Hingga malam pun tiba. "Mama... Jena mau tidur sama uncle aja!!!" Jena teriak teriak berlari dari ruang tamu ke kamar Heeseung.
"Iya boleh! Tapi jangan nangis!" Sahut ibunya dari kamar sebelah.
"Yeaayy!!" Jena langsung masuk ke kamar Heeseung.
Semua orang yang mendengar teriakan anak kecil itu gemas sendiri, karena memang anak itu gemesin.
"Uncle, kata Mama boleh" Jena naik ke kasur.
"Iya, uncle tau.. orang kamu minta ijinnya teriak teriak" ucap Heeseung pelan. Yerin tertawa.
"Apa uncle? Gak denger" Jena mendekati Heeseung.
"Enggak sayang, gak papa kok. Jena mau jelly gak?" Heeseung mengalihkan pembicaraan.
"Mau!!" Jena berseru.
Heeseung mengambil Jellynya lalu di kasih ke Jena. Pas Jena makan Jelly nya, Jena melontarkan kata-kata.
"Uncle, aunty Yerin cantik, ya" celetuk Jena membuat Yerin berhenti main hp karena speechless dengernya lalu tersenyum mencubit pipi Jena gemas.
"Iya, kan istri nya uncle" Heeseung mencium pipi Yerin.
"Kak.." Yerin melihat Heeseung sambil mengerutkan alisnya. Maksudnya, ini di depan anak kecil loh! Main cium cium segala.
"Aku juga mau di cium" ucap Jena tiba tiba.
"Sini biar aunty cium" Yerin langsung mencium pipi Jena.
Mereka terus ngajak Jena ngobrol, sampe topiknya udah ke luar angkasa, udah random.
"Jena tau gak kalo uncle bisa terbang?" Kata Heeseung.
"Wow, uncle bisa terbang?!" Kaget Jena terus speechless memperlihatkan ekspresi polosnya.
"Iya"
Sedangkan Yerin ngakak dari tadi karena kelakuan Heeseung yang random banget.
"Mana sayap uncle??" Tanya Jena penasaran.
"Udah uncle potong" celetuk Heeseung, membuat Yerin ngakak lagi.
"Kenapa uncle potong??" Jena kali ini bangun lalu berjalan ke belakang Heeseung untuk melihat punggung Heeseung. Dan itu membuat Heeseung tertawa juga.
"Jena, udah.. tidur yuu" ajak Yerin sambil menepuk nepuk bantal di sampingnya
"Okey!!" Jena meloncat loncat lalu tidur di samping Yerin.
"Aunty, uncle punya sayap" Jena membahas sayap lagi. Heeseung terkekeh sambil tertawa kecil ke kamar mandi.
"Mana ada uncle punya sayap" Yerin mengelus rambut Jena.
"Uncle bohong?" Tanya Jena.
"Iya"
Jena memeluk Yerin lalu memejamkan matanya. Tak lama Heeseung kembali lalu menaiki kasur dan mereka tertidur dengan posisi Jena di tengah, kali ini Heeseung gak bisa meluk Yerin.
"Seru kyknya kalo udah punya anak" batin Heeseung.
Dan Yerin juga dari tadi sempat berpikir, jika mereka di karuniai anak, melihat Heeseung yang berbeda dari biasanya membuat Yerin sangat bahagia rasanya.
...
Malam terasa begitu singkat, sekarang sudah muncul lagi cahaya matahari dari celah jendela yang memasuki ruangan.
Yerin yang bangun lebih awal dari Heeseung segera membukakan gordennya dan membuat cahaya matahari itu masuk sepenuhnya menyinari kamar.
Heeseung langsung menutupi wajahnya dengan selimut karena silau.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Husband [On Going]
Подростковая литература! BUKAN NOVEL ! YANG MAU NGEHALU, BOLEH BANGET. TINGGAL MENIKMATI. SUDAH DI SEDIAKAN.