BAB 3 Petit à Petit (Part 2)

44 5 0
                                    

'Oh, itu .......'

Jantungku berdegup kencang secara tak wajar, dan bulu-bulu di belakang leherku berdiri tegak, membuatku seketika merinding. Sentuhan yang tadi malam begitu menenangkan, kini terasa seperti sesuatu yang mengancam.

'...... Maafkan aku.'

Aku menggumamkan permintaan maaf yang tidak terdengar dan melarikan diri kembali ke kamar tidurku. Setelah berganti pakaian, aku langsung pergi ke tempat tidur untuk tidur yang tak kunjung datang. Saat aku turun di pagi hari, Kwon Yido tidak mengatakan apapun.

"Aku tidak benar-benar takut padamu, aku hanya sedikit terkejut."

Ujarku sambil meneguk minumanku, yang kemudian membuatku tersedak. Sekarang karna dia yang memulai percakapan, jadi aku ingin mengatakan sesuatu padanya.

"Aku telah banyak melakukan hal yang tidak sopan."

Kwon Yido beralih menatapku. Keheningan di matanya seakan mengatakan lebih dari sepuluh kata. Aku mencoba mengulangi perkataanku, seperti yang selalu ku lakukan, mencoba mengungkapkan alasan yang kutahu harus kubuat.

"Aku tidak mengira jika siklus heatku akan datang begitu tiba-tiba karena itu belum pernah terjadi sebelumnya. Seharusnya Aku sudah mempersiapkannya, tetapi akhirnya Aku tidak bertanggung jawab dengan diriku sendiri. Aku akan mencoba lebih berhati-hati kedepannya."

'Aku akan lebih berhati-hati, dan memperbaiki diriku kedepannya.'

Ini adalah kata-kata yang selalu kukatakan kepada ayahku setiap kali Aku mengalami hal yang buruk. Ketika Aku mengatakan hal ini, dia akan memberikan tatapan merendahkan dan berkata.

'Dasar cacat. Lain kali bersikaplah dengan benar'

"Lebih berhati-hati ......."

Kwon Yido menggumamkan kalimat itu dan sedikit mengernyit. Tanpa melanjutkan kalimatnya, Dia tampak berpikir keras, dan kemudian diam. Setelah sedikit jeda, dia berbicara lagi dengan suaranya yang datar.

"Bagaimana kau akan lebih berhati-hati?"

Terdengar sarkas...... Tidak, haruskah kukatakan bahwa itu terdengar konyol. Aku tidak berminat untuk mengatakan padanya bahwa akan lebih baik jika seharusnya aku berada di dalam kamar dari pada di rumah kaca. Sebelum Aku sempat menjawab, dia dengan monoton menyanggah permintaan maafku.

"Aku tidak yakin bahwa ini adalah masalah tentang lebih berhati-hati," katanya, "Dan jika apa yang kau katakan benar, bahwa siklus heatmu datang secara tiba-tiba, kurasa tak ada yang bisa kau lakukan dengan itu."

Dia tidak menyindir, hanya berbicara dengan pelan, dengan caranya yang sopan.

"Kecelakaan bisa saja terjadi kapanpun, bahkan ketika tidak ada yang salah. Orang-orang menyebut kejadian seperti itu sebagai Takdir-Tuhan bukan tanpa alasan."

Tidak ada cara untuk mencegah kecelakaan terjadi secara tiba-tiba. Itu adalah pemikiran yang masuk akal dan logis. Tentu saja, Aku tidak menyangka kata-kata ini keluar dari mulutnya.Kwon Yido dengan cepat kembali makan. Dia mengajakku untuk makan juga, tetapi nafsu makanku yang sudah hilang sejak tadi tidak kembali. Aku melirik cincin di jari manisku dan dengan ringan berkata.

"...... Aku memiliki jenis tubuh yang tidak merespons terhadap inhibitor."

Seharusnya Aku mengatakan hal ini sejak awal. Bahkan, itu adalah sesuatu yang seharusnya diberitahukan oleh ayahku sebelum keluarga kami menentukan pertunangan.

"Dokter mengatakan bahwa Aku memiliki kelenjar feromon yang cacat, itulah sebabnya kenapa biasanya tidak tercium bau feromon dari tubuhku. Feromonku akan keluar hanya ketika Aku mengalami siklus heat saja, seperti kemarin."

Beyond The Memories (TRANS INDO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang