VOTE & KOMEN YA!

SEMAKIN BANYAK YANG VOTE SEMAKIN SEMANGAT AKU UP NYA!

PERJODOHAN || JANGKKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang