Chapter 24

129 7 0
                                    

Setelah dari pantai, mereka kembali ke hotel dengan membawa kebahagiaan. Yeon Seo masih merahasiakan kabar ini dari orangtuanya. Hanya 5 orang itu yang tau.

"sayang.." panggil Heeseung dalam pelukan Yerin, mereka tiduran di sofa yang cukup luas, suka-suka mereka lah.

"hmm?" Yerin berdehem untuk bertanya tanpa membuka matanya sambil mengelus kepala Heeseung pelan.

"kakak juga pengen cepet jadi ayah" celetuk Heeseung. Mata Yerin langsung terbuka dan terkekeh.

tubuh Heeseung setengah terbangun untuk memandang wajah Yerin.

"apa?" tanya Yerin yang terheran.

Heeseung tersenyum sambil menaik turunkan alisnya, lalu membantu Yerin untuk bangun dan duduk di pangkuannya.

Tangan Heeseung melingkar di perut Yerin, tanpa ada jarak di antara mereka. Begitupun dengan tangan Yerin yang dikalungkan di leher Heeseung.

Mereka saling menatap satu sama lain, sampai mata Heeseung mengalihkan pandangannya turun ke bawah, melihat bibir yang dirasanya manis menurut Heeseung.

Sebelum Heeseung, Yerin terlebih dulu mengecup bibir Heeseung membuat calon suaminya itu tersenyum dan semakin mengeratkan pelukannya.

Heeseung ikut memejamkan matanya untuk merasakan kenikmatan di momen saat ini.

Heeseung rasa ia sudah tidak sabar? tapi dia masih harus menunggu.

Kali ini Yerin sedikit lebih agresif? tiba tiba saja? kekuatan Yerin lebih kuat dari sebelumnya, sampai Heeseung dibuat keheranan.

Namun inilah permainan yang diinginkan Heeseung sebenarnya. Oleh karena itu, ia sangat menikmati moment saat ini.

Yerin sudah hampir kehabisan nafas, karena ulahnya sendiri. Ia pun melepaskan tautannya.

Heeseung melihat Yerin yang sedang mengatur nafasnya, keringat yang membasahi wajah dan rambutnya menjadi ujian bagi Heeseung yang harus bersabar. kalo ga sabar kyknya langsung di hap.

"tumben.." ucap Heeseung.

Yerin melemaskan badannya dan terkekeh dengan tangan yang masih di leher Heeseung.

"Bibir kakak..."

"...candu"

pernyataan Yerin sedikit ngos-ngosan.

Heeseung tertawa, kemudian mengangkat dagu Yerin dengan telunjuknya yang ditekukan agar Yerin menatapnya.

Lalu ia membawa wajah Yerin agar lebih dekat dengan wajahnya. Posisi Yerin masih di pangkuannya Heeseung.

cup

Heeseung kembali mengecup bibir Yerin sekilas.

"nikmati kapanpun kamu mau" ucap Heeseung.

detak jantung Yerin berdegup, mungkin pipinya sudah merah. matanya sudah tidak bisa bertatap dengan Heeseung, ketika ia memalingkan wajahnya, Heeseung kembali membawa wajah Yerin agar kembali menatapnya.

"lagian bibir ini punya kamu juga, kan?"

Yerin seperti menahan senyuman, membuat Heeseung gemas sendiri.

"begitupun sebaliknya, bibir ini.. punya kakak" Lanjut Heeseung sambil mengelus bibir Yerin.

author : readers.. udah saltingnya??? awas pegel pipi gara gara kebanyak senyum-senyum disini.

kedua sudut bibir Yerin perlahan terangkat kemudian terkekeh begitupun dengan insan yang berada di hadapannya.

"makan yuu" ajak Yerin.

"mau makan apa sayang malem malem gini?" tanya Heeseung menyelipkan rambut Yerin ke belakang telinganya.

Yerin tampak berpikir sebentar..

"Spaghetti,, tapi kakak yang masak"

"siap Baginda Ratu" Heeseung mengubah posisi Yerin agar bisa di gendong ala bridal style berjalan menuju dapur.

Saat Heeseung memasak, Yerin menunggu di kursi bar sambil memperhatikan calon suami nya. Sesekali Heeseung juga menotice dan terkekeh.

Beberapa saat kemudian, Spaghetti pun sudah siap. dan mereka pun makan bersama, dengan Heeseung yang di suapin atas kemauan Yerin karena sudah masak buat dia. Emmm....

And..

Karena ternyata acara di perusahaan Jake lebih cepat, mereka memutuskan untuk pulang besok.

Mereka harus persiapan ini itu dan banyak lagi tentunya. Jadilah mereka pulang besok...

Oke, gapapa. Next time, liburannya lebih panjang. Kita berikan pada mereka seperti masa SMA tapi versi udah nikah semua.

...

Keesokannya, mereka sudah siap untuk pulang.

"hati-hati sayang" Jay meraih tangan Sooyeon untuk menuruni tangga.

"oh iya, ada bumil ya.." goda Yerin.

"eh kalian harus hamil bareng ga sih, biar anak kita satu circle" celetuk Jay.

Yang lainnya pun tertawa.

"eh iya ya.." Tutur Yeon Seo.

"Siap yang" Jake mengacak rambut Yeon Seo.

...

My Sweet Husband [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang