jeng... jeng... jeng!!!!

79 26 21
                                    

Kalo makan mie ayam biasanya ada kripik yang renyah. Apa sih namanya ???

Bangkit yah??


Pangsit blokk!!!!

🙏

Sama kayak cewek satu ini. Lagi bangkit-bangkitnya.

Cussss baca




************


Semenjak pukul setengah dua belas sampai menjelang pukul dua, aku memikirkan, membayangkan dan mencatat beberapa lagu yang akan ku bawa perform nanti.  Semua yang kutulis berdasarkan suasana hatiku beberapa hari terakhir.  

Ada lagu galau dan ada lagu yang memacu energi positif yaitu HiVi - Remaja lalu BCL – Pernah Muda, Gleen Fredly – January, Yura Yunita – Harus Bahagia dan banyak deh.  Cuma aku bingung yang mana dulu yang harus aku bawain.  Sepertinya aku butuh konsultasi sama Kak Irzy.  Kali aja dia paham soal musik.

“Kia, aku udah di depan rumah." Kak Irzy meneleponku.

Panjang umur, orang yang aku harapkan kehadirannya datang.  Aku bergegas turun menghampiri dia.  Tapi ada satu hal yang membuatku terkejut gak kepalang dimana ada sesuatu yang membuat aku bertanya-tanya yaitu Kak Irzy yang datang menjemputku menggunakan becak imut berwarna pink dan bercorak bunga-bunga. Hahaha, apaan sih Kak, So sweet banget.

“Kak, becak siapa ini ?” basa-basi aku.

“Becak tetanggaku.  Aku nyewa khusus buat antar kamu ke kafe, hehehe ,” jawabnya dengan sedikit tertawa yang membuat aku kembali pangling.

“Kakak bisa aja, kenapa Kak ?” tanya aku lagi masih penasaran.

“Aku pengen ngobrol sambil natap wajah kamu.  Kan lebih enak kalo kita ngobrol sambil memandang dan mungkin kamu kurang nyaman naik sepeda aku,” jelasnya.

“Oh, Iya juga sih tapi aku nyaman kok naik sepeda Kak Irzy dan deket Kak Irzy.  Maafin Kia udah ngerepotin,” balasku yang siang menjelang sore ini sedang berbunga-bunga hatinya karena Kak Irzy apalagi penampilan perpaduan kaos dan celana pendeknya yang serba hitam-hitam ditambah sepatu sketnya yang senada membuat mood boosterku meningkat tajam berkali-kali lipat.

"Aku siap-siap dulu yah.  Tunggu. ”

           

-------------------------

Aku harus cantik.

Aku harus menarik.

Aku harus bisa buat Kak Irzy terpesona melihatku.

 Kalimat itulah yang selalu memutar di dalam pikiranku semenjak mandi  sampai sibuk mengacak-ngacak lemari pakaian. Ah, padahal cuma cari baju tapi ribetnya kayak cari jodoh yang pas.  Akhirnya aku putuskan memakai peach button dress dipadu sepatu sketh putihku yang kubeli beberapa minggu yang lalu.  Tak lupa make-up sederhana dan lip gloss yang tipis.  

Aku sempat mengintip Kak Irzy se- daritadi  duduk diatas becak yang membuat aku sedikit tak tega karena takut menunggu lama.  Maaf kak, bukannya aku gak mau ajak Kak Irzy kedalem tapi peraturan rumah bilang gak boleh bawa orang asing kalo anggota keluargnya hanya seorang diri di rumah dan hari ini kebetulan aku cuma seorang diri karena Ayah kerja, Mama lagi ada arisan mulu katanya dan Dendy belum pulang sekolah.

“Kak Irzy. Maaf Kak lama." Aku cepat kembali menghampirinya.

Kak Irzy sepertinya terpesona.  Soalnya daritadi  dia diam kaku menatapku. Astaga !! apa jangan-jangan dia kerasukan kah ?  Aku bergegas menegur dengan mencolek tangan kirinya. "Hey Kak.  Jangan bengong,”

Melodikia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang