sarapan cinta

79 27 7
                                    

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI. MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN.

"THOR, LU GANTI-GANTI COVER TERUS!!!!"

YAH, KAPAN-KAPAN GANTI PACAR DEH, SOALNYA YANG ONOH OTAKNYA BOCOR HALUS!!! VELG-NYA MASIH JARI-JARI.

THOR BE LIKE :

THOR BE LIKE :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





**************


Upacara selesai.  Orang-orang memasuki kelasnya masing-masing untuk memulai jam pertama pelajaran begitu pun Kak Irzy yang bergerak keluar gudang, mengajakku ke ruang ekskul musik untuk mengambil gitarku sebelum masuk ke kelasnya yang berada di lantai atas.

”Ayo masuk,” ajak Kak Irzy masuk ke ruangan yang tidak ada penjaga.

Gitarku sudah ada digenggaman, sekarang aku harus berpisah sementara dengan pacarku yang rada nyebelin lalu cari cara agar bisa keluar dari sekolah ini.  Namun sebelum berpisah, Kak Irzy memberiku sweater abu-abu yang ia biasa pake dan sebuah masker serta topi untuk menutupi identitasku. "Makasih beb.  Sampai ketemu di kafe nanti, dah. ”  Aku berpisah arah.
Aku harus cepat keluar dari sini.  Males kalo sampai ketahuan Alan.

Ih, sial.  Baru aku omongin, dia tiba-tiba nongol di tangga lantai dua bareng kakeknya dan beberapa guru kelas dua belas.  Aku bergegas mengindar dengan masuk  ke toilet cewek yang kebetulan jaraknya tidak begitu jauh.

“Ahhh!!!!!"

Teriak beberapa perempuan yang mengagetkanku begitu ku tutup pintu toilet.  Aku mengintip ternyata mereka sedang ganti pakaian olahraga.  Tapi begitu aku coba lihat lagi dengan seksama, dia Karren dan Lenni.  Mereka pun juga menyadari aku setelah ku buka masker dan topi hitam yang sedari tadi menutupiku.

"Kiara??!"

“Karren, Lenni." Kami berpelukan, saling melepas kangen tak peduli dengan Karren yang masing menggunakan tengtop putih dibandingkan Lenni yang sudah mengenakan kaus olahraganya. Yah, kayak Teletubbies gitulah.  Teriak haru sembari jingkrak-jingkrakan. "Kita kangen kamu Kia. ”

“Kemana aja sih, Kia ?”tanya Karren.

“Tau.  Di  WA balesnya lama,” tambah Lenni menepuk keras pundakku.

“Aw, so sweet.  Maaf yah.  Aku lagi sibuk merajut cita dan cinta,” kataku penuh rasa senang.

“Oh, kayaknya lagi seneng banget hari ini.  Cerita dong,” tuntut Karren.

“Aku -”

Baru  mau cerita tiba-tiba suara peluit panjang dari lapangan memanggil Karren dan Lenni untuk segera memulai pelajaran pertamanya.  Lagi senang-senangnya ada aja gangguan. ”Ok, gini, kalau kalian ada waktu nanti sore jam tiga ke Kafe yang pinggir jalan besar di sebelah komplekku,” cetus aku.

“Emang ada apa di  sana?” kepo Lenni.

“Kamu bakal tahu jawaban kenapa aku seneng banget hari ini.  Aku pamit yah,” kataku aku mengundang pertanyaan di kepala mereka.

Aku berhasil keluar sekolah dengan santai tanpa harus mengendap-endap seperti maling.  Memanfaatkan suasana sepi di taman parkir dan petugas keamanan yang sedang sibuk memarkirkan banyak mobil, aku berusaha berjalan cepat.  Rasanya lega banget begitu tubuhku melewati pintu gerbang

Yang penting mulai hari ini aku sudah punya pendamping.  I love you Kak Irzy.  Bercinta pagi-pagi ternyata menyenangkan juga.

--------------------

Aku bertemu Kak Kemal sebelum perform perihal masalah durasi kerja yang ditambah.  Aku mencoba minta waktu lagi karena belum sempat rundingan sama pacarku soal ini.  Kalo aku ambil sekarang, aku beneran gak enak sama Kak Irzy. "Halo Kak Kemal. ”

“Halo Kia.  Siap tampil?  Tapi kenapa ditekuk gitu mukanya,” tanya dia curiga.

“Kak, masalah jam kerjaku ditambah, aku butuh waktu yah.  Soalnya aku belum berunding sama pacarku.  Kalo aku ambil aja tanpa bilang-bilang takutnya dia marah,” ujarku.

Kak Kemal diam, menatap ku yang berbicara sembari sedikit menunduk.  Jangan-jangan dia marah.  Aduh, aku harus gimana ?

"Bentar Kia,” Kak Kemal mengeluarkan ponsel.  Sepertinya ada yang mau disampaikan.  Benar saja, Kak Kemal menunjukkan isi pesannya bersama Kak Irzy.

Kemal, Soal Kia, gue sih oke-oke aja.  Tolong bantu dia.  Gapapa deh gue harus ngalah." pesan Kak Irzy yang mengizinkan aku memperpanjang durasi kerja.

Syukurlah, aku senang.  Aku beruntung bisa kenal sama Kak Irzy, Sumpah.  Sayangnya dia izin jadi  aku gak bisa meluk dia.

“Ini beneran Kak.  Duh baik banget sih dia.  Makasih yah,” puji aku

“Iya sama-sama.  Eh tadi  Kakak denger ucapan kamu soal pacar. Kamu pacaran sama Kak Irzy ?” tanyanya lagi bikin aku canggung.  Cengar-cengir adalah kode jawabanku pengganti kata "Iya”.

“Serius ? Ah, sumpah." Kak Kemal syok, kurang percaya atas jawabanku.

"Iya Kak,”ucap aku berusaha meyakinkan Kak Kemal.

"Selamat yah.  Beruntung kamu bisa dapetin dia,” pujinya sebelum perform ku dimulai.

Hati berbunga-bunga. Ini toh rasanya dimiliki sama cowok introver.

********

Melodikia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang