Chapter 17

153 10 5
                                    

Pagi pun tiba. Heeseung bangun terlebih dahulu. Dia membereskan balkon bekas semalam. Setelah semua selesai, Heeseung akan membuat dessert yang ia pelajari cara pembuatannya di YouTube.

Sebelum ke bawah, Heeseung menghampiri Yerin terlebih dahulu. terlihat Yerin yang sangat pulas tidurnya, Heeseung menarik selimut untuk menutupi tubuh Yerin.

Ia pun tak lupa mengecup kening dan mengusap kepala Yerin sekilas. Lalu turun ke bawah.

Heeseung mengeluarkan semua bahan dan alat untuk membuat dessertnya.

Ia mulai membelah roti menjadi beberapa bagian. Ia juga meletakkan piring sedang lalu di olesi dengan coklat yang meleleh untuk dijadikan dasarnya. diletakkannya roti tadi di atas coklat itu

Kemudian Heeseung mengambil selai anggur kesukaan Yerin lalu di oleskan pada rotinya. setelah diolesi selai, Heeseung meletakkan satu roti lagi di atasnya.

Karena terlalu polos, Heeseung menaburkan keju yang sudah di parut. Dan terakhir, Heeseung meletakkan buah anggur untuk mengelilingi roti.

Tanpa ia sadari, Yerin berada di anak tangga sedang memperhatikannya sedari tadi.

"Waahh, kyknya enakk tuuhh~~" Yerin berlari kecil menuju dapur setelah melihat Heeseung yang hampir selesai.

"eh, udah bangun ternyata, tadinya mau kakak bangunin.." ucap Heeseung, Yerin tak lepas pandangan dari dessert yang di buat oleh Heeseung.

"morning kiss!" seru Heeseung lalu mengecup bibir Yerin sekilas. Yerin menoleh ke arah Heeseung sambil tersenyum lalu kembali fokus pada dessertnya.

Heeseung mengambil susu dan dituangkan kedalam gelas.

"nih, minum susu dulu abis itu boleh makan dessertnya" Heeseung menyorongkan segelas susu pada Yerin.

Yerin pun minum susu terlebih dulu lalu makan dessert bersama dengan kokinya.

"waaah enak banget.. coklat, anggur, kejuu.." Yerin tak berhenti dengan kenikmatan pagi itu.

"Mau kakak buatin tiap hari?" tanya Heeseung.

"boleh.." Yerin tersenyum.

Setelah selesai, Yerin bagian mencuci perabotannya.

Heeseung memainkan handphonenya di meja makan, sembari sesekali melihat Yerin yang sedang mencuci piring.

tak lama kemudian, Heeseung berdiri dan berjalan menghampiri Yerin.

Heeseung memeluk Yerin dari belakang, Lalu menelusupkan wajahnya di tengkuk leher Heeseung.

"masih wangi" ucap Heeseung.

"iya, kan aku pake parfum kakak"

"Yerin inget gak si kelakuannya semalem?" batin Heeseung.

Heeseung membenarkan rambut Yerin ke sebelah kiri untuk melihat leher bagian kanannya.

"buset, merah banget ternyata, dia belum nyadar kah?"  heeseung kembali membatin setelah melihat bekas kemerahan yang berada di leher Yerin, redmark dari Heeseung.

Muncullah ide cemerlang, Heeseung akan membuat pipi Yerin seperti kepiting rebus pagi ini.

"sayang.." panggil Heeseung. tangannya masih melingkar di pinggang Yerin.

"hm.."

"semalem mau ngapain pengen ke bawah?" tanya Heeseung.

"huh?"

"semalem kamu ngerengkek pengen kebawah, mau ngapain?" Ulang Heeseung.

Yerin yang sudah menyelesaikan aktivitasnya memutar badan untuk menghadap ke Heeseung.

"aku.. semalem ngapain aja emang?" tanya Yerin malu.

Heeseung mengangkat Yerin dan di dudukkan di meja kompor. lalu kedua tangannya mengunci Yerin.

"Semalem.. kamu ngerengek pengen kebawah, terus gak mau tidur, berdiri di atas kasur,.."

wajah Yerin sudah mulai memerah.

"...nyosor, sampe bikin kakak kewalahan.." Heeseung mendekatkan wajahnya.

dengan cepat Yerin menutup mata  Heeseung dengan kedua tangannya. saat ini ia tidak bisa untuk bertatapan dengan Heeseung.

Heeseung tertawa terkekeh. lalu menggenggam tangan Yerin yang menutupi wajahnya.

"kak iiihh.." Yerin mengalihkan pandangannya ke samping dan sedikit menunduk.

Heeseung mengikuti kemana wajah Yerin disembunyikan sambil terkekeh.

"udah ah, mau turun.." Yerin menepuk-nepuk pundak Heeseung karena gak bisa turun, Heeseung yang ngehalanhin.

My Sweet Husband [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang