4

1.4K 122 4
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Shaka menarik tangan Hazel, yang membuat Hazel merasa kesakitan. Ia membawa Hazel yang cukup jauh dari keramaian.

"Maksud lo apa, ngelakuin hal itu ke Alea?" ujar Shaka, dengan amarah yang masih ia tahan.

"Pake nanya. Dia itu, udah nyakitin perasaan banyak orang. Sasimo, kalo disalahin gamau salah." ujar Hazel.

"Saran gue sih, mending lo jauhin. Kalo lo pacarannya sama orang lain mah, gue gak bakal ikut campur. Tapi kalo cewe lu si Alea, gue bakalan terus ikut campur sampe kalian putus hubungan." ujar Hazel, yang tak memberikan waktu untuk Shaka berbicara.

"Emangnya dia ada salah apa sama lo?" tanya Shaka, yang tentunya sudah sangat kesal dengan sikap Hazel kepada Alea.

"Mau tau? Lu anterin gue pulang sekarang juga." ujar Hazel.

"Mending gue gausah tau," balas Shaka.

"Jangan lupa, gue bisa aja nih nelfon ortu lo," ujar Hazel, dengan meremehkan Shaka.

"Ck, iya gue anterin."

Hazel tersenyum puas melihat Shaka yang patuh kepadanya. Sementara Shaka, tentunya sangat kesal dengan tingkah istrinya itu.

"Dan, lo harus ninggalin Alea disini." ujar Hazel, yang membuat Shaka mengepalkan tangannya.

"Maksud lo?" Shaka masih berusaha menahan amarahnya.

"Lagipula si Alea punya temen, yang bisa nganterin dia pulang. Eh tunggu, Alea punya temen gak ya?"
Shaka tetap berusaha menahan amarahnya, ia takut orang tuanya akan mengetahui, jika ia masih memiliki hubungan dengan Alea.

Shaka sudah sangat siap untuk memukul Hazel. Tapi ia masih tau tempat, dan masih berusaha menahan amarahnya yang hampir tidak tertahan lagi. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk membawa Hazel pulang, dan menyelesaikan semua masalahnya dirumah.

Saat mereka sedang berjalan menuju mobil Shaka, terdengar teriakan teman - teman Hazel.

"Makasih banyak ya jejel!"

"I lop u jell, makasih udah bantuin gua!"

"Fix! Lu emang temen idaman banget deh."

Hazel tersenyum, ia merasa puas karena telah berhasil membantu teman - temannya. Ia merasa, Alea memang sudah sangat keterlaluan. Ia rela mengorbankan orang lain, untuk dijadikan kebahagian dirinya sendiri.

Mengapa orang - orang tidak merasa curiga dengan hubungan Shaka dan Hazel? Bukankah, mereka pulang bersama?
Orang - orang tidak merasa curiga, karena Hazel dan Shaka menjaga jarak satu sama lain.

Alea dapat melihat Shaka yang pergi meninggalkannya. Ia mengira, Shaka merasa malu memiliki pacar seperti dirinya. Kenyataannya, Shaka terpaksa menuruti perintah istrinya. Tidak heran, Shaka tidak pernah mengatakan apapun tentang siapa istrinya kepada Alea. Shaka hanya memberitahu Alea, bahwa dirinya telah menikah karena adanya perjodohan.

PERJODOHAN || JANGKKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang