Chapter 4

23 4 0
                                    

-Happy Reading-

Tok .. tok .. tok ....

" Assalamu'alaikum."

Tok .. tok .. tok ..

Suara ketukan pintu itu sedikit mengganggu Argaa yang sedang melamun.

" wa'alaikumsalam , iyaa sebentar." Ucap Arga sambil berjalan ingin membukakan pintu .

" Arga , ada yang ingin ketemu dengan kamu , mereka sudah menunggu kamu di tempat khusus untuk menjenguk."

" Ohh iya , nanti saya akan segera kesana." Ucap Arga sambil keluar menutup pintu beranjak ingin pergi ke tempat penjengukan itu.

"Assalamu'alaikum." Ucap arga sambil membuka pintu ruangan tersebut.

"Wa'alaikumsalam." Ucap ayah dan bunda bersamaan.

"Loh ayahhh bundaaa?" Ucap Arga sambil lari dan berhamburan ke pelukan ayah dan bunda nyah itu.

Ayah dan bunda hanya tersenyum hangat melihat anak semata wayang nya itu.

" Arga kangen banget sama ayah dan bunda, kirain Arga ayah dan bunda udah ga sayang lagi sama Arga ." Ucap Arga dengan nada merajuk.

Pada dasarnya Arga memang anak yang paling manja dengan ayah dan bundanya itu .

" Ayah dan bunda juga kangen kok sama Arga , hanya saja ayah baru kali ini ada jadwal yang kosong , belakangan ini ayah sangat sibuk dengan pekerjaanya sayangg." Ucap bunda.

" Iyah nak , maaf yah ayah dan bunda telat menjenguk kamu kesini." ucap ayah.

Arga hanya tersenyum mendengar penuturan ayah dan bundanya itu. Arga lega akhirnya ayah dan bunda nya masih sayangg Arga dan mau menjenguknya.

Setelah beberapa saat drama Arga belajar di pesantren , akhirnya hari sudah menjelang sore ayah dan bunda memutuskan untuk pulang mereka takut kemalaman dijalan karena perjalanan lumayan sangat jauh .

" Sayangg ayah dan bunda pulang dulu yah , kamu baik baik disini , jangan nakal !" peringat bunda ke Arga.

" Bun yah gabisaa lama lagi gitu disini , kalau perlu nginap saja disini." Ucap Arga dengan raut wajah sedih.

" Lohhh nggaa dong sayangg , kan kamu sudahh besar nak , gakpapa yah ayah dan bunda pulang dulu nanti kesini lagii." Ucap bunda merayu Arga.

" Kalau begitu Arga aja dehh yah bun, yang ikut pulang , lingkungan disini gak enak buat arga." Ucap Arga.

Setelah melewati banyak drama Arga yang ingin ikut pulang . Akhirnya ayah dan bunda pun pulang dengan perasaan yang sama tidak mau jauh dari anak kesayangan nya itu tapi ini semua juga demi kebaikan Arga di masa depan .

Ayah dan bunda sebenarnya tidak tega meninggal kan Arga tetapi ini semua kami lakukan untuk kebaikan arga sendiri kedepanya.

Perihal sikap Arga yang manja .

" Ayah bunda janji ya sering -sering jenguk Arga." Ucap arga

" Iya , pasti ayah dan bunda akan menyempatkan waktu untuk jenguk Arga." Ucap bunda pada arga sambil tersenyum.

Harapan ayah dan bunda cuma satu yaitu ingin melihat Arga anak semata wayang nya menjadi anak yang dewasa juga anak yang mandiri.

Setelah beberapa menit berbincang dengan Arga ayah dan bunda pun memutuskan untuk
Pulang .

" Yaudah kalo gitu ayah bunda pulang dulu ya nak." Ucap ayah pada arga .

"Emmmm....... Iya ayah ". Ucap arga dengan raut wajah sedih .

" Yaudah kalo gtu sebelum ayah bunda pulang
Ayah bunda ingin berpamitan kepada pak kyai pimpinan pesantren ini." Sahut bunda.

" Iya bun." Ucap arga

Setelah itu ayah bunda pun berpamitan ke pak kyai .

" Pak kyai saya dan istri pamit mau pulang." Ucap ayahh

" Lohhhh, kenapa buru buru sekali pak?" Sahut pak kyai .

" Hehe,,, bukan nya tidak ingin lama lama pak kyai , tapi saya masih ada kerjaan. Lagi pula
perjalanan kami pulang cukup jauh pak kyai saya dan istri takut kemalamam di jalan." ucap Ayah.

" Oh, Yasudah kalo begitu pak , hati hati di jalan ya." Ucap pak kyai .

" Saya dan istri titip Arga ya pa kyai." Minta ayah.

" Oh iya pak , saya akan mendidik nak Arga disini dengan baik pak." Sahut pak kyai sambil tersenyum.

Setelah berbincang dengan pak kyai , ayah bunda pun segera masuk ke mobil .

" Dahhh... Arga ayah bunda pulang dulu ya." Ucap ayah dan bunda sambil melambaikan tangan pada Arga .

" Dahh juga ayah bunda." Ucap Arga sambil melambaikan tangan pada ayah dan bunda dengan raut wajah yang sedih seakan Arga tidak ingin di tinggal pulang oleh ayah da bunda.

Setelah itu ayah dan bunda bergegas pulang....

Lara DiBalik TawaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang