Chapter 3

36 6 0
                                    

-Happy Reading-

Beberapa bulan kemudian......

Hari ini adalah hari dimana arga harus meninggalkan rumahnya untuk berangkat ke salah satu pesantren yang berada di Jakarta. Dengan berat hati dia berjalan menyeret kopernya menuju ruang keluarga.

Setelah sampai dibawah arga menghampiri ayah dan bundanya yang sudah siap untuk mengantarkan arga.

"Bun, berangkatnya gak bisa besok lagi apa?" Ucap arga setelah duduk disamping bundanya.

Bunda hanya terkekeh dan geleng geleng kepala melihat kelakuan anaknya.

"Kamu ini ada ada saja, sudah mau berangkat masa mau diundur" sahut ayah

Baru saja arga ingin menjawab ayahnya, terlihat supir pribadi keluarganya masuk.

"Tuan, mobilnya sudah siap" ucap supir tersebut.

"Baiklah, ayo kita berangkat keburu siang takutnya nanti macet". Balas ayah sambil menuntun arga dan bunda menuju mobil. Sedangkan supir berjalan terlebih dahulu sambil membawa koper Arga.

Beberapa jam kemudian mobil yang di tumpangi Arga telah memasuki kawasan pondok pesantren .

" Wah ! Luas sekali ya Ayah pesantrennya." Ucap sang bunda.

" Iya bun pasti Arga betah mondok disini. " Balas ayah .

Mereka pun berjalan menuju pos pendaftaran santri baru.

" Assalamu' alaikum ". Ucap Ayah Dzikri.

" Wa' alaikumsalam pak,  bu.  Ada yang bisa saya bantu? ." Ucap petugas pos tersebut.

" Saya mau mendaftarkan putra saya ."  Balas Ayah.

" Ohh , begitu ya pak . Sebentar saya ambil formulirnya terlebih dahulu. " Ucap petugas seraya berdiri menuju lemari dan mengambil kertas formulir.

" Ini di isi dulu ya pak , data - data anaknya ." Terang petugas tersebut sambil menyodorkan kertasnya kepada ayah Dzikri.

Selesai mengisi semua persyaratan . Arga dan kedua orang tuanya berjalan menuju ke diaman kyai untuk bertemu pengasuh pondok pesantren tersebut.

Setelah berbincang bincang dan menitipkan anaknya, akhirnya kedua orangtua Arga keluar dari kediaman kyai. Mereka menuju kamar yang akan ditempati oleh arga nantinya dengan diantar oleh beberapa pengurus.

Setelah beberapa saat, kedua orangtua arga memutuskan untuk pulang.

"Bunda sama ayah pulang dulu ya nak."

"Tapi bunda sama ayah janji kan bakal sering jenguk arga disini?." lirih arga sambil memegang tangan bundanya.

"Iya sayang, kalau begitu bunda sama ayah pamit ya. Kamu baik baik di sini jangan nakal". Ucap bunda sambil memeluk arga

"Iya bun, tapi arga tidak janji untuk tidak nakal." jawab arga lirih

"Yasudah, kamu itu laki-laki harus kuat dong." Ucap ayah seraya menggoda anaknya.

Seusai ada drama perdebatan kecil tersebut. Akhirnya kedua orangtua arga pun pulang ke rumah. Arga yang melihat mereka pergipun beranjak menuju kamar asramanya.


1 bulan telah di lalui arga tinggal di pesantren. Dan dia mulai terbiasa dengan aktivitasnya.

Kini arga tengah duduk di taman belakang pesantren sambil menatap lurus kedepan memikirkan kedua orangtuanya yang tidak menjenguknya.

" Sudah 1 bulan ko ayah dan bunda gak jenguk aku ya ? ." Monolog arga dengan raut wajah sedih.

" Apa ayah dan bunda udah lupa ya sama aku? ." Lanjutnya masih dengan posisi yang sama

Adzan dhuzur berkumandang arga segera beranjak dari tempat duduknya dan dia pergi menuju ke mesjid untuk melaksanakan shalat dzuhur .
Setelah selesai dengan aktivitasnya arga kembali menuju ke kamar asrama nya .

Selain itu dirumah terdapat ayah dan bunda nya arga yang sedang siap siap pergi untuk mejenguk putra semata wayang nya itu .

" Yahhh , ayoo dong cepat kasian lohh arga pasti dia sudah menunggu kita." ucap bunda

" iyah bun nanti dulu sebentar " ucap ayah sambil merapikan lengan jas nya .

Setelah selesai mereka masuk ke dalam mobil dan segera pergi menuju tempat yang ingin mereka tuju.
Beberapa saat kemudian  mobil kedua orang tua arga sudah sampai di depan gerbang pesantren . Ayah dan bunda keluar dari mobil menuju pos tempat para penjaga gerbang pesantren .

" Ada yang bisa saya bantu pak ,?" ucap sopan penjaga itu kepada ayah

" Saya ingin menjenguk anak saya " ucap ayah sambil tersenyum

" Ohh kalau begituu mari pak biar saya antar dulu kedalam .?" ucap sang penjaga kepada ayah 

"Maaf pak , nama anak bapak siapa yah ? , biar saya panggil kesini" ucap penjaga itu kembali

" Arga Yunanda Alghifari " ucap ayah

"kalau begitu nanti yah biar saya panggil dulu orang nya , bapak ibu tunggu ajah disini ." ucap penjaga itu segera meninggalkan ayah dan bunda arga diruangan khusus untuk menjenguk santriwan / santriwati .

Selain itu arga sedang tiduran sendiri di kamar asrama nya dengan pandangan lurus keatas memikirkan kapan ayah dan bundanya akan menjenguk dia kesana. Arga hanya berdiam sendiri didalam kamar asrama nya karena teman teman arga sedang mencari makan ke kantin pesantren .







Tunggu di chapter selanjutnya yaa😉

Lara DiBalik TawaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang