Bab 17 ( Lily )

503 43 3
                                    

Pagi ini adalah pagi yang mungkin paling dibenci oleh beberapa siswa salah satu nya adalah Lily. Ya pasal nya hari ini sekolah mereka mengadakan ujian tengah semester.

"Aghh kenapa harus ada ujian sih?!" Gerutu Lily.

"Nama nga juga sekolah Kak, to diluar sekolah juga ada ujian" ucap Fritzy.

"Ujian apa yang diluar sekolah Tzy?"

"Ujian hidup" jawab Fritzy sambil cengengesan, Lily memutar malas mata nya.

"Dih, bener kan Kak. Di luar sana ada yang nama nya ujian hidup" Shasa hanya mengangguk sebagai jawaban.

Mereka terus menelusuri koridor sekolah, sambil mendengarkan gerutuan Lily yang entah kapan habis nya.

"Pagi!" Cetus Lily kala memasuki kelas nya.

"Dih cetus amat neng, masih pagi lo" ucap Delynn.

"Akhhh, gua belum siap ujian" ucap Lily lalu meletakan kepala nya di meja, Delynn, Oline, dan Nayla hanya bisa saling lempar pandang.

"Emang lu belum belajar?" Tanya Oline sambil menaikan satu alis nya.

"Udah sih tapi- akhh engak tau ah males!"

"Semangat, semoga nilai lu kali ini engak jelek biar engak di rujak sama Bunda lu" ucap Delynn mencoba menyemangati Lily.

"Akhh kenapa gua harus beda kelas si sama Kak Shasa?!"

"Emang kalok lu satu kelas sama Shasa bakal dikasih contekan?"

"Mungkin iya mungkin engak" jawab Lily dengan lesu.

"Dih gua kira"

"Itu tergantung mood nya Kak Shasa kalok lagi baik ya di kasih kalok engak ya jangan berharap" jelas Lily.

Kringggg....

"Selamat pagi anak-anak" sapa Bu Feni saat memasuki kelas.

"Pagi Bu!" Jawab seluruh siswa kelas 11 MIPA 2.

"Sudah siap ujian?"

"Belum Bu!" Seru seluruh kelas.

Bu Feni hanya bisa tertawa kecil, ya mau bagaimana lagi siap tidak siap mereka harus mengerjakan ujian itu. Suasana kelas menjadi sangat hening, mereka semua sedang fokus dengan ujian di depan nya.

Kringggg...

"Baik anak-anak waktu ujian sudah habis, kalian bisa keluar sekarang" titah Bu Feni lalu mengambil jawaban ujian.

Kini Lily dkk memilih untuk pergi ke kantin.

"Rame amat dah" ucap Oline, mata nya menengok ke segala arah mencari bangku kosong untuk mereka makan. Fokus Lily tertuju pada bangku yang terletak di ujung kantin, tanpa pikir panjang Lily lalu pergi menghampiri bangku itu.

"Eh Liy, tunggu ege! Main tinggal aja" ucap Delynn, mencoba mengejar Lily.

"Aaa~ Kak Shasa~" keluh Lily, lalu memeluk Shasa.

"Kenapa Liy?"

"Ujian nya susah~!" Ucap Lily dengan lesu, Shasa tertawa kecil mendengar keluhan Adik nya ini.

"Eh Liy, maen pergi ae lu!" Ucap Delynn setelah berhasil mengejar Lily.

"Eh Hy" sapa Oline pada Shasa, Lana, dan Erin.

"Hy juga Lin" balas Erin sambil tersenyum.

"Sini duduk kalian belum dapet tempat kan?" Tawar Lana.

Oline, Nayla, dan Delynn pun mengangguk.

Kagum (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang