14

1K 84 13
                                    

Pada akhirnya, rencana mereka untuk membahas perkara Hesa pun terpaksa di undur. Dikarenakan waktu yang tidak cukup.

"Kenapa lo? Kayak panik gitu mukanya," ujar Hazel.

"Mama sama papa udah mau sampe," balas Shaka.

"Bagus dong!"

"Bagus? Bagus apanya?!" tanya Shaka.

"Kan bagus, selamat sampe tujuan!" ujar Hazel.

"Terserah." balas Shaka.

Tak lama kemudian, kedua orang tua Shaka pun datang.

"Hazellll!!!!" Terlihat seorang wanita berlari kearah Hazel, kemudian memeluknya dengan erat.

"Kamu makin cantik aja sih!"

"Mama juga! Keliatan awet muda banget!"

"Gimana kabar kamu? Udah ada anggota baru belum?" Tanya wanita itu.

"Anggota baru?" Tanya Hazel kembali.

"Cucunya mama sama papa..."

"Mama!" Pipi Hazel memerah karena ucapan mertuanya.

"Mama serius ih! Mama udah kebelet jadi nenek."

"Udah mah, kasih menantunya! Udah merah begitu." ujar papa Shaka.

"Gimana, sehat?"

"Sehat, papa gimana?" Tanya Shaka kembali.

"Papa sih sehat, tapi sama kayak mama kamu tadi, lagi kebelet jadi kakek."

Seperti dugaan Shaka, hal seperti ini tidak mungkin tidak dibahas.

"Kapan - kapan deh pah." balas Shaka.

"Kalo bisa secepatnya, kenapa enggak?" Tanya papanya.

"Kayaknya, Hazel masih belum siap pah," balas Shaka.

"Hazel,"

Hazel yang merasa terpanggil pun menoleh kearah papa mertuanya.

"Papa mau ngomong sesuatu sama kalian."

"Ngomong apa pah? Duduk dulu aja pah, mah."

Hazel mempersilahkan kedua mertuanya untuk duduk terlebih dahulu.

"Papa mau nanya sama kalian berdua," ujar sang papa.

"Nanya apa tuh pah?" Tanya Hazel.

"Apakah kalian berdua sudah siap punya anak?"

"Kenapa buru - buru banget sih pah?" Tanya Shaka.

"Karena, papa dan mama mau memberikan hadiah spesial ke oma. Tiga bulan lagi kan ulang tahun oma, kamu gak lupa kan?"

"Bener kata papa, mama sama papa bingung mau ngadoin apa ke oma. Waktu mama tanya, katanya oma pengen punya cicit." ujar sang mama.

"Tapi kayaknya, Hazel masih belum siap mah, pah." ujar Shaka.

"Kata siapa? Hazel siap kok!" ujar Hazel, yang membuat Shaka terkejut.

"Tuh kan Shaka! Hazelnya udah siap, gas aja!" ujad sang papa.

"Emang lo beneran udah siap? Yakin?" Tanya Shaka, yang berusaha memberi kode untuk Hazel, agar menjawab bahwa ia belum siap.

"Yakin! Gue emang udah siap kok." balas Hazel.

"Kalian kok ngomongnya pake lo - gue? Gak baik bagi orang yang udah nikah." ujar sang mama.

"Bener kata mama!" Sang papa pun ikut mendukung perkataan istrinya.

"Hehehe, soalnya agak gimana gitu mah, pah kalo pake aku kamu. Justru kita berani berbeda dari yang lain. Ini juga termasuk panggilan sayang loh!" Jelas Hazel.

"Kalo kalian nyamannya begitu, mama sama papa gak bisa ngelarang."

"Jadi gimana? Hazelnya udah oke loh Shak! Masa kamu gak mau sih? Demi oma!" Sang papa pun berusaha membujuk Shaka, lebih tepatnya memaksa.

"Udah, sekarang kalian ke kamar aja dulu. Kalian putusin sama - sama." ujar sang mama.

Shaka dan Hazel pun pergi ke kamar untuk mebicarakan hal ini.

*****

"Lo dodol apa dodol sih zel? Kok lo bilang siap?" Tanya Shaka.

"Ya kan gue jujur!" ujar Hazel.

"Oooh, jadi lo beneran udah siap?" Tanya Shaka.

"Sekarang gue berubah pikiran!" ujar Hazel, panik.

"Telat! Jadi, gimana kalo kita...."

"Kita apa? Ngapain?! Jangan aneh - aneh lo !" ujar Hazel semakin panik.

Shaka pun mendekatkan tubuhnya ke Hazel.

"Ampun Shak, gue belum siap!"

Tapi sayangnya, telinga Shaka seakan - akan tuli. Ia terus mendekatkat tubuhnya ke Hazel, yang membuat Hazel harus terus mundur. Hingga ia pun sampai pada ujung tempat tidur.

"Lo udah siap kan?" Tanya Shaka.

"Ampun Shak, gue bercanda tadi!"

"Mikir apaan lo? Udah siap mabar ml maksudnya." ujar Shaka, ia pun mengambil ponselnya dan kembali ke posisi awal.

Hazel pun menghela nafas lega, ia selamat kali ini.

"Bikin panik aja lo!" ujar Hazel.

"Padahal gue emang udah siap," gumam Hazel, yang masih dapet di dengar oleh Shaka.

Saat Hazel hendak duduk di dekat Shaka, dengan cepat Shaka menibani tubuh Hazel. Hazel sangat terkejut dengan perubahan posisi Shaka.

"Kalo udah siap langsung gas aja gak sih?" Tanya Shaka.

"G-gas m-main ml?" Tanya Hazel kembali.

"Gas bikin ShaZel junior." Bisik Shaka.

"Kok Shaka jadi serem gini ya?" batin Hazel.

"Kok Shaka jadi serem gini ya?" batin Hazel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


WAYOLOHHHHH

SIAPA YANG NUNGGU DEBAY NYA SYAZEL???

PERJODOHAN || JANGKKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang