Bab 34 (LiLynn)

406 42 11
                                    

Hari ini adalah hari yang paling di tunggu oleh Lily, ya hari ini adalah hari dimana ia akan mencoba confess ke Delynn.

"Huft~ ayo Liy lu bisa, semangat!" Monolog Lily memberi semangat pada diri nya sendiri.

"Delynn"

"Hemm~ kenap Liy?" Tanya Delynn pandangan nya masih terfokus pada game di handphone nya.

"Nanti sore mau anterin gua gak?"

"Kemana?" Delynn mengalihkan pandangan nya berganti menatap Lily.

"Jalan-jalan santai sih, mau?"

"Hemm~ ya udah boleh deh nanti sore kan?"

"Iya"

"Ok"

...

"Gimana?"

"Udah aku udah bilang ke Delynn nya, dia mau ikut. Sekarang tinggal nyari tempat yang pas, Kakak ada saran?"

"Di taman?, atau pantai?, atau lahan gitu sambil liat sunset?" "

"Liat sunset bisa tu, pas banget aku tadi ngajak nya sore "

"Nah bagus tu, btw kamu udah bilang Tante Dira kalok kamu mau pergi?"

"Udah, udah disiapin mobil juga tinggal berangkat" Shasa mengangguk paham.

"Ok deh kalok gitu, nanti tinggal di lakuin. Inget keterima apa enggak jangan sedih" pesan Shasa yang diangguki kepala oleh Lily.

~~//~~

"Kita mau jalan ke mana dah?"

"Hemm~ ada deh nanti juga tau kamu" jawab Lily pandangan nya masih tertuju pada jalanan di depan nya.

40 menit berlalu, kini mobil yang Lily dan Delynn tumpangi sudah berhenti di sebuah lahan luas dengan view bangunan di pulau Bali.

"Cakep" monolog Delynn lirih, namun bisa didengar oleh Lily.

Lily ikut tersenyum, ia merasa senang kala Delynn tersenyum melihat pemandangan di depan nya. Angin sepoi-sepoi menenangkan, yang di sertai dengan pemandangan matahari yang perlahan terbenam membuat siapa pun merasa tenang. Senyuman tulus terukir jelas di wajah Lily, ia memandang dalam wajah Delynn di samping nya.

"Ayo Lily lu bisa!" Batin Lily memberi semangat pada diri nya sendiri.

Sejujur nya ia masih ragu, namun jika ia terus memendam perasaan nya itu malah membuat nya sakit. Apa lagi setiap ia melihat Delynn yang dekat dengan yang lain. Setelah merasa yakin Lily mengirup nafas dalam dalam, ia sudah memantapkan hati dan mental nya. Apa pun jawaban Delynn nanti, ia berharap Delynn tidak menjauhi nya.

"Delynn"  panggil Lily lembut, Delynn langsung menoleh menatap Lily.

Pandangan teduh yang Delynn rasakan, tatapan dalam Lily membuat Delynn tak bisa mengalihkan pandangan nya.

"Lynn, aku tau ini enggak bener tapi aku mau jujur sama kamu" ucapan Lily terhenti, ia meraih tangan Delynn.

Jemari tangan nya memainkan jemari tangan Delynn yang lentik, ia kembali menatap dalam Delynn.

"Aku enggak tau harus gimana lagi, udah berkali-kali aku mikirin ini. Tapi pada akir nya tetep hati ku yang menang, mungkin ini aneh apa lagi kita sama sama cewek. Tapi jujur dari lubuk hati ku yang paling dalam, aku suka sama kamu. Awal nya aku juga cuma kagum sama kamu, sama kaya Nayla yang kagum Kak Shasa. Tapi semakin aku kagum, rasa kagum itu perlahan berubah menjadi suka. Aku udah pikirin ini mateng mateng, aku juga udah siapin hati kuat kuat. Karena aku tau ini emang aneh, tapi aku mau kita lebih dari sahabat Lynn. Apa pun jawaban kamu, aku harap kamu enggak ngejuhin aku. Jadi kamu mau kan?" Ucap Lily dengan tulus, Delynn terdiam perlahan ia menarik tangan nya yang dimainkan oleh Lily.

Kagum (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang