Chapter 19

16 2 0
                                    

_Happy reading _

Keesokan harinya pada jam istirahat Laura mengajak Felly untuk berbicara di taman belakang sekolah. Dia berniat untuk menceritakan apa yang terjadi padanya tadi malam.

"Ishh Ra kita mau kemana sihh, gue laparr tauu" kesal Felly karena tangan nya ditarik oleh Laura

"Ikut aja kenapa sih, katanya mau tau kejadian semalam" cerocos Laura
Felly hanya merotasikan bola matanya.

Setelah itu mereka sampai ditaman belakang sekolah.
"Jadi apa yang mau Lo ceritain" tanya Felly

"Gini semalam..." Laura menggantung ucapnya
"Gue ditembak sama Arga" lanjutnya

"Serius?" Tanya Felly dengan wajah terkejutnya
Laura mengangguk samar dan dia menceritakan semuanya pada Felly.
"Haha Gercep juga ya dia, berarti sahabatkuu yang satu ini udah gak jomblo lagii dong" ucap Felly sambil menggodanya. Dilihatnya wajah Laura memerah karena malu dan senang.
"Ishh apaan sihh Lo fel" kesal Laura
Felly pun tertawa karena puas menggoda temannya itu.

Setelah itu Arga dan rey datang menghampiri mereka berdua yang sedang asik bercanda tawa .
"Haii sayangg , kamu dicariin ternyata ada disini tumben ga ke kantin ?" Ucap Arga sambil mengelus puncak kepala Laura dengan lembut.

"AHHHHHHHHHH TIDAKKK " ucap Felly gemas melihat kebucin mereka berdua sambil menepuk tangan Rey dengan keras.

" Dihh apaan sih Lo fel ." Kesal Rey sambil menyentil dahi Felly .

Pletakk.....

"Ishh sakit Rey , kan gue baper liat mereka ." Ucap felly dengan mengelus dahi nya .

Rey hanya merotasikan matanya melihat kelakuan temanya itu sebagai jawaban . Sedangkan Arga dan Laura hanya tersenyum menanggapi keduanya .

"Raa kita ke kantin aja yu , kan kamu belum makan." Ucap Arga sambil menarik tangan Laura .

Arga dan Laura pun beranjak ke kantin dan meninggalkan Felly dan Rey yang masih asik berdebat kecil.

"Lohh mereka kemana" ucap Felly setelah sadar hanya tinggal mereka yang berada ditaman.
"Ishh gara-gara Lo sih jadi ditinggal kan" kesal Felly sembari beranjak meninggalkan Rey yang masih terdiam.
"Salah gue apa coba" gumam Rey dalam hati dan berjalan menyusul Felly.

Di kantin
Felly celingak celinguk mencari keberadaan Laura, setelah ketemu dia pun menghampirinya sambil menggerutu karena kesal padanya.

"Ra ko Lo tinggalin gue sih" kesal Felly yang telah sampai di meja Laura dan duduk didepannya dan diikuti oleh Rey
"Ya Lo si malah debat sama Rey" jawab Laura santai
Felly pun mengendus kesal dengan jawaban santai Laura.
Merekapun makan dengan tenang tanpa ada gangguan.

Tak lama kemudian bel masuk berbunyi dan mereka bergegas kembali ke kelas mereka.

Sebelum Arga masuk ke kelas dia terlebih dahulu selalu mengantarkan Laura ke kelas nya.

"Aku masuk dulu ya, kamu juga kembali ke kelas awas jangan bolos" peringat Laura pada Arga.

"Iya iyaa, aku ke kelas dulu yaa" ucap Arga sambil mengelus kepala Laura dan beranjak menuju kelasnya.

***

1 bulan kemudian....

Hari Senin adalah hari yang paling tidak disukai oleh seluruh siswa dan siswi di SMA pertiwi, termasuk Felly dan Laura yang saat ini mereka berada dibarisan peserta upacara.

"Kebiasaan kalo hari Senin panas nya gak nanggung nanggung" ucap Felly sambil mengibaskan tangannya
"Ehh Ra ko Lo kaya gak bersemangat gitu, biasanya Lo paling semangat kalo sekolah" lanjutnya sambil melirik sahabatnya yang kelihatan lesu.

"Arga gak ngabarin gue dari kemarin sore" jawab Laura tak bersemangat.
"Lahh Lo tanyain aja sama Rey, Arga kan selalu sama dia" saran Felly
"Iya ya nanti gue tanyain deh" ujar Laura sembari mengangguk.

Tak lama upacara pun selesai dan dikarenakan hari ini guru ada rapat jadi semua kelas jamkos dari jam pertama.

Setelah itu Laura dan Felly memutuskan untuk pergi ke perpus , ternyata dijalan mereka berpapasan dengan Rey .

"Ehhh Rey, gue mau nanya? ." Ucap Laura

"Nanya apa Ra ?." Ucap Rey

" Arga kemana ya ? dia ko gaada ngabarin gue" tanyanya pada Rey

"Lahh Lo ga tau Ra, dia kan sakit" jawab Rey

"Sakit apa? Ko gue gatau, dia juga gak ada ngabarin gue" kaget Laura mendengar Rey

"Kata bundanya sih demam, soalnya tadi bunda telpon gue disuruh izinin Arga" jawab Rey kembali membuat Laura terdiam.
"Yaudah gue duluan"lanjut Rey sembari meninggalkan Laura yang masih diam dan Felly.

"Kenapa Arga gak ngabarin aku" ucap Laura sedih dalam hati
Felly menepuk pundak Laura sehingga Laura tersadar dari lamunannya dan menoleh ke arah Felly.
"Mungkin dia gak sempat ngabarin Lo Ra, Lo tenang aja dia pasti baik baik aja" ucap Felly yang mengerti pada perasaan sahabatnya itu.
Mereka pun melanjutkan perjalanan mereka menuju ke perpustakaan.

Sepulang sekolah Laura memutuskan untuk menjenguk kekasihnya, siapa lagi kalau bukan Arga.
Saat ini Laura sedang berada ditaxi
"Kenapa kamu gak ngabarin aku kalau kamu sakit" gumam Laura dalam hati
Tak lama Laura sampai didepan rumah Arga, dia pun mengetuk pintu rumah itu.

Tok..
Tok..
Tok..

"Assalamu'alaikum" ucap Laura setelah mengetuk pintunya

"Wa'alaikumussalam" Sahut bunda Rianti sambil membuka pintu rumahnya

"Ehh neng Laura" lanjut bunda Rianti

"Iya Tante" ujar Laura sambil tersenyum ramah

"Mau ketemu Arga ya?"tanya bunda Rianti

"Iya Tan, Arga nya ada? Soalnya saya denger dia lagi sakit" jawab Laura

"Iya neng kemarin anak Tante mendadak demam, makanya hari ini dia gak sekolah" jelas bunda Rianti

"Yaudah neng hayu masuk" ajak bunda Rianti pada Laura

Laura pun masuk mengikuti bunda Rianti menuju kamar Arga.
"Kamu masuk aja ya, Tante mau ambil makan buat Arga sama minum buat kamu" ucap bunda Rianti
"Ehh Tan, gausah repot-repot" ucap Laura merasa tidak enak pada bunda Rianti
"Gapapa neng, sok silahkan masuk Tante tinggal ya" ucap bunda Rianti sembari meninggalkan Laura yang masih berdiri didepan pintu kamar Arga

Setelah itu Laura mengetuk pintu kamar Arga dan terdengar sahutan dari dalam menyuruhnya masuk.

"Loh kamu Ra, kirain bunda" ucap Arga kaget karena ada Laura dikamarnya

"Kamu ko gak ngabarin aku kalo kamu sakit" tanya Laura menghampiri Arga dengan tatapan sendu dan tidak menghiraukan ucapan Arga.

"Maafin aku ya, aku gak sempat ngabarin kamu. Kemarin setelah nganterin kamu aku gak pegang ponsel lagi" jelas Arga sambil mengelus tangan Laura.

Laura menghela nafas setelah itu mengangguk dan tersenyum pada Arga.

Setelah itu mereka bersenda gurau dan tak lama Matahari mulai tenggelam, Laura memutuskan untuk pulang setelah berpamitan pada orang tua Arga karena takut orang tuanya mencarinya.



Next chapter👉🏻👉🏻

Lara DiBalik TawaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang