Chapter 6

228 15 0
                                    

Sebelum pulang ke rumah, Yerin mau mampir dulu ke toko roti. Sesampainya di toko roti, Yerin mengambil beberapa roti dengan rasa yang berbeda beda, namun dia mengambil banyak rasa coklat.

"Kak, tolong pegangin" Heeseung pun mengambil beberapa roti dari tangan Yerin.

"Banyak banget" ucap Heeseung.

"Kakak juga suka ngabisin roti aku" ketus Yerin.

"Ngapain ngabisin roti kamu, Kakak juga punya roti, kakak punya enam roti"  ucap Heeseung.

"Iya, itu yang kakak pegang" ucap Yerin tanpa melihat Heeseung.

"Bukan, tapi di sini" Yerin membalikkan badannya dan melihat Heeseung yang sedang menunjuk perutnya.

Yerin langsung membuang muka dan senyum senyum sendiri, menggelengkan kepalanya gak habis pikir.

Setelah selesai dari toko roti, Heeseung mampir ke toko parfum, karena parfum dia udah habis.

Sesampainya di sana, ternyata parfum yang suka di pakai sama Heeseung gak ada. Habis.

"Sabar ya.." Yerin mengusap rambut Heeseung lembut sambil senyum senyum. Heeseung galau.

Kemudian mereka benar benar pulang.

...

Malam pun tiba, karena cuaca lagi dingin, mereka gak bisa lama lama ninggalin kasur.

Dan sekarang mereka lapar, akhirnya memutuskan untuk memesan makanan.

"Kak!! Aku mau pahanya ya!!!" Teriak Yerin dari kamar mandi lagi cuci muka.

"Oke sayang!!" sahut Heeseung lalu memesankan lima paha ayam untuk Yerin tercinta. Dan sekarang tinggal menunggu.

Tak lama Yerin keluar dari kamar mandi. "Kak Hee dingin" Yerin keluar dari kamar mandi dengan badan yang gemetar kedinginan.

"Sini" Heeseung merentangkan tangannya lalu duduk di pinggiran kasur.

Yerin langsung menghampirinya dan duduk di pangkuan Heeseung. Yerin memeluk Heeseung sangat erat dan gemetaran.

"Sedingin itu?" Tanya Heeseung mulai panik. Yerin mengangguk lalu menelusupkan wajahnya ke tengkuk leher Heeseung.

"Kenapa tadi gak pake air anget aja mandinya?" Heeseung mengusap usap punggung Yerin.

Tiba tiba ponsel Heeseung berdering, makanan mereka sudah sampai.

"Tunggu ya, makanannya udah nyampe"

"Jangan lama lama" Yerin langsung naik ke kasur dan menarik selimutnya.

Tak sampai lima menit, Heeseung kembali lagi ke kamar dengan tergesa gesa.

"Kamu gak sakit kan?" Heeseung mengulurkan tangannya dan meletakkannya di dahi Yerin.

Suhunya masih normal, Heeseung dengan cepat menutup jendela dan mematikan AC.

"Sekarang, makan dulu ya"

Sesudah makan makan Heeseung kembali membereskan bekas makanannya. Kemudian dia pergi ke kamar mandi untuk sikat gigi.

Yerin turun dari kasurnya dan ikut ke kamar mandi untuk sikat gigi juga.

Heeseung menunggu Yerin yang masih sibuk skincare-an menyender di pintu kamar mandi.

Setelah selesai, mereka bersiap siap untuk tidur.

"Besok ke kantor ya?" Tanya Yerin dalam pelukan Heeseung.

"Enggak, mau nemenin kamu disini" jawab Heeseung cepat.

Yerin tersenyum lalu mengecup bibir Heeseung. Tidak lama kemudian Yerin tertidur dan tak lama Heeseung pun ikut tertidur.

My Sweet Husband [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang