Belum terlalu malem sih, masih jam 21: 30.
Yerin sama Heeseung lagi di ruang tamu, biasalah ya Heeseung ngerjain tugas kantor, sementara Yerin yang nonton tv sambil nyemil, and nyuapin Heeseung.
Ada satu momen dimana tangan Yerin gak sengaja kegigit sama Heeseung.
"Akkk!!" Teriak Yerin. Heeseung langsung panik.
"Sayang.." Heeseung mengambil salah satu tangan Yerin yang sakit dan meniupinya dengan pelan.
"Sini" Heeseung menepuk tempat duduk di sampingnya, karena sebelumnya Yerin selonjoran di karpet.
Yerin pun pindah duduk ke atas.
"Maaf yaa" ucap Heeseung setia meniupinya.
Yerin penasaran dengan jarinya, ia mendekatkan wajahnya untuk melihat semerah apa jarinya.
"Ada bentuknya lo kak" Yerin terheran heran.
Heeseung terkekeh.
"Iya maaf" Heeseung mengusap usap kepala Yerin.
"Gigi kakak tajam banget" Ucap Yerin.
"Tapi bibir kamu gak pernah terluka kan?"
"Enggak" refleks Yerin menjawab dengan polosnya.
Setelah sadar, dia membelalakkan matanya lalu memukul lengan Heeseung pelan.
Setelah beberapa saat kemudian..
"Kak, kakak pernah kepentok gak?" Tanya Yerin random.
"Kepentok apa?" Tanya Heeseung.
"Kan biasanya orang yang tinggi tuh suka kepentok apa kek gitu.."
"Gak pernah sih" ucap Heeseung
"Kalo kamu, pernah kesusahan ngambil barang di paling atas gak gitu misalnya?" Sekarang Heeseung yang bertanya.
"Sering lah"
"Makanya tinggi sayang"
"Ihhh, oh gitu yaa, jadi kakak masih terganggu karena aku pendek"
"Gak gitu sayang"
"Yaudah aku juga terganggu, soalnya kakak nyaris sempurna"
"Kenapa terganggu? kalo aku nyaris sempurna berarti kamu udah sempurna" ucap Heeseung.
"Mati gue" batin Yerin.
"Mana ada orang yang sempurna?"
"Kenapa gak percaya sama kehadiran disini sebagai orang sempurna sih?"
"Ah udah ah.." Yerin kembali memakan cemilan nya.
"Sayang kamu percaya gak aku bisa ngambil bulan"
"Enggak, mana ada orang ngambil bulan?!"
"Gak percaya?" Heeseung kembali bertanya.
"Emang kakak bisa?" Tanya Yerin.
"Bisa lah"
Yerin kembali memicingkan matanya. Mana mungkin percaya, itu gak masuk akal banget. Ya iyalah orang mana yang bisa nangkep bulan.
Tapi Yerin penasaran. Lol.
"Gimana?" Tanya Yerin.
Tanpa aba aba, Heeseung mengangkat Yerin lalu mendaratkannya di atas pangkuannya.
"Terang banget" ucap Heeseung.
Yerin sempat tersipu.
"Apa sih" dia melanjutkan makan camilannya di pangkuan Heeseung.
Yerin sedikit mundur, hingga akhirnya ia tetap duduk di kursi namun kedua kakinya menumpang di paha Heeseung, agar Heeseung nyaman melanjutkan pekerjaannya.
Dan menyuapi Heeseung masih terus berlanjut.
Karena capek juga terlalu jauh untuk menyuapi Heeseung, Yerin harus maju sedikit jadi dia pun mengubah posisinya. Yang asalnya kaki, sekarang kepala dia yang ada di pangkuan paha Heeseung.
...
Pagi pun tiba, Yerin terbangun dengan pemandangan kamar di depannya.
"Perasaan malem di bawah deh" gumam Yerin.
"Dahlah.. masih ngantuuk" Yerin kembali memejamkan matanya.
Heeseung yang sudah mandi menghampiri Yerin.
"Sayang.." panggil Heeseung.
"Hmm?" Jawab Yerin dengan mata rapat tertutup.
"Ayo cepet bangun.."
Yerin masih setiap menutup matanya.
"Kita mau ke pantai" setelah mendengar itu, Yerin langsung membuka matanya.
"Beneran?!" Tanya Yerin sumringah.
"Iya" jawab Heeseung tersenyum dengan mata yang berbinar.
Singkat saja, mereka sudah siap. Dan ternyata mereka ke pantai bareng Jake sama Yeon Seo. Karena kan Jake pernah janji ke Yeon Seo kalo pulang dari sana mereka akan pergi ke pantai.
...
Sesampainya di pantai, mereka mencari tempat yang terlihat sepi, agar mereka lebih leluasa bermain.
"Yeon Seo-ya lama banget aku gak ke pantai" ucap Yerin bergandengan tangan dengan Yeon Seo sambil berjalan mendekat ke air yang akan menghampirinya.
"Iya, sama.. apalagi Jake tuh susah banget buat di ajak healing gini"
"Haha"
"Sayangnya Sooyeon gak ikut" keluh Yeon Seo.
"Iyaa, lagian tuh bapak bapak buru buru amat dah"
"Iya Weh, padahal healing dulu ya abis nikah"
Mereka terus aja ngoceh sambil main air, sedangkan Heeseung dan Jake sibuk merapikan perkemahan mereka. Sesekali ngeliatin cewek ceweknya takut pada ilang.
Setelah selesai, Heeseung dan Jake berlari ke arah Yeon Seo dan Yerin.
Disanalah permainan di mulai, Yeon Seo dan Yerin berlari lari menghindari Heeseung dan Jake yang sedang mengejarnya.
Karena terlalu panik akhirnya mereka berpencar, dan itu membuat Heeseung dan Jake mudah untuk mendapatkan mereka.
Yerin berlari ke air dan dia berhasil di tangkap di sana, sementara Yeon Seo berhasil di tangkap di tempat kemah di atas.
Mereka sama sama tertawa lepas. Yerin yang melihat Heeseung tertawa sampai tidak berhenti merasa sangat bahagia dan senang, karena dia bisa melihat Heeseung tertawa dengan bebas.
Sehari hari mereka terus bergelut dengan pekerjaan, jarang jarang Yerin melihat Heeseung sebahagia itu.
"Kakak udaahhh" Yerin terus menghindar karena Heeseung terus melempar air ke arahnya.
Kemudian Heeseung berlari meninggalkan Yerin.
"Aakk tungguin!!!" Kemudian Yerin berlari mengikuti Heeseung.
Langkah Heeseung pun berhenti dan membalikkan badannya, kemudian dia menggendong Yerin untuk sampai ke atas.
Akhirnya mereka makan camilan bersama dengan masing masing di selimuti oleh handuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Husband [On Going]
Fiksi Remaja! BUKAN NOVEL ! YANG MAU NGEHALU, BOLEH BANGET. TINGGAL MENIKMATI. SUDAH DI SEDIAKAN.