//selamat membaca//
Di suatu hari yang cukup panas terlihat sekelompok mahasiswa tengah sibuk membicarakan sesuatu.
Renjun bersama teman-temannya sedang menikmati waktu istirahat mereka sebelum pulang sebab hari ini matkul hanya sampai siang saja.
"Jun lu kan bentar lagi ultah nih gak ada rencana mau nraktir kita gitu?" tanya Haechan.
"Eumm ada, gw bawa kalian ke kebun binatang terus gw tinggalin di kandang singa mau?!" cetus Renjun.
"Sadis bener pak kek berani aja" ujar Jeno.
"Lo kira gw berani? Enggak lah" Seketika semuanya tertawa karena candaan Renjun.
"Eh gw mau nanya deh jun dari kelima saudara lo kenapa cuma ultah bang tae aja yang gak dirayain?" -Jaemin.
"Nah iya tuh gw juga penasaran padahal bisa kalian bayangin sebanyak apa tamu CEO yang datang" -Haechan.
"Ulang tahun abang merupakan hari dimana gw sama keempat saudara gw ditinggalin sama orang tua kita sendiri karena itu abang gak pernah mau ngerayain ulang tahunnya" jawaban Renjun seketika membuat suasana menjadi haru.
"Pasti berat banget apalagi hari spesialnya jadi hari yang paling dihindari" ujar Hyunjin.
"Its okay, sekarang abang udah lebih baik kok" Renjun tersenyum ia tak mau berlarut terlalu dalam karena masa lalu itu.
Ditengah perbincangan itu tiba-tiba telepon Renjun berdering.
"Eh bentar gw angkat telepon dulu" ujar Renjun kemudian ia mengangkat telepon tersebut.
Setelah mengangkat telepon tersebut seketika raut wajah Renjun berubah ia terlihat mengkhawatirkan sesuatu.
"Guys gw balik dulu si kembar ilang" ujarnya sebelum berlari pergi.
"Hah!!" ujar teman-teman Renjun yang kemudian ikut berlari menyusulnya.
"Kita ikut jun" ujar Jaemin saat Renjun baru saja akan pergi.
"Argh yaudah jen lo yang nyetir" ujar Renjun kemudian membuka pintu belakang mobilnya.
Mereka pun bergegas pergi dari kampus menuju tempat yang baru saja Renjun dapatan via chat.
"Jen bisa cepetan gak?" Renjun terlihat sangat khawatir apalagi ketika sang kakak tak dapat dihubungi.
"Sabar jun, gw yakin si kembar baik-baik aja" ujar Hyunjin menenangkan Renjun.
"Ini kak leeknow kemana lagi dihubungi gak bisa" Renjun berkali-kali mencoba menghubungi Leeknow.
***
Sementara itu di sebuah kelas terlihat seorang dosen sedang menjelaskan sesuatu. Leeknow yang termasuk di kelas itu pun menyimak dengan serius.Sampai sebuah telepon mengganggunya yang membuat teman sebelahnya menegur lirih dirinya.
"No itu HP lo geter mulu coba cek" ujar teman Leeknow.
"Paling juga si kembar yang iseng" ujar Leeknow kemudian mulai menyimak dosennya lagi.
"Cek aja siapa tau urgent" teman Leeknow mencoba membujuknya.
Kesal dengan teguran temannya Leeknow pun mengecek ponselnya yang ternyata itu panggilan berkali-kali dari Renjun.
"Napa nih anak telepon segala" ujarnya lirih.
Kemudian ia pun membuka ratusan pesan Renjun yang mengatakan "si kembar ilang"
Melihat pesan itu Leeknow pun buru-buru membereskan mejanya kemudian izin kepada sang dosen.
KAMU SEDANG MEMBACA
PANDAWA
Fiksi PenggemarINI TENTANG BAGAIMANA HARI-HARI YANG DILALUI OLEH 5 BERSAUDARA. BAGAIMANA CARA MEREKA MEMBUAT RUMAH SELALU RAMAI. BAGAIMANA SI KEMBAR TUMBUH, RASA LELAH, BAHAGIA, MARAH. CERITA INI LEBIH KE JAHIL MENJAHILI SIH SEBENARNYA. KEPOLOSAN SI BONTOT YANG A...