2

1.5K 123 4
                                    

Jam menunjukkan pukul 22:30

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam menunjukkan pukul 22:30. Akan tetapi, Shaka masih belum kembali kerumah.

"Kok jam segini masih belum pulang ya? Udahlah, paling juga sama pacarnya itu." Hazel memutuskan untuk membiarkan Shaka, ia tentunya ingat dengan peraturan yang diberikan oleh Shaka.

"Gue masih blm ngantuk, ngapain ya enaknya? Nonton drakor kali ya? GASS DEH!" Semenjak menikah dengan Shaka, pekerjaan Hazel hanya membersihkan rumah, memasak untuk suami, dan pekerjaan rumah tangga lainnya.

Itu sebabnya, ia memiliki banyak waktu luang. Ia tidak merasa mengantuk, dikarenakan dirinya sudah tidur siang cukup lama.

"Ternyata hidup gue kayak di drama - drama ya? Nikah sama orang yang masih menjalin hubungan sama cewe lain. Gue jadi pengen liat muka pacarnya si pak tua itu deh." Pak tua adalah nama panggilan yang Hazel berikan kepada Shaka.

Menurut Hazel, muka Shaka terlihat seperti kakek - kakek. Walaupun kenyataannya, Shaka memiliki paras yang tampan, dan menjadi idaman banyak wanita. Akan tetapi, Hazel adalah Hazel. Seleranya tentu saja tinggi, seperti pria yang ada pada drama yang sering ia tonton.

*****

"Gimana kemaren? Pasti seru ya, main sama pacar tercinta?" Hazel menyindir Shaka, yang kemarin tidak pulang kerumah.

Shaka baru pulang pada keesokan harinya, itupun pada malam hari.

"Lo masih inget peraturan?" Shaka tidak merasa tersindir, sejak awal ia sudah mengatakan jika ia memiliki pacar.

"Inget lah! Orang gue cuma nanya," ujar Hazel.

"Mendingan gue lakban, atau gue potong?" tanya Shaka kepada Hazel.

"Apanya?" tanya Hazel kembali.

"Mulut lo." Hazel pun mendadak menjadi merinding. Ia tahu, Shaka pasti sedang bercanda. Tapi entah mengapa, wajah Shaka sangat mendukung untuk perkataannya barusan.

"Mendingan lo masakin gue, daripada lo  ganggu kebahagian gw." Hazel pun langsung menatap Shaka malas.

"Gue masakkin, tapi ada syaratnya." Shaka yang mendengar ucapan Hazel,  langsung mengalihkan pandangannya kearah Hazel.

"Apa?" tanya Shaka.

"Beliin gue tas, sepatu, dan baju baru." ujar Hazel.

"Untung gue kaya," ujar Shaka.

"Kalo lo miskin, gue gak akan mau nikah sama lo." Shaka yang mendengar jawaban Hazel, hanya memutar bola matanya malas.

"Gue kasih uangnya aja, lo yang beli. Gue mana tau lo suka yang mana. Kalo salah beli, gue bisa tidur diluar semaleman." ujar Shaka.

PERJODOHAN || JANGKKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang