BAB 3 Petit à Petit (Part 6)

26 3 0
                                    

"<Origine du parfum>?"

"......."

Bahasa Prancis yang elegan meluncur dari lidahnya. Hanya beberapa kata saja, tetapi pengucapan dan aksennya sempurna. Aku membuka mata lebar-lebar karena terkejut, dan Kwon Yido memutar matanya dan tersenyum.

"Aku tahu, Charles yang menulisnya."

"...... Apakah kau bisa bahasa Prancis?"

"Sedikit?"

Dia menjawab dengan ringan dan perlahan-lahan menunduk. Bulu matanya yang panjang membentuk bayangan memanjang.

"Aku sempat belajar sedikit."

Dia hanya menunduk, tapi aku merasa seakan melihat kerinduan darinya. Raut wajahnya saat dia mengucapkan kata-kata itu begitu menyedihkan. Aku bergumam dengan suara kecil, tidak dapat mengalihkan pandanganku darinya.

"Karna pengucapanmu terdengar bagus ......... Sepertinya seseorang mengajarimu dengan baik."

"Aku belajar dari seseorang yang sangat cerdas."

Sambil mengedikkan bahunya, Kwon Yido kembali tersenyum tipis. Bayangan yang muncul beberapa saat yang lalu telah menghilang. Lihat, orang ini tersenyum lebih baik dari pada Sekretaris Kim.

"Apa kau suka parfum?"

Senyum Kwon Yido seperti bunga yang sedang mekar sempurna. Saat dia diam wajahnya terlihat dingin, tapi saat dia tersenyum suasana hatinya terlihat berubah. Jika kau menatapnya kau mungkin tidak akan menyadari waktu yang berlalu.

"Aku lebih tertarik pada aroma dari pada parfum. Ketika aku masih muda, aku ingin menjadi perfumer ......."

Aku keceplosan, lalu menutup mulutku dengan was-was. Ini bukanlah mimpi yang akan ku ceritakan kepada siapa pun, tetapi aku menceritakannya begitu saja tanpa sadar. Jika aku mengatakan bahwa aku ingin menjadi seorang perfumer, aku hanya akan ditertawakan karenanya.

"Itu kelihatannya cocok untukmu."

"......."

Untuk sesaat, aku meragukan telingaku. Kelihatan cocok, untukku?

"Ini adalah pekerjaan yang lebih cocok untukmu dari pada menjadi Direktur keuangan."

Aku harus berpikir keras. Apakah dia mengatakan bahwa aku tidak cukup baik untuk menjadi General Manager, atau bahwa aku benar-benar cukup baik untuk menjadi perfumer?

"Ngomong-ngomong, G Company memiliki parfum yang mereka luncurkan setiap tahun. Beritahu aku jika kau tertarik. Parfum ini sedikit terlalu floral untukku, tapi kurasa itu akan cocok untukmu."

Namun, sekeras apa pun aku mendengarkan, aku tidak dapat mendeteksi sedikit pun sarkasme dalam kata-kata Kwon Yido. Dia tidak mengatakan jika itu omong kosong atau bahwa aku bahkan tidak bisa mencium feromon ku sendiri dengan benar. Itu bukanlah kata-kata yang mengingatkan ku untuk tidak mengharapkan mimpi palsu dan mengingatkan ku pada kenyataan.

"Bukankah itu aneh? Bahwa seseorang yang bahkan tidak memiliki aroma feromon akan membuat parfum......."

"Aroma feromon?"

Kwon Yido mengerutkan kening mendengar pertanyaan yang tiba-tiba itu, seolah-olah dia tidak tahu apa maksudnya. Dia meletakkan tangannya di sandaran lengan sofa dan membuka mulutnya dengan malas.

"Bukankah sudah kukatakan sebelumnya, Jeong Sejin-ssi, bahwa aroma feromonmu mirip dengan aroma bunga?"

Itu adalah sesuatu yang dia katakan pada kakaknya pada hari pertunangan kami. Kata-kata itu diucapkan dengan nada yang seperti mimpi dan terasa manis.

Beyond The Memories (TRANS INDO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang