//selamat membaca//
Hari itu Renjun duduk menyendiri di tepi danau, tatapannya seolah dipenuhi dengan banyak pertanyaan yang harus ia dapat jawabannya.
Ia bahkan tak menghiraukan dering ponselnya yang sedari tadi terus berbunyi.
"Gak diangkat bang" ujar Leeknow.
"Kemana coba tuh anak pagi-pagi gini, yaudah no lo anter si kembar biar gw cari renjun dulu" -Taehyung.
"Iya bang" -Leeknow.
Saat dalam perjalanan mengantar si kembar, Leeknow terus melihat ke arah kanan dan kiri siapa tau ia menemukan Renjun.
"Mas renjun ada kelas kah pagi-pagi gini kok tadi gak ikut sarapan semalem juga gak ikut makan malem" ujar Han.
"Iya, setelah ketemu teteh itu mas renjun jadi beda" -Felix.
Leeknow tiba-tiba menghentikan mobilnya.
"Kakak hampir aja adek jatoh" Han menggerutu sembari ia pegangi dadanya.
"Maaf ya kakak bakal lebih hati-hati" ujar Leeknow.
Sementara itu Taehyung masih terus mencari Renjun di tempat-tempat yang pernah dikunjunginya.
Ia pun meminta bantuan teman-teman Renjun siapa tau mereka bertemu dengan Renjun pagi ini.
***
"Kok bisa abang setega itu, dia terlihat dewasa dan selalu ngajarin hal baik ke kita tapi kenapa abang sejahat itu?" gumam Renjun.Ingatan Renjun kembali saat ia tak sengaja bertemu dengan gadis yang waktu itu di pengadilan.
"Kamu gak pernah tau kan sebejad apa kakakmu itu? Kalo bukan aku korbannya aku juga gak bakal ngusik kalian" ujar si gadis.
"Gak, bentar maksud teteh apa ya? Maksud teteh kakak yang mana? Abang Tae atau Kak Leeknow?" -Renjun.
"Liat aja foto ini" gadis itu memberikan sebuah kertas bergambarkan dirinya sendiri dan seorang bayi.
"Anak teteh?"
"Ya itu anakku dan taehyung"
Seketika tubuh Renjun gemetar tak percaya dengan apa yang didengarnya barusan.
"Kamu gak percaya?" tanya gadis itu.
"Gak, abang belum pernah menikah dan aku tau itu. Teteh gak usah mancing masalah deh" ujar Renjun.
"Ya aku dan taehyung emang gak pernah menikah tapi kami sudah melakukan hal itu dan ya ini hasilnya" ujar si gadis sembari menunjukkan foto itu lagi.
"Gak!!!" Renjun pun masuk mobilnya dan mulai melaju kendaraannya.
Kembali lagi ke Renjun yang sekarang masih menatap danau di hadapannya.
"Aarrghh!!!!" Renjun melempar sebuah batu tepat ke arah danau tersebut.
"Akhirnya ketemu juga, kamu ngapain disini?" Taehyung pun sampai ditempat Renjun berada.
Renjun menatap kakak sulungnya itu dengan wajah marah.
"Abang jahat tau gak!!!" ujarnya.
"Aku gak mau ngomong lagi sama abang!" lanjut Renjun sebelum pergi.
"Bentar, maksud kamu apa ngomong kaya gitu? Abang jahat gimana? Abang nyakitin kalian?" ujar Taehyung sembari menahan Renjun yang hendak pergi.
"Bukan ke aku tapi ke teteh itu, teteh yang kemaren dateng ke pengadilan! Abang punya anak kan sama dia?" ujar Renjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
PANDAWA
FanficINI TENTANG BAGAIMANA HARI-HARI YANG DILALUI OLEH 5 BERSAUDARA. BAGAIMANA CARA MEREKA MEMBUAT RUMAH SELALU RAMAI. BAGAIMANA SI KEMBAR TUMBUH, RASA LELAH, BAHAGIA, MARAH. CERITA INI LEBIH KE JAHIL MENJAHILI SIH SEBENARNYA. KEPOLOSAN SI BONTOT YANG A...