BAB 3 Petit à Petit (Part 4) 🔞

103 3 0
                                    

Peringatan : Terdapat beberapa konten dewasa pada chapter ini

"Itu luar biasa, pasti sulit untuk menjadi ketua tim pengawal di usiamu sekarang."

Dilihat dari penampilannya, usianya sekitar awal hingga pertengahan 30-an. Kinerjanya pasti cukup baik untuk bisa menjadi ketua tim pengawal Kwon Yido.

"...... Saya bukan ketua tim lagi."

Lee Taeseong menjawab sambil menghela napas. Dia mengusap wajahnya dengan tangannya yang besar dan mengerutkan keningnya.

"Saya bukan ketua tim lagi, tugas saya sudah berubah, jadi anda bisa memanggil saya dengan sebutan lain selain ketua tim."

"......."

Tiba-tiba aku menyadari sesuatu. Mungkinkah dia menunjukkan permusuhan ini karena aku adalah alasan dia harus melepaskan posisinya sebagai ketua tim. Tapi kemudian, Lee Taeseong melanjutkan kalimatnya dengan nada serius.

"Pangkat saya diturunkan karena saya mengalami sebuah kecelakaan."

"...... Kau menyebut datang ke sisiku sebagai penurunan pangkat."

"......."

Perasaan menyesal melintas di matanya saat mata kami bertemu. Itu adalah respons jujur yang tidak perlu dari seorang pengawal yang seharusnya tidak mudah terganggu. Dia menundukkan kepalanya dalam-dalam, seolah-olah berdosa.

"Saya minta maaf, Pak. Saya salah bicara."

"Tidak, aku hanya bercanda, kau tidak perlu minta maaf."

Yah, dia tidak sepenuhnya salah.

"Minumlah tehnya, itu akan segera dingin."

"......."

Keheningan kembali menyelimuti. Aku tidak berniat melanjutkan pembicaraan, tapi kali ini Lee Taeseong yang bicara duluan.

"Apa anda tidak ingin bertanya ......?"

"Tanya apa?"

Udara di dalam rumah kaca terasa hangat, jadi cangkir tehku masih hangat. Aku melingkarkan tanganku di sekitar gelas bening itu dan menyesap rasa magnolia yang masih tersisa. Baru setelah Aku meletakkan cangkir, Lee Taeseong membahasnya lagi.

"Kecelakaan macam apa yang Saya alami ......."

Dari cara dia terbata-bata, Aku tahu bahwa ini bukan topik yang menyenangkan, dan aku tidak tahu mengapa dia repot-repot memastikannya. Kwon Yido juga bertingkah sama sebelumnya.

"Apa kau juga berpikir begini, Lee Taeseong-ssi? Aku berharap kau tidak akan bertanya, tapi karena kau benar-benar tidak bertanya, jadi aku ingin mengatakannya sendiri."

"......."

Seperti yang kuduga, Lee Taeseong langsung terdiam. Tampaknya, Aku mengatakannya dengan tepat.

"Aku tak begitu penasaran. Jika kau tidak ingin memberitahuku, maka tak perlu memberitahuku."

Aku hanya ingin bersikap sebaik mungkin agar kami tidak merasa tidak nyaman diantara satu sama lain. Aku juga tidak berencana untuk mengetahui semuanya, karena sembilan dari sepuluh kemungkinan, topik ini pasti akan membuat suasana kami tidak nyaman.

"...... Saya hanya penasaran, karena semua orang pasti bertanya soal itu, dan saya tidak bermaksud untuk menceritakannya begitu saja."

Untungnya, dia mengakhiri ceritanya dengan singkat. Dari caranya memalingkan muka dan menghela napas, aku tahu bahwa dia merasa lega. Kurasa ini topik yang sensitif untuknya.

Beyond The Memories (TRANS INDO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang