37. KELUAR

7 2 0
                                    

"Semoga semesta mendukung keinginan
ku yang ingin bersama mu hingga tidak ada
namanya kehilangan."

~Flora Syaqila Alexandr~

BAB 37. KELUAR

"Bagaimana pak? Sudah jelas?" tanya Flora pada polisi yang sedang memperhatikan dokumen yang Flora beri sebagai barang bukti.

Setelah mendapat kan fakta dan barang bukti bahwa Afgan tidak bersalah, Flora bergegas pergi ke kantor polisi. Tak ingin lama lama membuat Afgan berada didalam penjara.

Flora juga sempat memberikan rekaman pada saat ia  meminta dokumen di rumah sakit, tepatnya pada dokter yang memberi dokumen tersebut.

Polisi itu menaruh berkas di meja lalu menatap Flora serius. "Baiklah, setelah saya periksa, memang benar barang bukti sebelumnya palsu. Dengan ini, nak Afgan Natha Thuasandera dianggap tidak bersalah."

Gadis dengan rambut dibiarkan terurai itu mengusap wajah nya mengucapkan kata syukur berkali kali.

"Keluarkan, Afgan." titah Polisi pada petugas yang menjaga tahanan.

Flora menunggu Afgan dengan perasaan gembira, ia sudah sangat rindu dengan suami nya itu. Walaupun baru satu hari namun, bagi orang yang jatuh cinta apalagi sudah halal, seperti satu tahun. 

Sampai beberapa menit, Afgan terlihat berjalan dengan tenang, akan tetapi saat melihat Flora tatapan tenang itu menjadi tatapan yang sangat terkejut. Sementara Flora, menyambut Afgan dengan senyum bahagia.

Bukan nya Afgan tidak senang namun, Afgan merasa sangat malu dan takut jika Flora tidak mempercayai nya, lebih takut jikalau Flora kecewa dengan nya. Akan tetapi, alih alih wajah kecewa atau marah yang Flora pancarkan, melainkan wajah bahagia dan senyuman cerah yang Flora perlihatkan membuat Afgan lega.

Lelaki itu berusaha tersenyum, tungkai nya melangkah ke arah perempuan nya yang sudah berdiri dari duduknya.

Setelah sampai di depan Afgan, Flora menghambur ke pelukan Afgan, mereka berpelukan dengan erat, tidak peduli dengan polisi yang ada di sana. Afgan mengusap lembut rambut halus Flora.

"Aku kangen kamu," ucap Flora didalam pelukan Afgan, tangan gadis itu melingkar di pinggang Afgan.

"Kadar kangen aku lebih dari kamu." balas Afgan membuat Flora terkekeh ringan.

"Terimakasih sudah berusaha dan percaya selalu sama aku." kata Afgan.

Flora tersenyum hangat. "Aku udah janji akan selalu percaya sama kamu."

"Terimakasih, sayang."

Ucapan Afgan membuat Flora saling sendiri, untung saja dirinya sedang berada di pelukan. Jadilah tidak terlihat seberapa merah pipi nya sekarang.

Afgan mengurai pelukan nya sang empu tersenyum melihat wajah perempuan nya dengan bahagia. "Aku belum mandi seharian ini, ngga bau memang?"

Flora menggeleng cepat. "Enggak kok, walaupun kamu bau keringat atau apapun itu, kalau di pelukan kamu tetap nyaman." jawab nya, senyum perempuan itu tidak pernah luntur saat berada di hadapan Afgan. 

Sang empu tertawa mendengar jawaban istrinya itu. 

"Ayo pulang, aku bawa mobil sendiri." kata Flora. Afgan merangkul pundak Flora, melangkah keluar menuju parkiran. Lelaki itu sedikit terkejut mengetahui Flora bisa mengendarai mobil. Pasalnya dirinya tidak pernah tahu.

"Kamu bisa bawa mobil?" tanya Afgan, gadis itu  mengangguk.

"Bisa dong, udah punya SIM lagi." ujar Flora membanggakan diri.

AFGAN AND FLORA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang