10. IBU HEBAT

25 2 0
                                    

"Ibu hebat! maaf ibu jika anak mu ini sering melawan mu dan berkata kasar pada mu, anak mu ini ingin memiliki kesabaran seluas samudra, namun tuhan tidak memberi ku itu."
~Keisha aprylia~

BAB 10. IBU HEBAT

Suasana pagi memang sangat indah, dan udara nya pun sangat menenangkan dingin nya pagi menusuk, tidak ada debu itulah yang di sukai waktu pagi.

Pagi pagi sekali Flora sudah berada di sekolah, karna hari ini dia punya tanggung jawab piket, Flora tak sendiri ia bersama teman sekelasnya—Vina.

Setelah piket Flora memainkan Handphone nya sembari menunggu pelajaran di mulai. Murid-murid mulai berdatangan begitu pun Keisha, Keisha masuk dengan tatapan kosong dan wajah yang datar, Flora menyadari itu.

Biasanya Keisha akan dengan girang memasuki kelas, Tidak seperti sekarang, Flora tahu Keisha sedang tidak baik-baik saja, Flora pun mengajak Keisha ke Roftoop, Flora tahu sahabat nya itu butuh dekapan hangat dan tempat cerita.

Keisha tak menolak ajakan Flora, mereka pun keluar kelas dan menuju ke Roftoop. Mereka pun sampai mereka masih punya waktu 20 menit untuk di Roftoop.

"Keisha kenapa?" tanya Flora. Pandangan Keisha lurus kedepan dan menceritakan masalah nya kepada Flora.

Flashback on

jam menunjukkan pukul empat namun Keisha sudah terbangun dari tidurnya, Keisha memang terbiasa bangun subuh karna ia harus membuat kue, malam ini ia dihantui perasaan khawatir karena Karina—ibunya tak kunjung pulang juga, keisha sudah berusaha mencari namun ia malah di kejar preman cabul yang mempunyai niat jahat kepadanya.

Alhasil Keisha pulang saja ia meminta bantuan pada tuhan nya, agar ibunya baik baik saja, Keisha mencoba ber positif thinking. Akan tetapi pikiran baik nya justru tak sesuai fakta. Ibu nya pulang dengan sempoyongan, aroma alkohol menyeruak di tubuh Karina.

Keisha membantu ibunya memasuki kamar, ia pun bertanya kepada Karina apa yang telah Karina buat sampai meminum alkohol seperti ini, menurut Keisha perkataan orang mabuk akan jujur.

"Ibu dari mana aja? kenapa Ibu minum alkohol bu?" tanya Keisha dengan lembut mengusap kening ibunya.

Ditanya seperti itu Karina malah menangis dengan sangat pilu membuat hati Keisha sakit mendengar isakan Karina. "Maaf kan Ibu Keisha, Ibu terpaksa melakukan ini, ini Ibu lakukan demi kamu, demi kita bertahan hidup Ayah kamu pasti sangat kecewa pada Ibu, tapi demi allah Ibu melakukan ini sangat amat terdesak." Ucap Karina diringi isakan dan tangisan menyakitkan.

Karina mengatakan itu secara tidak sadar, tetapi Keisha yakin yang dikatakan ibu nya adalah sebuah Fakta. Air mata Keisha terjun bebas di pipi mulusnya, Pikiran buruk sudah memenuhi kepalanya setelah mendengar penuturan Karina.

"Iya Keisha tahu Ibu, Tapi ibu kenapa? apa yang Ibu lakuin?" tanya Keisha lagi.

"Ibu benci diri Ibu Keisha, Ibu nggak pernah mau seperti ini, Ibu gagal Ibu hanya Wanita penghibur yang tak ada harga diri nya lagi."

Degh

Seperti di tusuk 200 pedang tajam hati Keisha sangat sakit, pedih mendengar Karina menjadi Wanita penghibur, mengapa ibunya nekat melakukan ini?

Keisha mendekap tubuh Karina, air mata nya pun tak henti-henti nya keluar. "Ibu nggak gagal, Ibu hebat sangat hebat, Keisha kecewa sama ibu tapi Keisha lebih tahu Ibu melakukan ini pasti dengan sangat terluka, Keisha cuma mau ibu berhenti dari pekerjaan Ibu ya? nanti Keisha tanya sama sahabat Keisha ada kerjaan atau nggak."

AFGAN AND FLORA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang