Chapter 16

9 3 0
                                    

-Happy Reading-

Sinar mentari sudah menampakan cahayanya, seorang pria yang sudah lengkap dengan seragam sekolahnya menuruni tangga dengan sedikit tergesa gesa, dia Arga. Ya dia sekarang sekolah menggunakan motor yang dibelikan ayahnya seminggu yang lalu.
Sebelum berangkat, dia menghampiri bunda dan ayah nya yang sedang sarapan.

"Bun, Yah, Arga berangkat dulu takut telat" ucap Arga sambil menghampiri dan menyalami kedua orang tuanya.

"Gak mau sarapan dulu nak"ucap bunda sebari memberikan teh hangat pada anaknya

"Arga nanti sarapannya dikantin aja Bun, takut telat kalo sekarang" jawab Arga setelah minum teh buatan bundanya

"yaudah kalo gitu hati hati di jalan nak" Ucap bunda
Setelah itu Arga segera bergegas menuju garasi ,lalu Arga langsung menaiki motor baru nya .

30 menit lamanya Arga sekarang telah sampai di parkiran sekolah, dia diam beberapa saat sebelum membuka helm dan turun dari motornya. Tak lama Rey sampai dan memarkirkan motornya disamping motor Arga.
Mereka membuka helm dengan slowmo dan terdengar teriakan dan juga bisik bisik para siswi yang memuji ketampanan mereka berdua.

"Aaaaaa Arga makin ganteng aja"

"Reyy ada lowongan buat jadi pengisi hati kamu gak"

"Emang Rey mau sama Lo yang kaya badut gitu"

"Yeee kan siapa tauu"

"Argaa cool banget"

"Argaaa lovyuuu"

"Mereka berdua gak ada obat"

Itulah yang terdengar di telinga mereka berdua. Arga Dan juga Rey tidak menghitaukan hal itu mereka segera bergegas menuju kelasnya dengan tangan yang dimasukan ke saku celana dengan tas yang di sampirkan di sebelah pundak . Akhirnya Arga dan teman temannya pun memulai pembelajaran. Bel istirahat pun berbunyi .

Kringg Kringg.......

Arga dan Rey pun bergegas menuju ke kantin untuk makan. Arga dan Rey celingak celinguk mencari meja yang kosong untuk ditempati , hanya ada satu meja yang tersisa dipaling pojok itupun ada dua orang siswi yang sedang makan . Karena hanya ada meja itu yang tersisa mereka pun terpaksa bergabung dengan dua siswi itu.

Mereka adalah Laura Arsyilla Ataya dan sahabatnya Felycia .

" Fel , kita boleh gabung ga.?" Ucap Rey

Wanita yang dipanggil tersebut menoleh lalu melirik sahabatnya itu untuk meminta persetujuan . Dia mengangguk mengijnkan sebagai jawabannya .

" Duduk aja ." Ucap felycia

Suasana di meja tersebut menjadi canggung .
"Khemm..." Rey berdehem memecahkan kecanggungan di meja itu .

Mereka makan dengan tenang. Saat Arga hendak mengambil sendok , tanpa disadari Laura pun mengambil sendok yang sama sehingga tangan mereka pun tak sengaja bersentuhan sehingga mata mereka pun bertemu dan bertatapan . Sehingga Laura berusaha menetralkan jantung nya yang berdegup kencang .

"Khem..". Dehem Rey menyadarkan keduanya .
Sehingga keduanya mejauhkan tangan mereka dan mengalihkan pandangan meraka .

" Kenapa harus barengan sii." Gumam Laura dalam hati sambil menahan salting nya dan mencoba untuk berekspresi biasa saja .

Setelah menghabiskan makanan nya merekapun memutuskan kembali ke kelas .

Bel pulang pun berbunyi

***

Beberapa hari setelah kejadian dikantin Arga menanyakan siswi yang bersama teman Rey .

"Rey gue mau nanya" Ucap Arga

Lara DiBalik TawaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang