14. TRAUMA

25 2 0
                                    

BAB 14. TRAUMA

Pria itu tersentak di kala mendengar gebrakan pintu, mereka refleks menengok kearah pintu, mereka terkejut saat itu juga karna ada beberapa pemuda yang sedang berlari ke arahnya.

Flora bernafas lega saat melihat kehadiran Afgan di sana, namun ia juga sangat malu dengan pakaian nya saat ini, terlebih lagi disana bukan hanya Afgan saja namun juga ada beberapa teman Afgan.8

Reza, Farhan, dan Mahesa menangkap dua pria itu sembari menghadap belakang agar tidak melihat kondisi Flora, yang terbilang cukup terbuka.

Afgan segera memasangkan jaket nya ke tubuh Flora dan melepaskan ikatan di tangan dan kaki Flora. Setelah ikatan terlepas.

"Kalian urus dua bajingan ini, gue yakin mereka pasti di suruh." ucap Afgan lalu keluar dari gedung itu bersama Flora.

Mereka masuk ke dalam mobil, jantung Flora masih berdegup dengan kencang ia tak mampu menatap muka Afgan, cewe itu terus menunduk, Flora malu karna dirinya telah di lecehkan.

Cewe itu menangis dalam diam, hati Flora sakit saat dirinya telah di sentuh, mental nya kian hancur lebur dalam sekejap. Afgan mengetahui Flora nangis sebab punggung gadis itu bergetar.

Afgan mengusap punggung bergetar itu seraya mengatakan. "Jangan di pikirin lagi, anggap aja yang barusan terjadi adalah mimpi buruk, dan lo udah terbangun dari mimpi buruk itu."

Perlahan Flora mengangkat kepala nya menatap Afgan dengan mata yang masih berlinang air mata. Afgan mengusap sisa air mata yang ada di pipi Flora.

Setiap kali cewe itu dekat dengan Afgan perasaan nya selalu senang bukan kepalang, dan jantung nya selalu berdegup dua kali lebih cepat saat ia bertatapan dengan Afgan.

Bagaimana perasaan kalian saat dekat dengan orang yang kalian sukai? senang, atau bahkan salting? itu yang di rasakan Flora saat dekat dengan Afgan.

"Makasih, udah menyelamatkan gue dari laki brengsek itu." ucap Flora dengan tulus. Afgan tersenyum seraya mengangguk.

Cowo itu kembali menatap ke arah depan lalu ia menghidupkan mesin mobilnya berniat untuk mengantarkan Flora pulang.

Flora melihat ke arah jendela kaca mobil ia masih memikirkan hal yang ia alami tadi. Cewe itu berpikir bagaiman jika tidak ada Afgan dan teman-teman nya? bagaimana kehormatan akan di renggut oleh lelaki bajingan itu?

Flora menghindari pikiran buruk itu dan melupakan kejadian yang baru ia alami, namun tak bisa pikiran Flora kacau Flora sangat jijik dan sakit saat mengingat semua nya. Cewe itu sangat trauma.

"Afgan, jangan kasih tahu bunda ya?"

"Kenapa? Bunda lo berhak tau."

"Jangan gue mohon. Gue nggak mau Bunda ikut sakit kalau dia mengetahui bahwa anak nya hampir di perkosa." Flora kembali menunduk sangat sakit rasanya saat mengucapkan hal tersebut.

Afgan menghembuskan nafas lelah lalu menjawab. "oke."

~~★~~

Mobil Afgan masuk kedalam pekarangan rumah Flora, mereka berdua keluar dari dalam mobil itu. Flora masuk tanpa mengetuk namun ia mengucapkan salam, Bunda nya yang memang tak pergi ke kantor sedang bermain game dengan anak bungsu nya Rival.

Zelita bangkit dari duduk nya dan berjalan ke arah sofa, belum sampai ke sofa Flora lebih dulu berlari ke arah nya dan memeluk erat tubuh nya.

Hal itu sontak membuat Zelita terkejut apalagi perempuan itu merasakan bahu nya seperti tertetes air dan punggung anak gadisnya bergetar. Perempuan itu lantas membalas pelukan Flora dan mengusap lembut rambur hitam Flora.

AFGAN AND FLORA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang