Chapter 20

114 9 0
                                    

Sesuai prediksi, siang itu hujan gerimis. tetapi matahari masih memancarkan cahayanya. karena ini memang akan memasuki musim panas.

setelah pemotretan selesai, staff dan kru pulang pada sore harinya. Tinggal Heeseung dan Yerin yang masih liburan di Jeju.

Yerin dan Heeseung lagi anteng nonton Netflix. seperti biasa, mereka gak akan diem kalo gak ada snack atau makanan untuk di cemil.

dan seperti biasa lagi, Yerin yang menyuapi Heeseung.

"sayang.." panggil Yerin sambil mengendus salah satu ciki.

mata Heeseung seketika terbuka lebar dan langsung menoleh ke arah Yerin sambil menahan senyum kemenangannya. sementara Yerin masih belum menyadari perbuatannya dan masih sibuk memeriksa cikinya.

Yerin akhirnya terdiam dan perlahan melirik Heeseung lalu tersenyum malu.

"apa sayang?" tanya Heeseung.

Yerin menyimpan cikinya lalu menelusupkan wajahnya di belakang bahu Heeseung sambil memeluk Heeseung. Heeseung terkekeh.

"kyknya kamu udah terbiasa sama itu ya.." kata Heeseung.

Yerin kembali duduk dan mereka saling melihat satu sama lain. Heeseung menarik tengkuk leher Yerin perlahan lalu mengecup Yerin tepat saat pemeran laki-laki di film itu mencium pasangannya.

Yerin tersenyum ditengah ciumannya membuat Heeseung ikut tersenyum. lalu Yerin melepaskan tautannya dan menutup bibir dengan satu tangannya sambil tersenyum.

"kenapa? hm?" Heeseung melingkarkan tangannya di pinggang Yerin.

Yerin menggelengkan kepalanya lalu duduk dengan tangan Heeseung yang masih di pinggangnya. Ia kembali mengambil cikinya dan melanjutkan apa yang ingin ia sampaikan sebelumnya.

"ini cikinya wangi banget tauuu" ucapnya lalu memakan satu ciki sambil menahan senyum.

"wangi banget yaa??" Heeseung mengendus leher Yerin sengaja.

"kak.." Yerin menangkup pipi Heeseung dengan satu tangannya.

Heeseung terkekeh lalu ikut nyemil dan mereka kembali menikmati filmnya.

...

Sesudah film selesai, Heeseung membereskan sampah-sampahnya. setelah meja itu rapi, ia melihat Yerin yang sudah tertidur lelap di sofa.

Heeseung menggendong Yerin dengan perlahan lalu dipindahkan ke kamar. Tetapi.. baru saja Yerin dibaringkan, matanya terbuka dan melihat Heeseung yang sedang membenarkan bantalannya.

Heeseung duduk di pinggiran kasur sambil mengusap-usap kepala Yerin.

"tidur lagi.." ucap Heeseung masih senantiasa mengusap kepala dan mengelus tangan Yerin.

Yerin diserang rasa kantuk, dan dengan cepat ia kembali memejamkan matanya dengan tangan tidak lepas dari genggaman Heeseung.

akhirnya Yerin kembali tertidur dengan pulas. Heeseung perlahan melepaskan tangannya dari tangan Yerin, lalu mengambil laptopnya kemudian pergi ke ruangan tadi.

ia menyelesaikan pekerjaannya sampai larut malam. dan terakhir, ia melihat dokumentasi pemotretan siang tadi sampai ia terlelap tidur dengan laptop yang masih menyala menampilkan fotonya dan Yerin yang sedang tertawa ceria.

...

pagi pun tiba, Heeseung mendapatkan dirinya dibaluti selimut yang semalam dipakai Yerin. Laptop dan segelas air putih bekas ia semalam pun sudah tidak ada di meja.

Heeseung berjalan ke balkon mendapati Yerin yang sedang menikmati udara pagi hari. Tanpa Yerin sadari, Heeseung sudah berada di belakangnya kemudian melakukan back hug yang membuat Yerin sedikit terkejut.

"udah bangun?" Yerin memegang tangan Heeseung yang melingkar di perutnya.

Kepala Heeseung disembunyikan di leher Yerin dan menghirup dalam dalam tubuh harum Yerin.

"masih ngantuk.."

"semalem tadi, aku bangunin kakak tapi gak bangun-bangun" kata Yerin.

Heeseung menertawakan dirinya dan mengeratkan pelukannya.

...

semalam..

ketika Heeseung terlelap tidur,Yerin terganggu karena ponselnya terus bergetar. setelah melihat notifikasi, Yerin keluar dari kamar untuk m nemuin Heeseung.

Dan terlihat Heeseung sudah tertidur di sofa. Yerin pun menghampirinya.

Sebelum ia membangunkan Heeseung, ia salah fokus pada laptop Heeseung yang menampilkan foto mereka. kedua sudut bibir Yerin terangkat.

kemudian pandangan matanya ia alihkan pada lelaki yang tertidur pulas di sampingnya.

Yerin mengecup pipi Heeseung tanpa alasan. kemudian ia mencoba membangunkan Heeseung.

"kak.." Yerin menepuk pipi Heeseung pelan.

"kak.." bisik Yerin di telinga Heeseung, akan tetapi masih tak kunjung bangun.

Lalu Yerin kembali ke kamarnya dan mengambil dua selimut, kemudian ia kembali dan menyelimuti Heeseung menggunakan selimut yang ia pakai.

sementara ia sendiri memakai selimut baru dan memposisikan dirinya untuk tidur di sofa yang sedikit lebih luas.

kemudian pada pagi harinya, Yerin yang bangun lebih awal lalu membereskan semuanya.

...

My Sweet Husband [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang