Chapter 13

206 12 1
                                    

"Yerin-aa.. majalah kamu udah keluar nih" kata Yeon Seo.

"Hah emang iya?" Yerin mendekat pada Yeon Seo.

"Jangan liat.. bini gue" ucap Heeseung bercanda sambil menutupi ponsel Yeon Seo saat Jay hendak ingin melihat fotonya.

"Yaudah" Jay merajuk. Yang lain tertawa karena kelakuan Jay.

"Abis dari sini kita mau kemana?" Tanya Yerin.

"Pulang" jawab Heeseung.

"Bentar banget.." Yerin cemberut.

"Kalo kita sii mau ke acara keluarga" ucap Yeon Seo.

"Lamaran?" Tanya Yerin menggoda.

"Bukan!" Yeon Seo tiba tiba ngegas.

"Eeyyy" Yerin kembali menggoda.

Tak lupa mereka mengambil foto untuk kenangan dan di kirim ke grup chat. Jay dan Sooyeon yang melihat itu langsung mengirimkan foto ketika mereka jalan jalan di London.

"Wih, nantangin nih" ucap Yeon Seo

Kemudian mereka video call.

"Cieee Jay"

"Apaan sii" sahut Jay.

"Ihh mau ikutt" rengek Sooyeon dari sebrang sana.

"Yang ada, kita yang mau ikut ke sana" ucap Yerin.

"Iyaa" Yeon Seo manggut-manggut.

"Udah ngapain aja?" Tanya Heeseung.

"Maksud lo?!" Tanya Jay agak nyolot.

Merek semua tertawa.

...

Keesokan harinya.

"Sayang.." panggil Heeseung.

"Apa?" Sahut Yerin yang lagi nonton di sofa kamarnya.

"Besok Kakak mau ke luar kota" ucap Heeseung.

Yerin langsung menoleh ke arah Heeseung. Heeseung berjalan ke arah Yerin dan duduk di sebelahnya.

"Bohong" ucap Yerin tak lepas pandangannya dari wajah Heeseung.

Heeseung tersenyum.

"Kamu mau ikut?" Tanya Heeseung.

"Kan aku juga besok harus kerja" Yerin mulai berbicara dengan pelan.

Heeseung senantiasa terus mengusap usap surai rambut Yerin.

"Jadi.. beneran?" Tanya Yerin kembali memastikan. Heeseung mengangguk.

"Berapa hari?" Yerin bertanya lagi.

Sebenarnya.. Heeseung masih belum bisa mengatakannya.

"Emm.. 10 hari"

"Lama banget.." Yerin memainkan baju Heeseung, menahan tangisannya.

"Jangan macem macem di sini" ucap Heeseung.

"Kakak juga jangan macem macem di sana"

Heeseung terkekeh kemudian mengecup bibir Yerin sekilas.

"Gimana? Tau kan Kakak cuma bisa macem macem sama siapa?"

Yerin tersenyum lalu masuk ke pelukan Heeseung.

Ini adalah pertama kalinya Yerin di tinggal Heeseung.

"Kakak belum persiapan kan?" Tanya Yerin.

"Belum"

"Aku bantuin"

Lalu Yerin membantu Heeseung untuk persiapan.

"Sini" Heeseung menepuk pahanya. Yerin pun menutup kopernya dan menghampiri Heeseung.

"Nanti kakak sering kabarin kamu, kok"

Yerin mengalungkan satu tangannya di leher Heeseung, dan satu tangannya ia gunakan untuk mengusap pipi Heeseung pelan.

Heeseung melingkarkan tangannya di pinggang Yerin.

Yerin menyisir rambut Heeseung pelan.

"Kamu gak takut disini sendirian?" Tanya Heeseung.

Yerin menggelengkan kepalanya.

"Nanti aku minta Yeon Seo buat nginep di sini" ucap Yerin lalu tersenyum. Dan dia mendapatkan kecupan lagi dari Heeseung.

"Oh iya, aku ada sesuatu buat Kakak" Yerin turun dari pangkuan Heeseung dan berjalan ke walk in closet.

Dia kembali dengan satu kotak hitam di tangannya.

"Apa itu?" Tanya Heeseung. Yerin kembali duduk di pangkuan Heeseung.

Yerin membukakan kotaknya. Isinya adalah Parfum yang selalu Heeseung pakai, namun waktu itu Heeseung tidak mendapatkannya karena sold out, kan? Masih ingat?

"Dari mana kamu dapet ini?" Tanya Heeseung.

"Dari Papa, kemarin lusa aku nelpon Papa buat nanyain Parfum ini dan ternyata di sana ada"

"wah harus berterimakasih ke Papa mertua nih" ucap Heeseung kemudian Heeseung menyemprotkan parfumnya ke arah leher dan tangannya.

"Wangi nya Kakak banget"

"Simpan aja di sini, kalo kangen tinggal pake aja" ucap Heeseung. Yerin tersenyum.

"bakal kangen banget" Yerin memeluk Heeseung dan menidurkan kepalanya di pundak Heeseung.

"nanti kakak sering kabarin kamu, kita telponan tiap hari" ucap Heeseung.

Via telpon yang jarang mereka gunakan kini akan sering digunakan.

"Sekarang mau kemana? Mumpung masih siang, mau jalan jalan dulu gak?" Tanya Heeseung.

"Gak mau, di rumah aja, besok Kakak pasti capek"

"... Kita makan aja, aku yang masak" ucap Yerin kembali menatap Heeseung.

"Boleh" Heeseung tersenyum.

Mereka pun turun ke bawah dan pergi ke dapur untuk masak.

"Kakak mau makan apa?" Tanya Yerin.

"Apa aja"

"Kalo gitu aku mau masak sup kimchi sama galbithang"

"Kakak bantuin"

Heeseung membantu menyiapkan peralatan masaknya dan Yerin menyiapkan bahan bahannya.

"Kakak nanti di sana jangan lupa sarapan dulu ya pagi pagi" ucap Yerin.

"Iya.."

"Makan siang juga, jangan sampe terlewat"

"Iya sayang.."

...

Setelah beberapa saat kemudian, mereka selesai memasak.

"Waahh wanginya enak bangett" ucap Heeseung.

"Cepet makan, nanti keburu dingin"

Heeseung pun menyeruput sup nya.

"Waahh ..." Heeseung menggelengkan kepalanya, speechless. Yerin terkekeh.

Yerin menatap Heeseung yang sedang menikmati makanannya. Lalu tersenyum simpul.

Mungkin karena ini pertama kalinya dia di tinggal jauh oleh Heeseung dan belum terbiasa.

"Kenapa?" Tanya Heeseung lembut setelah sadar jika dia terus di perhatikan sedari tadi.

"Enggak.." Yerin pun memasukan satu suapan kimchi kedalam mulutnya.

Heeseung menghela nafasnya. "Sayang.. 10 hari gak lama kok, kalo gak di tungguin" ucap Heeseung.

Yerin mengangguk.

...

To be continue

My Sweet Husband [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang